FILM WAJIB MAHASISWA PSIKOLOGI
Ada beberapa film wajib mahasiswa psikologi yang harus
ditonton. Jangan ngaku mahasiswa psikologi sebelum nonton filom ini. Kamu
anak psikologi? Yakin? Tunggu dulu... I’ll tell you something. Jangan ngaku
mahasiswa psikologi sebelulm nonton film ini. Bersiaplah. Bisa jadi teman
sebangkumu adalah psikopatnya.
RUNNING WITH SCISSORS
Film
ini berkisah tentang berbagai macam kesalahan diagnosa termasuk didalamnya
berbagai macam malpraktek yang dilakukan oleh seorang psikiater yang bernama
dr. Finch (diperankan oleh Brian Cox). Namun sebagai alur utamanya, film ini
bercerita tentang kehidupan salah seorang pasien dr. Finch yakni Deirdre
Borroughs ( diperankan oleh Annette Bening ). Film ini mengambil setting pada
tahun 1972. Cerita pada film ini diawali dengan Deirdre Borroughs yang
mempunyai hobi menulis puisi dan berobsesi agar puisinya diterbitkan pada salah
satu majalah terkemuka di kotanya “ The New Yorker “ . Ia mempunyai seorang
anak yang sangat mengaguminya dan mendukung semua obsesi ibunya. Anak tersebut
bernama Augusteen Borroughs ( diperankan oleh Jack Keeding ). Ia juga mempunyai
seorang suami bernama Normann Borroughs ( diperankan oleh Alec Baldwin ). Namun
sayangnya obsesinya tak pernah kesampaian .
Enam
tahun berselang (setting pada tahun 1978), Augusteen tumbuh menjadi seorang
remaja (diperankan oleh Joseph Cross ). Deidre B. masih saja berobsesi karyanya
diterbitkan pada salah satu majalah terkenal. Karena obsesinya itulah
keharmonisan hubungan keluarganya menjadi terganggu, terutama hubungan dengan
suaminya. Puncaknya ketika mereka bertengkar hebat, Deirdre menganggap suaminya
tak pernah mendukung bakatnya menjadi penulis puisi. Akhirnya Deirdre putuskan
untuk berkonsultasi dengan seorang psikiater bernama dr. finch untuk
menyelesaikan masalah keluarga mereka, karena ia mengira bahwa suaminya akan
membunuhnya.
Sejak
saat itulah penyimpangan-penyimpangan atau malpraktek yang dilakukan oleh dr.
Finch dimulai. Malpraktek yang pertama kali dilakukan oleh dr. finch Nampak
sekali ketika ia mendiagnosis suami Dierdre seorang pecandu alcohol, mempunyai
keinginan bunuh diri, dan merupakan ancaman bagi istri, anak, serta dirinya
sendiri , tanpa melalui tahap pemeriksaan psikologis yang sesuai prosedur.
Selain itu secara tersirat ,maupun tersurat ia juga menyuruh agar Dierdre
bercerai dengan suaminya agar bakat menulis puisi Deirdre – saya cenderung
menganggap hal ini sebagi ambisi & obsesi – dapat tersalurkan.
Setelah
berpisah dengan suaminya, Deirdre bersama dengan Augusten kembali melanjutkan
berkonsultasi dengan dr. Finch. Namun kali ini mereka berkonsultasi di kediaman
dokter Finch – belakangan diketahui bahwa dokter finch tak mampu membayar sewa
kantor -, ketika pertama kali melihat kediaman dokter finch, Augusteen seakan
tak percaya bahwa itu adalah rumah seorang dokter ahli jiwa ( psikiater ).
Rumah dokter finch nampak sangat kotor dan tak terawat, penuh dengan sampah
berserakan -sangat menggambarkan perilaku dan sifat orang yang tinggal
didalamnya-, baik di luar dan maupun di dalam rumah. Anggota keluarga dr.Finch
adalah : istri dr. finch yang bernama Agnes Fich ( diperankan oleh Jill
ClayBurgh ), Anak perempuan pertama dr. Finch yang bernama Hope Finch (
diperankan oleh Gwyneifl Paltrow ), anak Perempuan kedua dr. Finch, Natalie
Finch ( diperankan oleh Evan Rachel Wood ) dan satu lagi anak angkat laki-laki
dr. Finch yang bernama Neil Bookman ( diperankan oleh Joseph Flennes) namun ia
tidak tinggal bersama dengan dr. Finch.
