FILM-FILM HOROR PALING MENGERIKAN SEPANJANG MASA
Berikut
Film-Film Horor Paling Mengerikan Sepanjang Masa. Sssstt.. Jangan nonton
sendirian. Malam-malm...
Ini dia filmnya:
The Shining (1980)
Jack
Torrance (Jack Nicholson) mempunyai pekerjaan baru menjadi seorang
penjaga/cartaker sebuah hotel besar dan mewah yang sangat terpencil dan sangat
terisolasi dari keramaian. Hotel bernama "Overlook Hotel" itu berada
di pegunungan Rocky Mountain, Colorado. Kebetulan, Jack juga sedang mempunyai
proyek penulisan sebuah novel, atas alasan itu, Jack sangat bersemangat
menerima pekerjaan itu, karena menurutnya dengan kesunyian dan ketenangan hotel
itu akan menjadi tempat yang pas baginya untuk menyelesaikan novel itu dengan
mudah.
Betapa
menakutkannya kejadian 5 tahun yang lalu di hotel tersebut tidak mengurungkan
niat Jack untuk tetap bekerja di hotel tersebut dan membawa serta istri dan
seorang anak "indigo"nya bernama Danny untuk tinggal beberapa bulan
di hotel tersebut.
1
Satu bulan kemudian, kejadian-kejadian aneh terjadi. Danny yang mempunyai
kemampuan melihat hal yang akan terjadi di masa datang terus menerus diganggu
bayangan-bayangan menakutkan. Jack pun secara perlahan dan pasti, kondisi
psikologinya mulai terganggu, ya, rupa-rupanya kejadian menakutkan 5 tahun yang
lalu pun akan kembali terulang.
"The
Shining" mampu menciptakan ke-horror-annya dengan cara memperkuat suasana
angker dalam setiap scenenya, juga dengan dukungan penampakan hantu walaupun
dengan porsi sedikit tetapi tetap mampu menciptakan suasana horror yang sangat
mencekam. Tidak hanya itu, pemilihan setting hotel yang sangat besar dan megah
berdiri ditengah-tengah kesunyian sebuah pegunungan membuat elemen keangkerannya
bertambah. Scoring ala film horror classic-nya juga. Ekspresi spooky dari Si
Danny dan Si Jack. Ya semua elemen pencipta keangkeran sebuah film horror itu
mampu saling berkait erat satu sama lain dan menjadikan "The Shining"
sebagai sebuah film horror yang horror sekali.
Mungkin
buat tipe penonton yang lebih menyukai film horror yang tanpa banyak basa basi
berjalan dengan tempo cepat (seperti Insidious) akan kesusahan dalam menikmati
sensasi horror dari film ini yang berjalan dengan tempo yang lambat di awal.
Tapi justru ini menjadi nilai plus dari "The Shining". "The
Shining" mampu merangkak dengan baik dari awal, perlahan namun pasti
menciptakan ketegangan dan horror yang semakin meningkat dan akhirnya mencapai
kllimaks yang syarat dengan ketegangan.
Tidak
lupa, twist ending yang ada di film ini, serta kemunculan beberapa karakter
yang saya sangka di awalnya hanyalah imajinasi si Jack saja, dua hal itu
kemudian menjadi pertanyaan yang meninggalkan celah interpretasi sehingga patut
didiskusikan dan ditonton ulang filmnya. Sebuah strategi jitu, contohnya ketika
Nolan yang juga dengan sengaja menciptakan hal-hal seperti ini dalam
"Inception"-nya, sehingga banyak penonton yang kemudian menonton
ulang film tersebut hanya untuk mencari bukti dari interpretasi masing-masing
dan tentunya itu juga hanya sekedar untuk mendapatkan interpretasi yang sama
dengan rekan nontonnya, ya termasuk saya ini. :) Atau bisa juga, sutradara dan
orang-orang yang bekerja dibalik film itu dengan sengaja mengetes sejauh mana
kemampuan intelektual dan kecermatan ber-analisis kita sebagai para
penontonnya. :)
Yah,
apapun itu, kembali ke topik utama, "The Shining" yang diangkat dari
novel karya Stephen King dan disutradarai oleh Stanley Kurbick ini menjadi
sebuah film psychological horror yang sangat menegangkan dan meinggalkan celah
interpretasi di otak para penontonnya. Tapi tenang, walau begitu "The
Shining" bukanlah tipe film berat, "The Shining" hanya sedikit
berjalan lambat untuk mencapai klimaks ketegangan yang kuat. Butuh waktu yang
tenang dan mood yang pas untuk menonton film berdurasi sekitar 2 jam 20 menit.
