Persistensi dan Variabilitas Hidrometeorologi Daerah Aliran Sungai Citarum
Abstrak: Telah diteliti
persistensi dan variabilitas hidrometeorologi di daerah aliran sungai Citarum
bagian hulu, Jawa Barat, menggunakan data bulanan hasil observasi curah hujan,
evapotranspirasi, kelembaban, dan limpasan dari Januari 1968 hingga Desember
2000 dan data fenomena global bulanan hasil analisis National Centers for Environmental Prediction
(NCEP) dan National Centers for
Atmospheric Research (NCAR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan,
evapotranspirasi, dan kelembaban mempunyai dua persistensi yang tegas
yaitu periode basah dan periode kering,
sedangkan limpasan tidak mempunyai
persistensi yang tegas. Stabilitas curah hujan dan kelembaban lebih kecil dibandingkan
stabilitas evapotranspirasi dan limpasan; pola stabilitas curah hujan cenderung
naik, sebaliknya stabilitas evapotranspirasi cenderung turun; pola stabilitas
kelembaban dan limpasan tidak mempunyai kecenderungan yang pasti; curah hujan
dan limpasan mempunyai variabilitas sangat tinggi masing-masing 73% dan 62%.
Hal ini mengindikasikan bahwa proses curah hujan dan limpasan sangat chaotic,
sebaliknya evapotranspirasi dan kelembaban mempunyai variabilitas yang rendah
masing-masing 19% dan 3%. Fakta ini mengindikasikan bahwa evapotranspirasi dan
kelembaban mempunyai tingkat ketidakteraturan yang rendah, pola variabilitas
semua komponen hidrometeorologi cenderung naik; variabilitas komponen
hidrometeorologi dipengaruhi oleh fenomena global sebagai konsekuensi adanya
korelasi signifikan antara komponen hidrometeorologi dengan beberapa fenomena
global, terutama Central Indian
Precipitation (CIP), Global Temperature
(GT), Dipole Mode Index (DMI), Pacific Warm Pool (PWP), dan Precipitable
Water (PW).
Kata kunci: Komponen
hidrometeorologi, Periode basah, Periode kering, Fenomena global
Penulis: Ruminta, Bayong
Tjasyono Hanggoro Kasih, Indratmo Soekarno
Kode Jurnal: jppertaniandd060004