INDIKATOR KEBIJAKAN MONETER

Indikator kebijakan moneter dilakukan dengan berbagai pertimbangan sebagai berikut:
  1. Dalam merumuskan kebijakan moneter, Bank Indonesia akan selalu melakukan analisis dan  mempertimbangkan berbagai indikator ekonomi, khususnya prakiraan inflasi, pertumbuhan ekonomi, besaran-besaran moneter dan perkembangan sektor ekonomi dan keuangan secara keseluruhan. 
  2. Demikian pula, Bank Indonesia akan selalu dan terus memperhatikan langkah-langkah kebijakan  ekonomi yang ditempuh Pemerintah. Langkah-langkah koordinasi kebijakan yang selama ini telah  berlangsung  baik  akan terus diperkuat dan ditingkatkan. 
  3. Analisis dan prakiraan berbagai variabel ekonomi tersebut dipertimbangkan untuk mengarahkan  agar  prakiraan  inflasi  ke  depan  sejalan  dengan  kisaran sasaran inflasi yang telah ditetapkan.
Menurut Pohan (2008), umumnya indikator kebijakan moneter ada 2 (dua) hal yaitu suku bunga dan atau uang beredar. Kedua variabel tersebut mempunyai dua fungsi yakni sebagai sasaran menengah dan indikator.
Tingkat Suku Bunga
Kebijakan moneter yang menggunakan suku bunga sebagai sasaran antara akan menetapkan tingkat suku bunga yang ideal untuk mendorong kegiatan investasi. Apabila suku bunga menunjukkan kenaikan melampaui angka yang ditetapkan, maka bank sentral akan segera melakukan ekspansi moneter agar suku bunga turun sampai tingkat yang ditetapkan.
Uang Beredar (Monetary Aggregate)
Kebijakan moneter yang menggunakan monetary aggregate atau uang beredar sebagai sasaran menengah yang mempunyai dampak positif berupa harga yang stabil.

Artikel Terkait :