Setelah
berkonsultasi, dokter kembali membuat diagnose yang sungguh aneh. Dia menyuruh
Deirdre untuk sementara waktu mengungsi/menginap di losmen, karena kata dokter
finch, diduga suami Deirdre akan membunuhnya. Sedangkan Augusteen untuk
sementara tinggal dengan dokter finch. Di rumah dokter Finch banyak hal-hal
aneh yang terjadi, seperti Agnes yang memakan biscuit anjing sebagai camilan,
Hope yang selalu berkata bahwa seolah ia bisa berbicara dengan binatang dan
berkomunikasi dengan tuhan. Natalie yang berpakaian ala Gothic. Setelah
beberapa minggu tinggal di rumah dokter finch. Augusteen bertemu dengan ibunya,
ternyata ada hal tak terduga terjadi. Augusteen memergoki ibunya sedang
bermesraan dengan teman wanitanya sesama jenis. Tidak hanya sampai disitu saja,
Augusteen juga diberitahu ibunya bahwa ia telah diadopsi oleh dokter Finch.
Mengetahui
hal tersebut, Augusteen menjadi shock, hubungannya dengan Bookman yang
sebelumnya hanya sekedar teman menjadi lebih -sebelumnya telah dikatakan bahwa
bookman dan Augusteen sama-sama homoseks- dari sekedar teman. Dr. Finch yang
mengetahui hal tersebut bukanya mengajak supaya kembali ke jalan yang normal,
malah membiarkanya tanpa alasan yang jelas. Belum lagi ketika Augusteen menolak
sekolah, dr. Finch malah menyuruhnya untuk melakukan percobaan bunuh diri agar
dr. Finch dapat merekomendasikan Augusteen “gila”, lalu akhirnya diijinkan
untuk tidak bersekolah.
Kegilaan-kegilaan
–menurut saya pribadi-, yang dilakukan oleh dokter finch masih belum usai. Ia
sering memberikan obat-obatan penenang tanpa dosis yang tepat, bahkan obat
sampel pabrikpun ia berikan kepada pasienya ( Deirdre dan Augusteen ). Di lain
kesempatan Deirdre lagi-lagi berkonsultasi dengan Dokter Finch ia bercerita
bahwa saat itu sedang mengalami banyak tekanan, ditambah lagi ia baru berpisah
dengan teman wanitanya. Namun alih-alih mendapat feedback atau masukan yang
positif, Deirdre justru malah dikenalkan dengan wanita lain yang siap menjadi
teman wanitanya lagi, parahnya Deirdre juga mau-mau saja tanpa sadar apa yang
terjadi.
Kejadian
paling nyeleneh dan tidak bisa diterima oleh akal sehat yang dilakukan oleh Dokter
Finch ialah pada suatu pagi ia berteriak-teriak membangunkan seisi rumah untuk
memberitahukan bahwa kotoran pagi sang dokter ujung gulungannya muncul dari
permukaan air kloset, yang menurut Dr. Finch “keadaan melihat keatas, kotoran
menunjuk ke surga, ke Tuhan hal ini berarti situasi keuangan dr. Finch yang
selama ini morat-marit akan berubah. Dr. finch juga berkata bahwa kotorannya
adalah komunikasi langsung dari Tuhan.
Lama-kelamaan
kondisi Deirdre kian hari kian parah, jauh lebih parah ketika sebelum ditangani
oleh Dokter Finch. Dengan dosis pemberian obat penenang yang tanpa control,
Deirdre sering mengalami halusinasi dan pandanganya sering kosong. Kelakuannya
pun menjadi layaknya seorang penderita scizhophrenia. Deirdre menjadi suka
memakan roti isi pasta gigi dan melakukan kelakuan-kelakuan aneh lainnya.
Puncaknya ketika Deirdre dipaksa masuk RS ( tidak diketahui RS jiwa ataukah
Umum ) oleh dokter Finch yang menilai kelakuannya sudah amat parah sehingga
perlu dibawa ke RS.
