Uji Aktivitas Hepatoproteksi dan Toksisitas Akut dari Ekstrak Gambir Terstandarisasi
ABSTRAK: Telah dilakukan
uji hepatoproteksi dan
toksisitas akut dari
ekstrak gambir (Uncaria
gambir. Roxb). Hewan
dikelompokkan menjadi 7 kelompok
yang masing- masing
kelompok terdiri dari
5 ekor mencit
betina. Kelompok 1
hanya diberikan pelarut
minyak sawit 1%
dari berat badan secara
oral selama 2 hari dan
suspensi gom sebanyak
1% dari berat
badan secara oral
pada hari kedua.
Kelompok II menerima
CCl4 dalam minyak sawit
(10%) dengan dosis
1,25 ml/kgBB selama
2 hari, pada
hari ke 2
diberikan suspensi gom
setelah 1 jam
pemberian CCl4. Kelompok III, IV, V
masing-masing diinduksi
dengan CCl4 dalam
minyak sawit (10%) dengan
dosis 1,25 ml/ kgBB
selama 2 hari, pada
hari ke 2 diberikan suspensi gambir dengan dosis berurutan yaitu 30; 100
and 300 mg/kgBB, setelah 1 jam pemberian CCl4. Pada hari ke 3 semua darah mencit diambil
kemudian diukur aktivitas
SGOT dan SGPT.
Setelah hewan dikorbankan,
organ hatinya ditimbang
dan hitung rasio
berat organ hati terhadap
berat badan hewan.
Uji toksisitas kut
dilakukan dengan 5
kelompok hewan 5
ekor mencit betina
dan 5 ekor
mencit jantan. Setiap hewan
kemudian diberikan suspensi
gambir secara oral sesuai
dengan dosis masing- masingnya 1;
2; 4; 8
dan 15 g/kgBB. LD50
dihitung sebagai dosis yang
memberikan kematian hewan
sebanyak 50% dari
jumlah dan kelompoknya.
Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa, gambir
(Uncaria gambir (Hunter)
Roxb.) mempunyai aktivitas
sebagai hepatoprotektor pada
dosis 30, 100,
dan 300 mg/kg
BB. Gambir dapat menurunkan angka rasio berat organ
hati dan
berdasarkan nilai LD50 24
jam yang diperoleh
(> 15 g/kgbb),
gambir diklasifikasikan praktis tidak toksik.
Kata Kunci: Uncaria gambir
Roxb, SGPT, SGOT
Penulis: Syilfia Hasti, Husni
Muchtar, dan Amri Bakhtia
Kode Jurnal: jpfarmasidd120004