GREEN ACCOUNTING DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: STUDI KASUS ANTARA KABUPATEN SLEMAN DAN KABUPATEN BANTUL
Abstrak: Penelitian ini
berfokus pada empat
aspek lingkungan yaitu
kesadaran lingkungan (environmental awareness), keterlibatan lingkungan
(environmental involvement), akuntansi lingkungan (environmental accounting),
dan pengauditan lingkungan
(environmental audit). Banyak
kota telah mengalami banyak perkembangan yang pesat dalam bidang tersebut.
Sleman dan Bantul adalah
kota-kota yang masih
dalam tahap awal
perkembangan dalam aspek lingkungan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa
kedua kota tersebut
memiliki kesadaran mengenai
isu-isu lingkungan dan memiliki komitmen tinggi terhadap lingkungan. Komitmen
yang tinggi tersebut ditunjukkan dari kesediaan pemerintahnya untuk melakukan
pelaporan dan audit lingkungan. Akan tetapi, pelaporan lingkungan yang dimaksud
kedua kota tersebut masih berupa pelaporan yang bersifat kualitatif yang sangat
berbeda dengan akuntasi lingkungan. Kota Sleman dan Bantul
belum melakukan pelaporan
yang bersifat kuantitatif.
Hasil pengujian dengan enggunakan uji
Mann Whitney menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan
antara Kota Sleman and
Bantul dalam hal
keadaan yang mendorong
terjadinya keterlibatan, pelaporan,
dan pengauditan lingkungan.
Kata kunci:
green accounting, akuntansi
lingkungan, akuntansi keberlanjutan, pemaparan akuntansi lingkungan
Penulis: Joko Susilo
Kode Jurnal: jpakuntansidd080007