PROSES TERJADINYA PELANGI
Tahukan anda, proses
ternyadinya pelangi? Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan
meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit
atau medium lainnya. Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi
karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi terbentuk karena pembiasan sinar
matahari oleh tetesan air yang ada di atmosfir. Jadi di dalam tetesan air, kita
sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan
air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi
yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.
Ketika sinar
matahari melalui tetesan air, cahaya tersebut dibengkokkan sedemikian rupa
sehingga membuat warna-warna yang ada pada cahaya tersebut terpisah. Tiap warna
dibelokkan pada sudut yang berbeda, dan warna merah adalah warna yang paling
terakhir dibengkokkan, sedangkan ungu adalah yang paling pertama. Sedangkan warna putih cahaya matahari
sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita
garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini
disebut spektrum warna. Di dalam spektrum warna, garis merah
selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini
ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Pelangi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah lengkungan warna spektrum di langit
sebagai akibat adanya pembiasan sinar matahari oleh titik hujan atau embun.
Semua warna yang dihasilkan oleh pelangi berawal dari cahaya matahari. Matahari
itu sendiri memiliki beberapa warna yang disebut polikromatik. Cahaya yang
dapat ditangkap jelas oleh mata manusia hanya ada tujuh warna yaitu merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu (mejikuhibiniu). Nah ke tujuh
cahaya inilah yang di kenal sebagai cahaya tampak.
Pelangi
terlihat sebagai busur dari permukaan bumi karena terbatasnya sudut pandang mata, jika
titik pandang di tempat yang tinggi misalnya dari pesawat terbang dapat
terlihat sebagai spektrum warna yang lengkap yaitu berbentuk lingkaran. Pelangi
hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari
sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di
antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut.
Matahari, mata si pengamat, dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu
garis lurus.
Keunikan
pelangi adalah hanya dapat dilihat sesaat setelah hujan dan disertai cahaya
matahari, biasanya terjadi di pagi maupun sore hari saat sudut antara matahari
dan bumi masih rendah. Posisi pengamat juga menentukan ternyata, yaitu jika
diantara hujan dan sinar matahari, dan sinar matahari berada di belakang si
pengamat. Sehingga terjadi garis lurus antara matahari, pengamat, dan busur
pelangi. Akibatnya terbentuklah pelangi dari hasil pembiasan dan posisi
pengamat tadi.