Haute Tension
Film
kedua yang menakutkan bagi saya adalaha film ini. Ini mungkin salah satu film
slasher masa kini terbaik yg pernah saya tonton, yg anehnya berasal
dari…Perancis? Alexander Aja adalah sutradara film horror era 2000-an favorit
saya dan dia udah berhasil ngembaliin film slasher ke tempat yg seharusnya.
Film ini punya cerita yg kuat, digarap dengan jenius dan ending yg bakal bikin
kamu berkata, "What the ****???!". Hehehe. Penuh adegan gore keren yg
nggak mengganggu kekuatan cerita film ini sama sekali. Adegan gore-nya cuman
ornamen. Menurut saya film ini terlalu jenius untuk dijadiin film slasher
Misery [Rob Reiner]
Iya,
ini film yg dibikin ama sutradara film2 drama-komedi-romantis itu. Nggak
nyangka ya? Saya nggak tau sebenernya film ini layak dimasukin kategori horror
atau nggak. Nggak ada pembunuh keji, nggak ada hantu, nggak ada adegan-adegan
sadis, nggak ada monster lapar, nggak ada darah moncor. Film ini sepenuhnya
bertumpu pada kejeniusan akting Kathy Bates yg memerankan seorang gadis sakit
jiwa dan obsesif yg menyandera penulis novel pujaannya setelah menyelamatkan si
penulis dari kecelakaan di daerah bersalju terpencil. Gila, kalo inget gimana
aktingnya suka merinding sendiri. Dingin, posesif, psycho sejati! Beberapa
orang bilang ini thriller psikologi mengingat absennya formula yg biasa dipake
dalamfilm horror. Tapi siapa yg butuh itu semua kalo hanya dengan Kathy seorang
kita udah ngerasa ter-terror?
Alien (1979)
Kapal
pengangkut komersil Nostromo yang membawa 20 juta ton mineral bijih besi sedang
dalam perjalanan pulang menuju ke Bumi. Kapal besar ini juga membawa 7 orang
awak, yaitu kapten Dallas (Tom Skerritt), wakil kapten Kane (John Hurt),
navigator Lambert (Veronica Cartwright), petugas utama Ripley (Sigourney
Weaver), petugas sains Ash (Ian Holm) dan dua ahli mesin Brett (Harry Dean
Stanton dan Parker (Yaphet Kotto). Di tengah perjalanan pulang kembali ke Bumi,
Nostromo menerima transmisi dari sumber yang tak diketahui asalnya dari sebuah
planetoid (planet yang berukuran sangat kecil atau seperti asteroid) sehingga
komputer kapal membangunkan awak kapal yang tertidur. Nostromo pun mendarat di
planetoid tersebut lalu Dallas, Kane, dan Lambert mulai melakukan penyelidikan
dengan mencari sumber sinyal yang diterima Nostromo. Sementara sisa awak
lainnya tetap berada di dalam kapal untuk memonitor perkembangan dan melakukan
perbaikan pada kapal.
Ternyata
sumber sinyal tersebut berasal dari sebuah pesawat angkasa asing yang
terlantar. Di dalamnya, mereka menemukan sisa-sisa bangkai makhluk asing yang
berukuran besar yang hancur. Kane sendiri menemukan sebuah ruangan yang
berisikan banyak telur. Sial bagi Kane, karena salah satu telur itu menetas dan
mengeluarkan seekor makhluk hidup kemudian menerkam dan menempel di wajah Kane.
Dallas dan Lambert yang menemukan Kane tak sadarkan diri segera membawanya ke
Nostromo untuk dilakukan tindakan penyelamatan. Saat meminta izin untuk masuk
ke kapal, Ripley yang mematuhi protokol karantina kapal menolak membuka pintu
kapal untuk membiarkan ketiganya masuk karena dianggap dapat membahayakan
keselamatan sisa awak yang berada dalam Nostromo. Mengindahkan penolakan
Ripley, Ash membuka sendiri pintu dari dalam kapal dan membiarkan ketiganya
masuk.
