INDIKATOR KEBIJAKAN MONETER
Indikator kebijakan moneter dilakukan dengan berbagai pertimbangan
sebagai berikut:
- Dalam merumuskan kebijakan moneter, Bank Indonesia akan selalu melakukan analisis dan mempertimbangkan berbagai indikator ekonomi, khususnya prakiraan inflasi, pertumbuhan ekonomi, besaran-besaran moneter dan perkembangan sektor ekonomi dan keuangan secara keseluruhan.
- Demikian pula, Bank Indonesia akan selalu dan terus memperhatikan langkah-langkah kebijakan ekonomi yang ditempuh Pemerintah. Langkah-langkah koordinasi kebijakan yang selama ini telah berlangsung baik akan terus diperkuat dan ditingkatkan.
- Analisis dan prakiraan berbagai variabel ekonomi tersebut dipertimbangkan untuk mengarahkan agar prakiraan inflasi ke depan sejalan dengan kisaran sasaran inflasi yang telah ditetapkan.
Menurut Pohan (2008), umumnya indikator kebijakan moneter ada 2 (dua) hal
yaitu suku bunga dan atau uang beredar. Kedua variabel tersebut mempunyai dua fungsi
yakni sebagai sasaran menengah dan indikator.
Tingkat Suku Bunga
Kebijakan moneter yang menggunakan suku bunga sebagai sasaran antara akan
menetapkan tingkat suku bunga yang ideal untuk mendorong kegiatan investasi. Apabila
suku bunga menunjukkan kenaikan melampaui angka yang ditetapkan, maka bank
sentral akan segera melakukan ekspansi moneter agar suku bunga turun sampai tingkat
yang ditetapkan.
Uang Beredar (Monetary Aggregate)
Kebijakan moneter yang menggunakan monetary aggregate atau uang beredar sebagai
sasaran menengah yang mempunyai dampak positif berupa harga yang stabil.