PROFIL PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS WILAYAH SURABAYA TIMUR DAN PUSAT
ABSTRAK: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui
gambaran penyimpanan obat
di puskesmas wilayah Surabaya
Timur dan Pusat.
Penelitian bersifat deskriptif,
dengan seluruh populasi sebagai sampel
penelitian, menggunakan instrumen
berupa kuesioner dan
check list. Sebanyak 20
puskesmas diobservasi dan
penanggung jawab pengelolaan
obat diwawancara. Dari data
pengaturan ruangan didapatkan
bahwa luas gudang
obat yang sudah memenuhi
persyaratan Departemen Kesehatan
RI sebesar 40%
(8/20). Dalam rangka penjaminan
keamanan obat yang disimpan didapatkan bahwa sebanyak 95% (19/20) gudang obat
dan 90% (18/20)
kamar obat selalu
terkunci apabila tidak
digunakan. Dari kegiatan penyusunan
obat didapatkan penyusunan
berdasarkan kelas terapi,
bentuk sediaan, dan alfabetis hanya ada pada 25% (5/20) gudang obat dan
15% (3/20) kamar obat. Selain itu,
45% (9/20) puskesmas menerapkan sistem
FIFO dan FEFO.
Pengamatan mutu fisik obat dilakukan oleh 25% (5/20) gudang obat dan 35% (7/20) kamar
obat. Penyimpanan obat telah diselenggarakan namun
masih harus dilakukan
perbaikan khususnya dalam penyusunan dan pengamatan mutu fisik
obat. Apabila penyimpanan obat dilakukan dengan tepat sesuai
standar maka mutu
obat akan terjamin
sehingga efektivitas terapi
menjadi optimal dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Kata kunci: penyimpanan,
stabilitas, puskesmas
Penulis: Umi Athijah, I Nyoman
Wijaya, Soemiati, Azza Faturrohmah, Arie Sulistyarini, Gesnita Nugraheni, Catur
Dian Setiawan, Rofiah, Lidya Rahmah
Kode Jurnal: jpfarmasidd110065