Apa
yang dikhawatirkan oleh Ripley rupanya benar. Makhluk yang menempel di wajah
Kane akhirnya menjadi ancaman besar bagi seluruh awak kapal Nostromo. Makhluk
yang memiliki darah berupa asam yang bersifat bisa merusak segalanya itu tumbuh
semakin besar dan kemudian mulai memburu dan menghabisi mereka satu per satu.
Demi mempertahankan hidup, Ripely dan seluruh awak kapal lainnya bekerja sama
untuk melawan dan melenyapkan si pendatang asing yang tak diinginkan tersebut.
Saat mempertahankan hidup mereka tersebut, Ripley mendapati bahwa salah satu
dari mereka punya agenda tersendiri yang sudah direncanakan jauh sebelum
Nostromo meninggalkan Bumi untuk pertama kalinya.
"The Ring"
(2002)
Sebuah
remake dari Jepang Hideo Nakata yang "Ringu" dari 1998, Gore
Verbinski "The Ring"adalah yang pertama dalam tren adaptasi Amerika
tentang kengerian Asia, dan tetap yang terbaik dari bunch. Naomi Watts
memainkan wartawan investigasi yang belajar dari rekaman video yangdikatakan
membunuh orang. Rupanya, setelah penampil telah selesai menonton rekaman,
telepon berdering dan suara memberitahu mereka bahwa mereka akan mati dalam
tujuh hari. Dan sekali seminggu sudah habis, mereka yang mati dan rusak sebagai
dodo cacat. Watts memutuskan untuk memutar rekaman tersebut dan mengacu kepada
membunuh mengerikan gambar sebelum salju putih crackles di layar. Dan kemudian
telepon berdering nya ... Film ini memiliki suasana yang sangat menakutkan,
visual Verbinski yang sesuai menghantui dari awal sampai akhir. Inimengganggu,
itu mengancam dan tentu cerita yang unik. Dan sementara premis mungkin
konyol,percayalah, ketika Samara kejahatan memanjat keluar dari layar TV Anda
akan mengotori diri sendiri.
Psycho (1960
Setelah
sekian lama akhirnya saya berkesempatan menonton film klasik arahan Alfred
Hitchcock ini. Dan saya sangat menyesal. Menyesal karena sebelum menonton film
ini saya sudah sempat mengetahui baik secara sengaja maupun tidak sengaja
beberapa fakta yang akhirnya menjadi spoiler dalam saya menonton film ini. Saya
sudah menonton "Shower Scene" yang terkenal itu sebelumnya. Bahkan
satu lagi adegan pembunuhan yang terjadi di film ini sudah saya tonton di
YouTube. Dan yang paling membuat saya menyesal adalah ketidaksengajaan saya
membaca sebuah artikel yang kurang lebih membeberkan konklusi dan ending film
ini.
Marion
Crane (Janet Leigh) membawa lari uang sejumlah $40,000 yang dia dapat dari
salah satu klien perusahaan tempat dia bekerja. Marion sebenarnya diminta membawa
uang itu ke bank. Tapi akhirnya dia malah membawa kabur uang tersebut yang
rencananya akan dia gunakan untuk menikahi kekasihnya, Sam Loomis (John Gavin).
Marion lalu melakukan perjalanan menuju California untuk menemui Sam. Hingga
seminggu lamanya Marion tidak terdengar kabarnya.
Kakaknya,
Lila Crane (Vera Miles) mulai kahwatir dan mencarinya hingga ketempat Sam hanya
untuk mengetahui Marion tidak berada disana. Ternyata, perusahaan tempat Marion
bekerja juga mengirim detektif swasta untuk mencari marion, bernama Arbogast
(Martin Balsam). Penyelidikan mereka mengarah ke sebuah motel milik Norman
Bates (Anthony Perkins) yang diduga sempat disinggahi Marion. Dan ternyata
sebuah misteri juga tersimpan di tempat itu.
Sungguh,
jika saya menyaksikan film ini tanpa modal apapun mengenai isinya film ini akan
sangat mengejutkan khususnya di akhir film. Hitchcock dengan sangat cerdas
mampu merajut jalan cerita dan menyembunyikan fakta yang sebenarnya terjadi.
