JENIS-JENIS KOROSI
Ada beberapa jenis-jenis korosi.
Korosi dapat diartikan sebagai serangan
yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan
lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan
dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral
logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi
sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan
untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan
bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa
besi oksida).Adapun beberapa jenis korosi yang umum terjadi pada logam sebagai
berikut.
Korosi Galvanis
(Bemetal Corrosion)
Disebut
juga korosi dwilogam yang merupakan perkaratan elektrokimiawi apabila dua macam
metal yang berbeda potensial dihubungkan langsung di dalam elektrolit yang
sama. Elektron akan mengalir dari metal yang kurang mulia (anodik) menuju ke
metal yang lebih mulia (katodik). Akibatnya metal yang kurang mulia berubah
menjadi ion-ion positif karena kehilangan elektron. Ion-ion positif metal
bereaksi dengan ion-ion negatif yang berada di dalam elektrolit menjadi garam
metal. Karena peristiwa ini, permukaan anoda kehilangan metal sehingga
terrbentuk sumur-sumur karat atau jika merata akan terbentuk karat permukaan.
Korosi Sumuran
(Pitting Corrosion)
Korosi
sumuran adalah korosi lokal yang terjadi pada permukaan yangn terbuka akibat
pecahnya lapisan pasif. Terjadinya korosi sumuran ini diawali dengan
pembentukan lapisan pasif di permukaannya, pada antar muka lapisan pasif dan
elektrolit terjadi penurunan pH, sehingga terjadi pelarutan lapisan pasif
secara perlahan-lahan dan menyebabkan lapisan pasif pecah sehingga terjadi
korosi sumuran. Korosi sumuran ini sangat berbahaya karena lokasi terjadinya
sangat kecil tetapi dalam, sehingga dapat menyebabkan peralatan (struktur)
patah mendadak.
Korosi Celah
Adalah
korosi lokal yang terjadi pada celah diantara dua komponen. Mekanisme tejadinya
korosi celah ini diawali dengan terjadi korosi merata diluar dan didalam celah,
sehingga terjadi oksidasi logam dan reduksi oksigen. Pada suatu saat oksigen
(O2) didalam celah habis, sedangkan oksigen(O2) didalam celah masih banyak,
akibatnya permukaan logam yang berhubungan dengan bagian luar menjadi katoda
dan permukaan logam didalam celah menjadi anoda sehingga terbentuk celah yang
terkorosi.
Korosi Retak Tegang,
Korosi Retak Fatik, Dan Korosi Akibat Pengaruh Hidrogen
adalah
bentuk korosi dimana material mengalami keretakan akibat pengaruh
lingkungannya. Korosi retak tegang terjadi pada paduan logam yang mengalami
tegangan tarik statis di lingkungan tertentu, seperti baja tahan karat sangat
rentan terhadap lingkungan klorida panas, tembaga rentan dilarutkan amonia dan
baja karbon rentan terhadap nitrat. Korosi retak fatik terjadi akibat tegangan
berulang di lingkungan korosif, sedangkan korosi akibat pengaruh hidrogen
terjadi karena berlangsungnya difusi hidrogen kedalam kisi paduan. Korosi
intergranular adalah bentuk korosi yang terjadi pada paduan logam akibat
terjadinya reaksi antar unsur logam di batas butirnya. Seperti yang terjadi
pada baja tahan karat austenitik apabila diberi perlakuan panas.
Korosi Kavitasi
(Cavitation Corrosion)
Terjadi
karena tingginya kecepatan cairan menciptakan daerah-daerah bertekanan tinggi
dan rendah secara berulang-ulang pada permukaan peralatan dimana cairan
tersebut mengalir. Maka terjadilah gelembung-gelembung uap air pada permukaan
tersebut, yang apabila pecah kembali menjadi cairan akan menimbulkan pukulan
pada permukaan yang cukup besar untuk memecahkan film oksida pelindung
permukaan. Akibatnya bagian permukaan yang tidak terlindungi terserang korosi.
Karena bagian tersebut menjadi anodik terhadap bagian yang terlindungi.
Karena
terjadinya korosi pada bagian tersebut, maka akan kehilangan massa dan menjadi
takik. Takik-takik tersebut akan bertambah dalam karena permukaan di dalam
takik tidak sempat membentuk film pelindung karena kecepatan cairan yang tinggi
dan proses kavitasi akan berlangsung secara berulang-ulang.
Korosi Lelah (Fatigue
Corrosion)
Bila
logam mendapat beban siklus yang berulang-ulang, tetapi masih dibawah batas
kekuatan luluhnya. Maka setelah sekian lama akan patah karena terjadinya
kelelahan logam. Kelelahan dapat dipercepat dengan adanya serangan korosi.
Kombinasi antara kelelahan dan korosi yang mengakibatkan kegagalan disebut
korosi lelah. Korosi lelah terjadi di daerah yang menderita beban, lasan dan
lainnya.
Korosi antar kristal
Terjadinya
korosi hanya pada batas kristal, akibat dari serangan elektrolit. Karena
tegangan pada kristal adalah paling tinggi. Dan terjadiny karbida pada batas
butir yang dapat mengakibatkan korosi ini.