MITOS-MITOS SEPUTAR BAYI

Ada beberapa mitos-mitos seputar bayi yang harus diketahui. Di masyarakat banyak berkembang mios-mitos seputar bayi yang aneh-aneh. Beberapa mitos itu menjadi fakta karena ternyata benar menurut sains, namun lebih banyak yang tetap menjadi mitos. Yuk, kita intip tentang mitos-mitos seputar bayi yang harus anda ketahui.
Untuk Mencegah Bodong, maka tempelkanlah uang logam di pusar bayi
Mitos ini cukup berbahaya jika dilakukan, karena dengan menempelkan uang logam pada pusar di khawatirkan bayi akan terkena infeksi. Pusar bayi haruslah senantiasa bersih dan kering, jangan sampai benda yang kotor menempel pada pusar bayi, termasuk tentunya uang yang secara kasat mata kelihatan bersih, namun sebetulnya kotor.
Tarik-tariklah hidung bayi jika ingin mancung
Bukan karena di tarik-tarik hidung bayi bisa menjadi mancung, melainkan karena faktor genetik.
Terlalu lama di gendong membuat bayi manja
Justeru sebaliknya. Menggendong bayi dengan benar meskipun lama tidak akan membuat bayi manja, malah akan membuat ikatan batin antara ibu dan bayi semakin kuat. Respon cepat ibu dengan menggendong bayi ketika bayi menangis akan membuat bayi cepat tenang dan menghindarkan bayi dari stress.
Memberi makanan padat kepada bayi sebelum usia 6 bulan akan membuat bayi tidur lebih lama dan tahan lapar di malam hari.
Mitos ini sangat salah. Karena dengan memberikan makanan padat sebelum bayi berusia 6 bulan akan mengganggu pencernaan bayi. ASI adalah makanan bayi terbaiknya, tidak perlu di perdebatkan dan tidak perlu di khawatirkan mengenai hal itu. Jadi, jangan dulu memberi makanan padat sebelum bayi berusia 6 bulan.
Jidat lebar menandakan bayi pintar
Hal ini tidak ada hubungannya sama sekali. Kepintaran bukan di lihat berdasarkan lebar kecilnya jidat, tapi karena faktor genetis ke dua orang tuanya, kemudia stimulasi dan nutrisi yang di berikan kepada bayi.
Bayi Menangis baik untuk perkembangan paru-paru, maka biarkanlah dulu.
Responlah dengan cepat ketika bayi menangis. Komunikasi yang bisa bayi lakukan hanyalah menangis. Dengan menangisnya bayi memberikan berbagai tanda bagi orang tua, apakah bayi lapar, bayi sakit, merasakan adanya gangguan atau hal lainnya. Maka responlah dengan cepat ketika bayi menangis. Selain itu respon cepat anda, akan membuat bayi mudah tenang.
Jemur pakaian bayi lewat magrib mengundang penyakit
Mitos ini bisa jadi benar bila Anda menjemur pakaian di luar ruangan, seperti halaman.  Maghrib adalah saat pergantian sore menuju malam. Pada saat ini biasanya binatang kecil (serangga)—yang di tubuhnya tertempel serbuk sari bunga, ramai-ramai keluar meninggalkan sarang.
Nah, jika baju si kecil masih berada di luar rumah, besar kemungkinan serangga dan serbuk sari tersebut akan menempel di baju bayi. Akibatnya, ketika dipakai bisa menimbulkan gatal-gatal di kulit atau bersin-bersin yang menyerupai pilek, terutama pada bayi yang memiliki bakat alergi.
Gurita mencegah perut buncit
Pemakaian gurita pada bayi—terutama bayi perempuan, sama sekali tidak ada hubungannya dengan upaya pencegahan agar perut anak Anda tidak melar ketika ia dewasa. Ketika dilahirkan, semua bayi memang memiliki perut yang ukurannya lebih besar daripada dada. Seiring pertambahan usia, perut bayi akan kelihatan mengecil dengan sendirinya.
Pemakaian gurita malah sebaiknya dihindari karena membuat bayi Anda susah bernapas. Pasalnya, pada awal kehidupan, bayi bernapas dengan menggunakan pernapasan perut sebelum ia belajar menggunakan pernapasan dada. Pemakaian gurita yang menekan perut bisa membatasi jumlah udara yang dihirupnya.