Tak
sia-sia Deirdre masuk RS, setelah ia keluar semuanya menjadi lebih baik. Ia
sudah seperti normal kembali, setidaknya ia sudah tidak berhubungan dengan
sesama jenis lagi, dan menyadari bahwa selama ini dr. Finch hanya mengambil
uang darinya. Augusteen juga telah berpisah dengan pasangan homonya yakni
Bookman yang pergi entah kemana. Oleh sebab itu ia memutuskan untuk pergi ke
New York memulai hidup baru, kehidupan yang normal seprti orang lain
kebanyakan, meninggalkan ibunya yang sudah semakin membaik.
Dr.
Finch akhirnya dicabut izin prakteknya setelah diputuskan bersalah atas
penipuan asuransi. Dia meninggal tahun 2000. Agnes keluar dari rumah Dr. Finch
dan bekerja sebagai perawat. Natalie lulus kuliah dengan gelar sarjana
Psikologi. Hope terus bekerja untuk ayahnya hingga mati. Normann Borroughs
kembali menjalin hubungan dengan Augussteen dan menikah lagi dengan wanita
lain. Deirdre tinggal sendiri dan tetap menulis puisi, karyanya diterbitkan di
sejumlah majalah kecil. Augusteen tinggal di New York, ia menulis buku.
HE LOVES ME HE LOVES
ME NOT
Film
ini mengisahkan tentang seorang mahasiswa seni Angelique (Audrey Tatou) yang
mencintai Dr. Loic Le Garrec (Samuel Le Bihan). Ia juga seorang part- timer di
sebuah cafe menjaga sebuah rumah kosong yang ditinggalkan liburan oleh
pemiliknya. Dari awal sampai pertengahan film, penonton diajak untuk mengikuti
cerita dari sudut pandang Angelique. Ia selalu bercerita pada teman-temannya,
betapa ia sangat mencintai Loic dan betapa sedihnya ia, karena tidak bisa
bersatu dengan Loic yang sudah beristri. Meskipun teman-temannya selalu memaksa
Angelique untuk meninggalkan Loic, tapi ia bersikeras bahwa Loic akan
menceraikan istrinya demi dia. Cinta Angelique pada Loic memang sangat dalam.
Ia rela melakukan apa saja demi Loic, bahkan ia rela membunuh demi membantu
Loic keluar dari masalahnya.
Suatu
ketika, Angelique dan Loic berencana untuk pergi ke Italy, namun Loic tak
kunjung muncul di bandara. Mulai saat itu, Angelique berubah drastic. Ia
mengalami depresi yang membuatnya kehilangan teman-temannya juga beasiswa dari
sekolah seni. Yang paling parahnya, ia sampai mencoba bunuh diri dengan
menghirup gas di ruangan tertutup. Disinilah cerita kembali ke awal, tapi dari
sudut pandang Loic. Semua yang terjadi hanyalah khayalan Angelique. Ia memang
pernah bertemu dengan Loic di sebuah tempat, dan sejak itu Angelique jatuh
cinta.
Namun
mereka tidak pernah berpacaran, bahkan Loic tidak mengenal Angelique. Jadi apa
yang terjadi dengan Angelique? Setelah diselidiki, ternyata dia menderita
penyakit erotomania, (atau biasa dikenal dengan sebutan de Clerambault’s
syndromemerupakan suatu bentuk gangguan kepribadian dimana para penderitanya
memiliki keyakinan yang merupakan waham bahwa ada seseorang, biasanya yang
memiliki status sosial lebih tinggi (selebritis, bintang rock, orang terkenal,
wanita sosialita, bos, dll), memendam perasaan cinta kepada si penderita, atau
mungkin memiliki suatu bentuk hubungan intim. Gangguan kepribadian ini
rata-rata penderitanya adalah kaum pria (meskipun di film itu cewek). Nasib
Angelique pun berakhir di rumah sakit jiwa.Tragis.
