BAHAYA KONTRASEPSI YANG PERLU ANDA KETAHUI

Ada beberapa bahaya kontrasepsi yang perlu diketahui. Kontrasepsi adalah alat atau metode yang digunakan untuk mengatur kehamilan pada ibu, dengan cara mencegah atau menghambat pembuahan antara sel telur dengan sperma. Saat ini terdapat berbagai alat dan metode kontrasepsi, dan sebelum memilih alat atau metode yang akan digunakan, pasangan suami istri perlu memahami adanya bahaya kontrasepsi.
Adapun alat kontrasepsi merupakan salah satu hasil dari tekhnologi, namun dampaknya tidak selalu berpengaruh baik bagi penggunanya. Bahkan jika fatal akan berakibat pengeringan dan kemandulan. Oleh sebab itu kita harus waspada dan bepikir seribu kali terlebih dahulu untuk menggunakannya. Atau kita mencoba melongok ke metode alternatif lain yang lebih aman dan nyaman.
Metode Pil / Obat-Obatan
Metode pil adalah suatu cara mencegah kehamilan dengan cara menggunakan obat-obatan dalam bentuk pil/obat oral.
Obat atau pil ini bekerja dengan titik sasaran pada kelenjar hypothalamnus dan kelenjar hypophisis, yang bertujuan untuk mempengaruhi indung telur dalam proses produksi sel telur. Pil ini bekerja untuk membuat produksi sel telur terhenti supaya tidak terjadi ovulasi. Selain itu pil ini juga bekerja pada dinding rahim dengan cara mengeringkan lendir rahim, sehingga bila terjadi ovulasi dan dibuahi oleh sel sperma, zygot ini tidak dapat menempel, artinya sama dengan aborsi pada tahap awal. Sama juga dengan membunuh janin.
Selain itu, pil kontrasepsi generasi ketiga dan keempat yang dikonsumsi para wanita dua kali lebih tinggi meningkatkan resiko penyumbatan darah dibanding pil generasi kedua. Demikian hasil penelitian terbaru di Denmark menyebutkan.
"Kami menemukan bahwa pil kontrasepsi pada umumnya lebih berbahaya daripada yang diyakini orang selama ini. Dan bahwa perbedaan antara pil generasi kedua dengan generasi ketiga dan keempat, lebih besar dari yang kami kira," kata profesor Oejvind Lidegaard dari Rumah Sakit Universitas Kopenhagen, sebagaimana dilansir Xinhua (26/10/2011) dari koran setempat.
Sekitar 370.000 perempuan Denmark sekarang ini mengkonsumsi pil kontrasepsi. Di antara mereka, 84 persen minum pil generasi ketiga dan keempat. Sementara yang mengkonsumsi pil generasi kedua hanya 16 persen.
Secara rata-rata, lima orang perempuan Denmark berusia antara 15 dan 49 tahun meninggal karena penyumbatan darah setiap tahunnya, di mana 3 hingga 4 kasus kematian itu terkait dengan pil kontrasepsi. Pembekuan darah kebanyakan terjadi di kaki dan paru-paru.
Hasil studi Lidegaards, yang mengamati pengguna pil di kalangan wanita usia 15 hingga 49 tahun, menunjukkan bahwa 1 dari 1.000 pengguna pil kontrasepsi generasi kedua mengalami penyumbatan darah. Sementara di kalangan peminum pil generasi ketiga dan keempat kasus itu terjadi pada sekitar 1 dari setiap 500 wanita.
IUD
Pada saat seorang perempuan memilih untuk ber-KB IUD, maka akan ada alat kontrasepsi yang merupakan benda asing bagi rahim.  Karena IUD ini berbahan dasar padat, maka pada saat dinding rahim bersentuhan dengan IUD bisa saja terjadi perlukan. Hal inilah yang dapat mengakibatkan keluarnya bercak darah (spotting) di antara masa haid. Demikian pula ketika masa haid, darah yang keluar menjadi lebih banyak karena ketika haid, terjadi peluruhan dinding rahim. Proses ini menimbulkan perlukaan di daerah rahim, sehingga apabila IUD mengenai daerah tersebut, maka akan menambah volume darah yang keluar pada masa haid anda. Beberapa komplikasi  yang merupakan bahaya dari IUD ini, yaitu:
  1. Akan terasa sakit dan kejang selama 3 hingga 5 hari setelah pemasangan
  2. Mungkin dapat menyebabkan anemia jika pendarahan pada saat haid sangat banyak
  3. Jika pemasangan tidak benar, bisa saja terjadi perforasi dinding uterus.
  4. Tidak bisa mencegah infeksi penyakit menular seksual
  5. Tidak baik digunakan pada perempuan yang rentan terkena penyakit menular seksual karena sering berganti pasangan
  6. Jika perempuan yang terkena IMS (infeksi menular seksual) memakai IUD, dikhawatirkan akan memicu penyakit radang panggul.
