GEJALA EPILEPSI PADA ANAK

Ada bebrapa gejala epilepsi pada anak. Tak bedanya dengan orang dewasa, anak pun dapat terkena penyakit epilepsi. Epilepsi atau penyakit yang dikenal dengan istilah awam dengan "ayan" ternyata tidak hanya menimbulkan gejala kejang. Epilepsi (epilepsy) bisa sulit untuk didiagnosis pada anak-anak karena mereka belum bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan atau alami. Ada beberapa gejala epilepsi yang muncul pada anak.
Gejala yang muncul bisa jadi dianggap sebagai gejala kondisi lain, sehingga selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tidak terdiagnosis dengan tepat.
Jenis epilepsi yang biasa terjadi pada anak ialah epilepsi idiopatik dan simptomatik. Epilepsi idiopatik biasanya terjadi pada anak dengan perkembangan dan pemeriksaan fisiknya normal. Gejala baru muncul pada usia tertentu – dan biasanya mempunyai prognosis baik. Sebaliknya, epilepsi simptomatik dihubungkan dengan epilepsi karena ada kelainan di otak.
Berikut beberapa gejala epilepsi yang dapat terjadi pada anak :
Kejang Total (Total Convulsions)
Kejang grand mal (grand mal seizures) adalah penyebab kejang total tubuh. Kejang ini merupakan kejang yang paling serius. Kejang total akan menyebabkan anak jatuh ke tanah dan kehilangan kesadaran.
Kejang total biasanya berlangsung sekitar 2 sampai 5 menit. Selama kejang berlangsung tubuh anak akan kaku dan bergetar tak terkendali.
Anak mungkin akan kehilangan kontrol kandung kemihnya, sehingga keluar air seni tanpa disadarinya. Selain itu, air liur mungkin juga akan keluar disertai bola mata anak yang memutar ke belakang.
Setelah kejang berakhir, anak akan bingung selama beberapa menit, otot-ototnya menjadi sakit dan akan tertidur untuk waktu yang lama.
Aura
Aura dianggap sebagai tanda peringatan. Aura terjadi sesaat sebelum kejang berlangsung. Sebuah aura dapat menyebabkan anak tiba-tiba merasa sakit tanpa sebab, mendengar suara yang tidak nyata, atau mencium bau yang tidak ada sumbernya.
Anak juga akan mengalami masalah dengan penglihatan atau perasaan aneh di suatu tempat di bagian tubuhnya, terutama di perutnya.
Walaupun anak mungkin tidak mengenali tanda-tanda peringatan sebagai aura, seiring berjalannya waktu Anda akan dapat menghubungkan tanda-tanda awal dengan serangan epilepsinya.
Tatapan Mata Kosong
Jika anak berhenti melakukan apa yang sedang dia lakukan dan menatap dengan tatapan mata kosong seperti melamun, orang tua harus waspada. Gejala ini disebut sebagai kejang petit mal (petit mal seizure).
Lengan atau kepala anak mungkin akan tampak lunglai, namun kejang jenis ini biasanya tidak akan menyebabkan anak jatuh ke bawah atau kehilangan kesadaran.
Setelah kejang berakhir (berlangsung dalam waktu 30 detik sampai satu menit) anak tidak akan menyadari apa yang telah terjadi.
Kedutan (Twitching)
Meskipun kedutan dapat muncul pada berbagai jenis epilepsi, namun akan terlihat lebih jelas pada epilepsi fokal. Kedutan biasanya bersifat lokal, kemungkinan dimulai pada satu jari atau telapak tangan.
Kemudian akan semakin memburuk, menjalar hingga ke lengan kemudian menyebar sampai sebagian atau seluruh tubuh menjadi berkedut. Sebagian anak tetap sadar, namun sebagian yang lain akan kehilangan kesadaran saat mengalami gejala ini.

Artikel Terkait :