BAHAYA LETUSAN GUNUNG BERAPI
Bahaya letusan gunung berapi harus diketahui. Gunung
berapi atau biasa juga disebut dengan Gunung Api merupakan istilah yang merujuk
pada seuatu kondisi dimana terdapat suatu saluran fluida yang dilalui material
panas baik itu dalam bentuk cair maupun lava. Saluran fluida ini muncul
dipermukaan bumi hanya saja dibalut oleh tanah yang tampak mengerucut dan kita
kenal dengan nama gunung. Pada dasarnya, gunung berapi terdapat hampir di
seluruh penjuru wilayah dunia. Hanya saja ada beberapa Negara yang memang
dikenal kaya akan gunung berapi sebab wilayahnya dilalui oleh pegunungan Sirkum
dan juga Pegunungan Mediterania. Salah satu Negara tersebut adalah Indonesia.
Setiap tahun ada saja gunung api di Negara kita yang diberitakan mengalami
peningkatan aktifitas. Meski demikian, masyarakat seolah telah mahfum dan
memandang letusan gunung berapi sebagai salah satu bagian yang tak bisa
dipisahkan dari kehidupan mereka. Satu-satunya cara bertahan adalah dengan
beradaptasi. Padahal, bahaya letusan
gunungapi dapat berpengaruh secara langsung (primer) dan tidak langsung
(sekunder) yang menjadi bencana bagi kehidupan manusia.
Bahaya
yang langsung oleh letusan gunungapi adalah:
Aliran piroklastik
(awan panas)
Aliran
piroklastik dapat terjadi akibat runtuhan tiang asap erupsi plinian, letusan
langsung ke satu arah, guguran kubah lava atau lidah lava, dan aliran pada
permukaan tanah (surge). Aliran piroklastik dikontrol oleh gravitasi dan
cenderung mengalir melalui daerah rendah atau lembah. Mobilitas tinggi aliran
piroklastik dipengaruhi oleh pelepasan gas dari magma atau lava atau dari udara
yang terpanaskan pada saat mengalir. Kecepatan aliran mencapai 150-250 km/jam
dengan jangkauan mencapai puluhan kilometer meskipun bergerak di atas air/laut.
Jatuhan piroklastik
Jatuhan
piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap cukup tinggi. Pada
saat energinya habis, abu akan menyebar sesuai arah angin, kemudian jatuh lagi
ke muka bumi. Hujan abu ini bukan merupakan bahaya langsung bagi manusia,
tetapi endapan abunya akan merontokkan daun-daun dan pepohonan kecil, sehingga
merusak agro dan pada ketebalan tertentu dapat merobohkan atap rumah. Sebaran
abu di udara dapat menggelapkan bumi beberapa saat, serta mengancam bahaya bagi
jalur penerbangan.
Lahar letusan
Lahar
letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah. Apabila volume air
alam kawah cukup besar akan menjadi ancaman langsung saat terjadi letusan
dengan menumpahkan lumpur panas.
Gas vulkanik beracun
Gas
beracun umumnya muncul pada gunungapi aktif berupa CO, CO2, HCN, H2S, SO2, dan
lain-lain. Pada konsentrasi di atas ambang batas dapat membunuh. Tercemarnya
udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas berpotensial meracuni makhluk hidup di
sekitarnya.
Dengan
meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktifitas penduduk di
sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan ekonomi. Semua titik yang dilalui
oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas akan merusak
pemukiman warga. Lahar
yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal ini
berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
Material
yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit
misalnya saja ISPA. Desa
yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya letusan
gunung berapi. Sebut saja Gunung Rnjani dan juga Gunung Merapi, kedua gunung
ini dalam kondisi normal merupakan salah satu destinasi wisata terbaik bagi
mereka wisatawan pecinta alam.