  7. Perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama, dan akan berkurang setelah 3 bulan
  8. Haid akan lebih lama dan lebih banyak.
  9. Kadang-kadang terjadi pendarahan (spotting) diantara masa menstruasi
Metode Susuk
Susuk artinya benda yang dimasukkan ke dalam tubuh seseorang isteri, yang biasanya dipasang pada lengan di dalam salah satu urat. Susuk ini akan mempengaruhi hormon pada wanita sehingga mengakibatkan tidak subur. Akibat yang sering ditimbulkan oleh susuk ini adalah seperti yang sering dikeluhkan oleh ibu-ibu, antara lain tubuh menjadi gemuk, sering mengalami pusing-pusing, dan sebagainya.
Masih banyak pengaruh buruk lain yang mungkin bisa ditimbulkan oleh alat kontrasepsi ini. Yang dirasakan oleh para pemakainya melalui gejala-gejala yang dirasakannya. Bahkan ada indikasi bahwa banyak anak cacat fisik maupun mental adalah diakibatkan oleh alat ini. Yakni penggunaan pil yang gagal, dimana pil digunakan namun janin masih kuat dan hidup sehingga pertumbuhannya menjadi abnormal sampai dilahirkan.
Cara Pemandulan (Vasektomi/vertilisasi)
Cara lain untuk menghindari kehamilan adalah dengan cara membuat si pria tidak subur lagi. Cara ini sering disebut vasektomi. Buah zakar atau testis pada alat kelamin pria adalah penghasil sel mani atau spermatozoa yang kemudian disalurkan keluar melalui saluran sperma.
Dengan dasar ini seorang pria dapat dimandulkan dengan cara memutus hubungan saluran sel mani tersebut. Caranya dengan melakukan operasi untuk memutus saluran tersebut atau mengikatnya. Sehingga sel sperma yang dihasilkan oleh testis tidak dapat keluar, tetapi sel sperma ini mengurai kembali ke dalam saluran darah. Pada seorang wanita cara memandulkan ini juga dengan prinsip yang sama yakni mengikat/memutus saluran sel terlur.
Bahaya yang mungkin timbul pada seorang pria yang melakukan pemandulan adalah kemungkinan terjadi auto-immun, yakni suatu bentuk gangguan pada fisik. Sedangkan pada seorang wanita yang melakukan pemandulan, gangguan yang dapat terjadi adalah kelainan pada organ tersebut, yang bisa berakibat pendarahan yang banyak sehabis operasi.
Metode Coitus Interruptus
Coitus interruptus artinya senggama yang diputus/dihentikan mendadak. Dalam pengertian bahwa seorang pria pada saat melakukan senggama bila akan mencapai klimaks yaitu ditandai dengan terpancarnya sperma keluar dari alat vitalnya. Pada detik-detik sebelum keluar, ia akan merasakan bahwa sebentar lagi sperma akan keluar, dan pada saat itulah dilakukan pencabutan alat kelamin pria dari dalam liang senggama, sehingga sperma terpancar di luar liang senggama.
Metode ini secara umum akan mengakibatkan kekecewaan pada si wanita, apalagi bila si wanita belum mencapai klimaks. Dan untuk pria sendiri juga menjadi kurang puas dan kurang enjoy. Sehingga secara mental metode ini akan sangat mengakibatkan pengaruh yang buruk pada relasi berikutnya. Untuk mencegah kehamilan metode ini masih kurang efektif, karena ada kemungkinan bahwa sperma atau sel sperma sudah ada yang mendahului keluar bersamaan cairan bening pada pria, atau pencabutannya kurang tepat, sehingga ada sperma yang tercecer di sekitar liang senggama. Dimana sel sperma masih mampu merambat masuk ke liang senggama yang lebih dalam dan bisa mengakibatkan kehamilan.
Metode Kondom
Kondom merupakan salah satu metode pencegahan kehamilan pada suatu kegiatan senggama dengan menggunakan alat berbentuk kantong tipis, yang dikenakan pada alat vital seorang pria.
Kondom sudah dikenal oleh banyak orang, bahkan pada masa awal sosialisai KB di negera kita, alat ini banyak dibagi- bagikan secara gratis kepada penduduk. Kondom dibuat dari bahan elastis dan tipis, memang penggunaan alat ini sangat praktis dan mudah. Namun terkadang kenyamanan dalam bersenggama sering terganggu dalam arti secara secara esensi kontak antara si pria dan si wanita menjadi semu. Sehingga secara mental relasi keduanya secara hakiki menjadi tidak intim dan kurang personal. Bahkan untuk beberapa wanita ada yang alergi terhadap bahan dari alat ini.

Artikel Terkait :