BENTUK-BENTUK NOVEL POPULER

Ada beberapa bentuk-bentuk novel popular. Bentuk-bentuk novel popular saat ini mengikuti perkembangan zaman, dan banyak pengaruh dari luar.
Bentuk-bentuk novel populer adalah sebagai berikut:
  1. Fiksi populer mengutamakan plot certita dan kurang menggarap unsur-unsur lain fiksi. Unsur plot ini menekankan banyaknya ketegangan atau suspense yang memancing keingintahuan pembaca terhadap jalannya cerita. Fiksi diakhiri dengan akhir bahagia (happy ending) karena akan memberikan kegembiraan pada pembaca. Dalam fiksi ada tiga kemungkinan mengakhiri cerita, yakni tokoh berhasil mengakhiri masalah, tokoh gagal mengatasi masalah dan tokoh dibiarkan tidak menyelesaikan masalah atau kofliknya.
  2. Masih berhubungan denagan plot cerita, fiksi populer mendasarkan diri pada pola-pola cerita tertentu. Terdapat banyak tipe fiksi populer yang masing-masing telah memiliki pola jalan cerita sendiri. Dalam hal ini dikenal pola cerita detektif, pola cerita spionase, pola cerita roman percintaan, pola cerita misteri, pola cerita western, pola cerita silat, pola cerita mistik dan horor dan lain-lain. Setiap cerita populer yang baru tinggal mengikuti pola yang sudah ada, hanya jalan ceritanya berbeda. Inilah sebabnya pembaca sulit mengingat-ingat secara lengkap setiap fiksi populer yang pernah dibaca, karena semua hampir serupa.
  3. Tema dalam fiksi populer tidak dipentingkan, sehingga hal inilah yang menyebabkab mengapa fiksi populer jauh drai masalah kehidupan dan seolah tak peduli terhadap masalah kehidupan.
  4. Karakter dalam fiksi populer bersifat stereotip, yakni mewakili gambaran masyarakatumum tentang seseorang pelaku , misalnya tukang becak selali miskin dan kurang terpelajar, sopir truk sebagai orang brutal dan kurang ajar dan sebagainya. Karakter tidak digambarkan sebagai individu yang unik yang ditentukan oleh banyak faktor. Penggambaran ini jelas tidak memperkaya pandangan pembaca tentang manusia.
Contoh novel populer yang ada di Indonesia antara lain:
  1. Cintaku di Kampus Biru (Dunia Kampus)
  2. Ali Topan Anak Jalanan (dunia SMA)
  3. Lupus ( dunia SMP atau SMA)
  4. Karmila
  5. Terminal Cinta Terakhir
  6. Istana Kedua
  7. Balada Si Roy
  8. Peluang Kedus
Novel popular adalah novel yang diminati banyak orang saat pada zamannya dan dianggap sebagai kebudayaan bersama.
Dalam perkembangannya, ternyata novel-novel popular memiliki perbedaan dari segi struktur dan realtitasnya.
ISI novel populer
  1. Hampir tidak ada materi atau informasi penting dalam fiksi populer yang dapat mendekatkan pembaca pada kenyataan kehidupan agar dia lebih paham dan memahaminya. Informasi berdasarkan pengetahuan mungkin ada, tetapi tidak dikupas sampai hakikatnya. Fiksi populer sama sekali tidak ditentukan oleh ada atau tidak adanya fakta kehidupan. Sebuah novel sejarah mungkin penuh fakta sejarah, namun selama ia tidak mendekatkan pembacanya pada pemahaman manusia lain, pemahaman masyarakat, dan sebagainya, maka karya demikian tetap kurang bernilai sastra.
  2. Masalah moral juga bukan ukuran untuk menilai apakah sebuah karya fiksi bersifat populer ataupun sastra. Sebuah novel populer bisa saja penuh ajaran moral yang dianut masyarakat pada masanya, namun selama novel itu tidak memberikan intepretasi moral baru kepada pembacanya, maka kurang nilai sastranya.  Dalam sebuah jarya sastra mungkin saja dibentangkan kehidupan wanita tunasusila, pejudi atau pezinah, namun kalau novel itu mampu memberikan intepretasi baru terhadap pandangan yang kurang benar terhadap kehidupan itu, dan menyuarakan nada kebenaran, maka dia dapat dinilai sebagai karya sastra ( kalau syarat-syarat estetiknya dipenuhi pula).
  3. Ekspresi: Fiksi populer biasanya ditulis hanya sebagian kerja pertukaran saja. Inilah sebabnya seorang penulis fiksi populer dapat amat produktif melahirkan novel-novelnya. Pengarang demikian sebenarnya tidak mengeluarkan kekayaan batinnya kepada pembacanya, tidak ada ekspresi.

Artikel Terkait :