Bedong agar kaki bayi tidak bengkok
Membedong anak sekuat mungkin tidak ada hubungannya sama sekali untuk meluruskan kaki bayi. Semua kaki bayi memang bengkok pada awalnya. Hal ini berkaitan dengan posisi bayi yang meringkuk di dalam rahim. Nanti, dengan semakin kuatnya tulang anak dan kian besarnya keinginan untuk bisa berjalan, kaki anak akan lempeng sendiri. Perkembangan fisiologis kaki memang seperti itu.
Bayi jangan diajak ke luar rumah sebelum 40 hari
Ada baiknya memang bila Anda menuruti nasihat untuk tidak mengajak bayi ke luar rumah di usia terlalu dini. Bayi yang usianya masih dalam hitungan hari memiliki daya tahan tubuh yang amat rendah. Jadi, kalau ada kuman atau virus yang masuk ke dalam tubuhnya, ia akan dengan mudah jatuh sakit. Jika ingin mengajak si kecil jalan-jalan, sebaiknya mama bersabar menunggu hingga daya tahan tubuh bayi lebih kuat dan sudah menjalani imunisasi awal, seperti Hepatitis B dan Polio.
Dr. Harvey Karp, seorang Profesor Spesialis Anak dari Kedokteran UCLA School dan pengarang buku dan video 'The Happiest Baby On The Block' menambahkan beberapa mitos mengenai bayi yang baru lahir. Berikut ini penjelasannya:
Bayi siap untuk lahir setelah 9 bulan
Bagi para orangtua kelahiran buah hati sangat dinanti setelah selama sembilan bulan berada di dalam kandungan. Namun nyatanya bayi belum merasa siap. Setelah dilahirkan, mereka tidak langsung serta-merta menerima lingkungan barunya. Bayi perlu merasakan lingkungan yang mirip seperti di dalam kandungan. Setelah berumur 3 bulan, bayi baru bisa beradaptasi sehingga dapat tersenyum dan berinteraksi.
Sejak awal orangtua tahu apa yang harus dilakukan
Orangtua memang memiliki intuisi untuk menenangkan bayinya ketika menangis. Namun belum tentu mereka tahu cara yang benar. Menenangkan bayi membutuhkan ketrampilan tertentu. Ada teknik-teknik menenangkan bayi yang sedang menangis, terutama ketika mereka berusia kurang dari tiga bulan. Apa saja teknik-tekniknya bisa dibaca di sini.
Bayi menangis karena perutnya kembung
Mungkin saja bayi menangis karena merasa tidak nyaman dengan perutnya yang kembung tetapi itu bukan merupakan penyebab satu-satunya. Bila bayi dapat tenang hanya dengan diajak naik mobil tentu saja penyebabnya bukan perut kembung. Karena rasa sakit tidak akan hilang begitu saja.
Bayi baru lahir perlu rutin dipijat
Pijat memang bermanfaat untuk bayi. Penelitian yang dilakukan Touch Research Institute, Miami mengungkapkan bahwa memijat bayi sejak lahir terbukti mampu menaikkan berat badan bayi 47%. Bayi juga menjadi lebih sehat dan responsif.
Bayi akan tidur nyenyak setelah usia tiga bulan
Sampai usia tiga bulan, bayi belum bisa benar-benar tidur nyenyak selama delapan jam. Bisa tidur nyenyak di malam hari adalah bagian dari proses perkembangan bayi. Dijelaskan, selama 1-3 bulan, dalam waktu 24 jam bayi akan tidur 16-20 jam. Namun waktu tidur yang cukup lama itu akan dibagi-baginya. Misalnya saja, bayi akan tidur selama tiga jam lalu bangun untuk tiga jam berikutnya.
Baru pada usia 4-6 bulan, bayi mulai bisa mengetahui perbedaan siang dan malam. Pada saat itu mereka pun bisa tidur lebih lama di malam hari, sekitar lebih dari enam jam atau lebih. Baru pada usia sembilan bulan, 70-80% bayi bisa tidur dengan nyenyak di malam hari.

Artikel Terkait :