SYARAT-SYARAT MADU YANG BERMUTU

Ada beberapa syarat-syarat madu yang bermutu. Definisi madu menurut SNI yaitu cairan alami yang umumnya mempunyai rasa manis yang dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman (floral nectar) atau, bagian lain dari tanaman (ekstra floral nectar) atau ekskresi serangga. Syarat mutu madu menurut SNI dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
No
Jenis Uji
Satuan
Persyaratan
1
Aktivitas enzim diastase, min
DN
Min. 3
2
Hidroksimetilfurfural (HMF), maks
mg/kg
Maks. 40
3
Air, maks
%
Maks. 2
4
Gula pereduksi (dihitung sebagai glukosa), min
% b/b
Min. 60
5
Sukrosa, maks
% b/b
Maks. 10
6
Keasaman, maks
ml NaOH
1 N/kg
Maks. 40
7
Padatan yang tak terlarut dala air, maks
% b/b
Maks. 0,5
8
Abu, maks
% b/b
Maks. 0,5
9
Cemaran logam


9.1. Timbal (Pb), maks
mg/kg
Maks. 1,0
9.2. Tembaga (Cu), maks
mg/kg
Maks. 5,0
10
Cemaran arsen (As), maks
mg/kg
Maks. 0,5
Sumber : SNI 2004
Susunan dan penampilan madu sangat tergantung pada asal usul nektarnya. Cita rasanya juga dipengaruhi oleh aroma bunga pohon yang diisap. Mengenai kualitasnya, madu yang berasal dari lebah yang diternak lebih baik mutunya dibandingkan madu yang berasal dari lebah liar. Madu yang berasal dari lebah ternakan lebih relative seragam mutunya dari masa ke masa karena sumber nektarnya adalah bunga yang pohon dan bunganya sudah dibudidayakan (Sarwono, 2007).
Zat-zat yang terkandung dalam madu, antara lain air, Levolusa (d-fruktosa), dekstrosa (d-glukosa), sukrosa, dekstrin, protein, acid-acid tumbuhan, garam-garam galian, resin, debunga, tinggi vitamin C dan mengandung semua vitamin yang dibutuhkan tubuh. Selain kaya akan mineral-mineral seperti zat besi, tembaga, siliko, khlor, kalsium, potassium, sodium, fosfor, dan alumunium (Wijyakusuma, 2006).
Madu dihasilkan hanya oleh lebah, tapi hanya oleh lebah dari jenis yang termasuk family apidae, genus apis. Biasanya lebah yang banyak dipelihara dan diambil madunya adalah dari jenis Apis mellifera. Prosesnya dimulai saat lebah mengumpulkan madu sebagai cadangan makanannya dari bunga-bungaan yang ada sekitar 1-2 km dari sarangnya. Yang diambil oleh lebah-lebah pekerja dari tanaman adalah nectar (cairan manis yang terdapat dalam bunga) dan  pollen (sari tepung bunga). Dalam sehari seekor lebah mampu mengumpulkan 40 mg nectar dan 20 mg pollen. Setiap nectar yang diperoleh dari tanaman akan menentukan komposisi dan kualitas madu, serta rasa dari madu tersebut (Anonim, 2005).
Madu yang memenuhi syarat untuk diambil adalah madu yang kadar airnya maksimal 20% akan lebih mudah mengalami fermentasi atau peragian oleh mikroorganisme tertentu yang masih berwujud precursor. Madu yang mengalami peragian rasanya akan menjadi asam. Sebab madu yang masih banyak mengandung fruktosa dan glukosa akan diubah menjadi alkohol yang pada akhirnya diubah menjadi asam-asam sehingga rasanya menjadi asam dan berbau alkohol (Warsino, 1996).
Kandungan madu secara umum terdiri dari air, gula (fruktosa, sukrosa, glukosa, maltosa), vitamin, mineral, dan enzim berupa diastase. Komposisi rat-rata gizi madu klengkeng dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:   
Parameter
Satuan
Hasil
Kalori
kal/100 g
320
Lemak
%
0
Asam lemak jenuh
%
0
Kolesterol
mg/100 g
<0
Total karbohidrat
%
79,3
Serat makanan
%
0,73
Protein (Nx6,25)
%
0,63
Natrium (Na)
mg/100 g
12,8
Kalsium (Ca)
mg/100 g
9,84
Besi (Fe)
mg/100 g
0,63
Kalium (Ka)
mg/100 g
102
Vitamin A
IU/100 g
< 0,5
Vitamin C
mg/100 g
3,52
Sumber : Perum Perhutani Pusat Perlebahan Nasional
Madu memiliki berbagai jenis yang beredar dimasyarakat sekarang ini, diantaranya madu apel, madu akasia, madu belimbing, madu dammar, madu hutan, madu jambu air, madu jambu mete, madu kaliandra, madu klengkeng, madu kopi, madu kapuk, madu lancing, dan lain sebagainya. Madu yang digunakan dalam pembuatan juice ini adalah madu klengkeng dengan memiliki khasiat untuk memperlancar pengeluaran urine, meningkatkan fungsi otak, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Berkhasiat juga untuk menyembuhkan sakit pinggang, pilek, maag, batuk, dan memperlancar penyembuhan akibat operasi. Kelebihan dari madu tersebut yaitu tidak menimbulkan aroma yang kuat apabila icampur dengan bahan lain, sehingga tidak, mempengaruhi aroma produk (Suranto, 2004).

Artikel Terkait :