I AM SAM
Film
ini berkisah tentang bagaimana sulitnya menjadi seorang ayah (Sam) yang
sempurna di mata orang lain, yaitu putrinya sendiri (Sam), teman-temannya dan
yang utama adalah di mata petugas sosial negara tersebut (Los Angeles). Cukup
sulit bagi Sam untuk meyakinkan petugas sosial bahwa ia ayah yang mampu
mendidik dan membesarkan putrinya seperti anak lainnya. Hal ini dikarenakan Sam
memiliki mental retardation (MR), sehingga mereka menganggap Sam tidak mampu
mengasuh dan memberikan pendidikan yang layak kepada Lucy dengan intelejensi
Sam yang hanya setara dengan anak usia tujuh tahun . Keterbatasan –
keterbatasan tersebut menyebabkan dalam kehidupan sehari – hari mereka
bergantung pada orang lain, termasuk Sam. Dalam kasus ini, keterbatasan tersebut
bukan hanya berpengaruh pada dirinya saja, melainkan juga banyak mempengaruhi
kehidupan putrinya. Dengan intelejensi yang hanya setara dengan anak usia tujuh
tahun tentu dianggap akan menghambat pendidikan putrinya. Sebab dapat dikatakan
bahwa intelenjensi Sam akan berada di bawah intelejensi putrinya kelak. Selain
itu, para petugas sosial juga menganggap bahwa Sam hanya mampu mempelajari hal
tertentu saja. Hal ini terlihat pada saat di pengadilan, pihak petugas sosial
mengatakan bahwa Sam tidak akan mengerti kebutuhan Lucy saat remaja nanti.
Padahal, faktanya belajar dan berkembang dapat terjadi seumur hidup bagi semua
orang. Maka, siapapun dapat mempelajari sesuatu, hanya saja bagi Sam proses
pembelajaran tersebut jauh lebih lama dibanding orang normal.
Kelompok
yang dimiliki oleh Sam beranggotakan para pria yang seusia dengan dia dan
mengalami retardasi mental juga, selain itu ada juga temannya yang mengidap
fobia terhadap sesuatu rekaman suara. Aktivitas rutin yang dilakukan oleh
kelompok tersebut adalah nonton bersama di rumah mereka secara bergantian.
Mereka juga sering pergi keluar bersama –sama, misalnya makan ataupun belanja.
Selain dengan teman sepermainan, ia juga tetap memiliki hubungan yang spesial
dengan lawan jenisnya yaitu pengacaranya sendiri. Meskipun pada akhirnya
hubungan Sam dan pengacara tersebut belum begitu jelas statusnya, namun hal ini
menunjukkan bahwa hubungan interpersonal Sam tidak terganggu. Good movie.
GOOD WILL HUNTING
Film
drama yang membahas tentang Will (Matt Damon), seorang laki - laki cleaning
service Universitas tetapi dia sangat jenius dan setiap harinya mempelajari
matematika dari perkuliahan secara diam - diam. Hanya dengan membaca buku saja,
kemampuannya sebanding dengan orang – orang yang mengenyam pendidikan di
universitas tempatnya bekerja. Bahkan Will mampu memecahkan teka – teki teori
matematika yang disayembarakan oleh profesor Lambeau di universitas
tersebut.Will yang bandel dan cerdas mampu mempermainkan beberapa ahli terapi
yang menanganinya. Satu persatu ahli terapi dari berbagai aliran itu pun
menyerah dan mengundurkan diri sebagai ahli terapi Will. Sampai akhirnya
profesor Lambeau meminta tolong pada temannya yang juga psikolog yaitu Sean
McGuire. Sama seperti ahli terapi lainnya, Will pun mempermainkan Sean dengan
membongkar luka lama Sean sehingga itu membuat suatu masalah baru bagi Sean
sendiri. Namun Sean tidak mau menyerah, pertemuan demi pertemuan mereka jalani.
Pada awalnya Will melakukan aksi bungkam mulut dan hanya mendengarkan Sean yang
bercerita tentang kehidupannya, seakan – akan Sean lah yang menjadi klien dari
Will. Dalam masa konseling tersebut, Will mengalami berbagai pengalaman baru
yaitu dalam percintaan dan pencarian pekerjaan. Namun kedua hal itu malah
menjadi suatu konflik tersendiri bagi psikis Will yang memang sedang terganggu.
Karena keterbukaan dan kehangatan yang diberikan oleh Sean akhirnya kekerasan
hati Will pun runtuh, dan Will pun berani membuka dirinya pada Sean seperti
layaknya seorang sahabat.
Film
ini mengajarkan:
- Semua orang takut untuk gagal, tetapi setidaknya mereka telah mencoba. Jangan takut berusaha.
- Kecerdasan setiap orang berbeda-beda. Ada kalanya orang pintar di bidang akademis, tapi bidang lainnya tidak. Will mengalami hal ini.
- Penyakit mental lebih mengerikan daripada penyakit jasmani. Mereka terus menggerogotimu. Temukan penyebabnya dan sembuhkan.