PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT DI PUSKESMAS SURABAYA TIMUR DAN SELATAN

ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang perencanaan dan pengadaan obat  di  puskesmas.  Sampel  adalah  seluruh  puskesmas  di  wilayah  Surabaya  Selatan  dan Timur  (n=26)  dengan  responden  yaitu  pengelola  obat  di  setiap  puskesmas.  Pengambilan data  menggunakan  kuesioner  dan  check  list  yang  telah  divalidasi.  Dari  penelitian  ini diketahui  bahwa  57,7%  pengelola  obat  di  puskesmas  adalah  apoteker.  Sebanyak  61,5% menyediakan  obat  generik  non-DOEN  dan  obat  paten  selain  obat  generik  DOEN  yang dipersyaratkan. Metode  campuran  konsumsi  dan  epidemiologi  digunakan  oleh  61,5% pengelola  dalam  menghitung  kebutuhan  obat.  Permintaan  obat  di  luar  jadwal  pernah diajukan  oleh  57,7%  responden.  “Penerimaan  obat  tidak  selalu  sama  dengan  permintaan” dilaporkan  oleh  69,2%  pengelola,  namun  hasil  pengamatan  dalam  checklist  menunjukkan seluruh  puskesmas  mengalami  hal  tersebut.  Hanya  19,2%  responden  melakukan pengecekan  nama  obat,  kekuatan,  jumlah,  bentuk  sediaan,  tanggal  kadaluarsa,  nomor  lot dan  kerusakan  obat.  Kesimpulan  yang  diperoleh  adalah  kebutuhan  obat  di  puskesmas masih belum terpenuhi dengan baik terutama karena faktor pengadaan dan hanya sebagian kecil pengelola obat yang melakukan pengecekan obat secara lengkap.
Kata kunci: perencanaan, pengadaan, puskesmas, kualitas
Penulis: Umi Athijah, Elida Zairina, Anila Impian Sukorini, Efrita Mega Rosita, Anindita Pratama Putri
Kode Jurnal: jpfarmasidd100019

Artikel Terkait :