Prinsip-prinsip Belajar
Ada beberapa prinsip-prinsip belajar. Banyak teori yang
membahas masalah belajar yang bertolak dari asumsi atau anggapan dasar tertentu
tentang belajar sehingga konsep yang dikemukakan juga banyak yang berbeda.
Meskipun demikian ada beberapa pandangan umum yang sama atau relatif sama di
antara konsep-konsep tersebut, kesamaan-kesamaan ini dipandang sebagai prinsip
belajar.
Adapun beberapa prinsip umum belajar di antaranya adalah:
- Belajar merupakan bagian dari perkembangan;
- Belajar berlangsung seumur hidup;
- Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, lingkungan, kematangan, serta usaha dari individu sendiri;
- Belajar mencakup semua aspek kehidupan;
- Kegiatan belajar berlangsung di setiap tempat dan waktu;
- Kegiatan belajar berlangsung dengan atau tanpa guru;
- Belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi;
- Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai dengan yang sangat rumit;
- Dalam proses belajar dapat terjadi berbagai hambatan sehingga kegiatan belajar tidak selalu lancar;
- Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau bimbingan dari orang lain.
Belajar melalui praktek atau mengalami secara langsung
akan lebih efektif membentuk sikap,
keterampilan, berfikir kritis dan analisis dibandingkan dengan belajar hafalan.
Meskipun secara teoritis belajar dapat diartikan sebagai
perubahan tingkah laku. Akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi pada
seseorang disebabkan karena belajar. Perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan
dan kematangan bukan merupakan hasil belajar. Perubahan yang seperti ini
terjadi karena dorongan insting, akan terjadi pada setiap mausia. Begitu pula
juga perubahan yang dengan tiba-tiba dan tidak dapat diulang lagi. Perbuatan
seperti ini hanya dapat dilakukan sementara tidak meninggalkan bekas, tidak
menyatu dalam diri.
Dengan demikian perubahan yang timbul karena belajar
sudah tentu memiliki ciri-ciri perwujudan perilaku yang khas.
Adapun ciri-ciri kegiatan belajar atau perilaku belajar dapat ditandai
dengan adanya:
- Perubahan oleh yang belajar saja, seperti hasil belajar afektif (penghargaan, keyakinan dan sebagainya) juga hasil belajar kognitif tinggi seperti kemampuan analisis, sintesis dan evaluasi;
- Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar di atas bagi individu merupakan kemampuan baru dalam bidang kognitif, atau afektif atau psikomotorik, yaitu sebagai kemampuan yang betul-betul baru diperoleh atau sebagai hasil perbaikan atau peningkatan dari kemampuan sebelumnya;
- Adannya usaha atau aktifitas yang sengaja dilakukan oleh orang yang belajar dengan pengalaman (memperhatikan, mengamati, memikirkan merasakan, menghayati dan sebagainya) atau dengan latihan (melatih, meniru) (Alisuf Sabri, 1996)
Seseorang baru diketahui telah belajar apabila telah
mampu menunjukkan kemampuan baru pada dirinya. Kemampuan tersebut biasanya
bertahan lama, menjadi milik pribadi yang tidak mudah hilang begitu saja.
Misalnya orang yang telah pernah belajar membaca, baru dikatakan telah belajar
membaca jika ia telah mampu menunjukkan kemahiran dalam membaca. Kemampuan ini dapat dikatakan
kapan saja dibutuhkan. Perubahan yang hanya dapat dilakukan sementara,
memerlukan latihan berulang-ulang supaya dapat permanen di dalam dirinya.
Karena itu dikatakan juga bahwa perubahan dapat terjadi karena adanya
pengalaman dan latihan yang dilakukan terus menerus sampai individu mampu
melakukan perbuatan tersebut