Hal itu dilakukan dengan sangat rapi. Bagaimana misteri disusun, dan
pembawaannya sampai ke ending yang mengejutkan. Disamping itu, Hitchcock juga
mampu menampilkan ketegangan hanya dari adegan-adegan sederhana. Diluar adegan
yang sudah saya ketahui, saya masih mampu dibuat tegang oleh adegan - adegan
lain yang sebenarnya sangat sederhana. Saya tidak akan menuliskan adegan apa
itu guna menjaga rapat-rapat ketegangan film ini bagi yang sama sekali belum
menonton ataupun melihat cuplikan-cuplikan adegan yang ada.
Tapi
tentunya "Shower Scene" yang terkenal itu sudah hampir semua orang
pernah melihatnya entah yang sudah menonton keseluruhan film ataupun yang
belum. Scene yang berdurasi sekitar 3 menit ini ternyata memakan 50 kali
pengambilan gambar. Sebuah hal yang menunjukkan bahwa Alfred Hitchcock memang
seorang perfeksionis. Dan hasil dari perfksionis itu adalah karya-karya
cemerlang yang tidak diragukan lagi kualitasnya. Bahkan kritikus macam Roger
Ebert menjadikan Alfren Hitchcock menjadi idolanya sejak dulu. Dalam film
inipun Hitchcock tidak ketinggalan memberi saya sebuah pelajaran berharga,
dimana jika orang melakukan perbuatan buruk dan menyembunyikannya hidupnya
tidak akan tenang dan dia akan mendapat balasannya. Pesan sederhana tapi cukup
mengena.
OVERALL: Bagi yang belum menonton
film ini, jauhkan diri anda dari spoiler sekecil apapun, karena makin sedikit
spoiler yang anda dapat, makin luar biasa pula kesan yang akan didapat setelah
menonton film ini.
Scream [Wes Craven]
Fuck
yeah. My all time favorite horror movie. Ini film horror paling keren yg udah
cult abiisss! Mungkin banyak yg bilang kalo film ini terlalu klise, dengan
cerita yg terlalu dipenuhi formula standar horror: pembunuh berantai yg meneror
remaja-remaja sialan yg banyak cingcong. Tapi karena Scream pulalah, budget
besar Hollywood kembali dialokasikan untukfilm horror dan film2 horror pun
kembali berjaya di sinema [inget booming film horror akhir 90-an setelah film
ini meraup sukses besar?]. Nggak cuman itu, topeng ikon pembunuhnya yg khas itu
mendadak jadi idola ketika helloween tiba. Seenggaknya ada 3 alesan utama
kenapa saya sangat menyukai film ini: pertama, adegan pembunuhan yg sangat
kreatif pada jamannya, mengingat waktu itu [sekitar tahun 96 ya?] kita bener2
miskin tontonan film horror. Kedua, dengan formula yg sekilas terlihat seperti
another teen slasher movie—padahal nggak—bikin film ini sangat menghibur. Tapi
film ini jauh lebih cerdik dengan plot yg cukup kompleks dan twist yg bakalan
bikin kamu tetep kesulitan nebak siapa pembunuh sebenarnya. Ketiga, emang di
mana lagi kamu bisa nemuin Drew Barrymore—one of the hottest babe, saat
itu—lari-lari ketakutan, dikejer-keje rsama pembunuh dan ditusuk-tusuk perutnya
[lalu digantung], kalo bukan di film ini? Pesen saya, hati-hati aja kalo ada
telfon iseng, jangan ditanggepin, kalo nggak pengen bernasib sama
Let The Right One In
Film
horor lainnya yang wajib ditonton adalah Let The Right One In. Film Swedia yang
memiliki judul asli Låt den rätte komma in tersebut menyuguhkan adegan menakutkan
sekaligus menyentuh. Film ini sendiri mengisahkan tentang seorang bocah berusia
12 tahun yang mengalami penindasan (bully) dan bersahabat baik dengan vampir.
Film
yang dirilis pada tahun 2008 itu mendapat pengakuan dari dunia internasional
dan meraih sejumlah penghergaan, seperti Founders Award for Best Narrative
Feature di Tribeca Film Festival.
Selain
The Descent dan Let The Right One In, masih ada film-film horor lainnya yang
cukup menarik untuk disimak.