Mekanisme Pemutihan Gigi
Mekanisme pemutihan gigi belum dapat dijelaskan secara pasti. Menurut
beberapa peneliti, hidrogen peroksida mempunyai kemampuan menembus email dan
dentin yang terkena pewarnaan. Penembusan ini terjadi karena berat molekul
hidrogen peroksida yang rendah dan mempunyai kemampuan denaturasi protein
sehingga dapat meningkatkan gerakan ion-ion melalui gigi. Selain itu, hidrogen
peroksida merupakan oksidator kuat dan dapatmenghasilkan radikal bebas
bermuatan yang sangat reaktif. Radikal bebas bermuatan tersebut merupakan
radikal yang tidak stabil dan akan beraksi dengan molekul organik atau radikal
bebas lainnya terutama molekul-molekul zat warna pada noda yang menumpuk pada
gigi dengan cara merusak satu atau lebih ikatan rangkap dalam ikatan konjugasi
pada molekul zat warna, atau dengan mengoksidasi bagian kimia lain pada ikatan
konjugasi.
Dengan adanya reaksi tersebut,
molekul organik yang berukuran besar dan berpigmentasi tinggi akan menjadi
molekul berukuran lebih kecil dan lebih sedikit berpigmen. Molekul seperti ini
meningkatkan panjang gelombang warna dan lebih banyak merefleksikan cahaya.
Hasil akhirnya gigi tampak lebih putih.
Faktor – Faktor yang Berpengaruh
pada Proses Pemutihan Gigi
Faktor – faktor yang dapat berpengaruh pada proses ini diantaranya jenis bahan
pemutih, konsentrasi, faktor cahaya dan kenaikan suhu. Faktor lain yang mempengaruhi
adalah tipe diskolorisasi dan warna gigi awal. Adanya plak dan kalkulus gigi
juga berpotensi mengurangi aktivitas hidrogen peroksida.
Faktor yang cukup berpengaruh juga adalah lama pemakaian bahan pemutih
(waktu kontak). Pada dasarnya semakin lama (waktu) dan semakin sering bahan
berkontak dengan permukaan gigi maka semakin nyata perubahan warna gigi ke arah
lebih putih. Hal ini dikarenakan semakin banyak reaksi pengerusakan ikatan
konjugasi yang terjadi ketika radikal bebas bereaksi dengan molekul zat warna.
Menurut Jurnal Dental Bleaching
Product US Patent Application Publication (2005), telah ada suatu penelitian
mengenai pengukuran perubahan warna gigi ber-stain dengan menggunakan
colorimetri benda padat(Minolta trademark). Gigi dibuat kontak dengan bahan
pemutih (karbamid peroksida) dengan cara direndam. Pada penelitian ini,
pengukuran dilakukan pada 8 , 24, 48, 72 jam setelah perendaman dilakukan. Dari
hasil pengukuran 8 jam pertama setelah perendaman, kecerahan meningkat 66%,
setelah 24 dan 48 jam perendaman, kecerahan meningkat 68% dan 72%. Ternyata,
diketahui pada waktu 48 jam setelah perendaman, efek dari bahan pemutih sudah
maksimal. Hal ini dijelaskan bahwa dari hasil pengukuran, tidak ada variasi
peningkatan kecerahan yang terjadi antara 48 dan 72 jam setelah perendaman
dengan bahan pemutih.