PROFIL TRANSPOR PERKUTAN PENTAGAMAVUNON MELEWATI KULIT MENCIT IN VITRO

ABSTRAK: Sistem penghantaran peroral pentagamavunon (PGV-0), senyawa turunan kurkumin yang sangat potensial, dilaporkan tidak efektif karena tingkat metabolisme lintas pertama yang intensif. Sistem penghantaran alternatif oleh karenanya sangat diperlukan, dimana rute transdermal menjadi salah satu kandidat prospektif. Penelitian ini bertujuan menguji potensi tersebut secara  in vitro  melalui uji transpor pada sel difusi tipe statis-vertikal dengan kulit mencit segar sebagai model membran. Dua macam formula PGV-0 diujikan. dan ditempatkan pada fase donor. Larutan dapat fosfat pH 6,2 (mengandung 4% tween 80, volume: 16,5 ml) diisikan pada fase aseptor. Jumlah obat tertranspor ke aseptor pada interval waktu tertentu dianalisis secara spektrofotometri UV pada panjang gelombang 427nm. Hasil penelitian ini menunjukkkan slope data transpor kumulatif menurun dengan waktu sehingga metode lag time tidak dapat digunakan untuk menganalisis data difusi. Model transpor berbasis kompartemen diaplikasikan sebagai metode alternatif. Analisis curve fitting menunjukkan bahwa data difusi pada kedua formulasi bersesuaian dengan model transpor yang mengasumsikan perpindahan massa obat dari donor menuju kulit sebagai proses orde pertama. Berdasarkan pendekatan ini profil flux  in vivo  dan Cp dapat disimulasikan. Jika digunakan sebuah  patch  berukuran 20cm2 maka Cp pada kisaran 20 – 40 ng/ml diprediksikan akan dicapai yang dapat menjadi indikasi prospek baik sediaan transdermal PGV-0.
Kata kunci: pentagamavunon, transdermal, fluks, model transpor berbasis kompartemen
Penulis: Akhmad Kharis Nugroho, Anindita Kresna Respati, Marlyn Dian Laksitorini, Dian Dwi Harsanti, Cicilia Supraptiyah, Renita Isdwiani, dan Tiekha Kencanasari Suwarto
Kode Jurnal: jpfarmasidd070030

Artikel Terkait :