MITOS-MITOS TENTANG DIABETES

Mitos-mitos tentang diabetes. Banyak beredar tentang mitos yang salah pengertian terhadap penderita diabetes, dimana hal ini justru akan menjadi masukan buruk bagi penjagaan kesehatan Anda.  Apa sajakah mitos-mitos beredar mengenai diabetes?
Mitos : Diabetes adalah penyakit orang tua
Hal itu hanya berlaku untuk diabetes tipe 2 – yang umumnya dijumpai pada orang dewasa. Masalahnya, kini semakin banyak remaja atau anak-anak yang terkena diabetes tipe itu, biasanya karena kelebihan berat badan. Di luar itu, diabetes tipe 1 dapat menyerang siapa saja, tanpa pandang usia.
Mitos : Terlalu Banyak Makan Gula Menyebabkan Diabetes
Kenapa Diabetes terjadi? Penyebabnya belum terlalu dimengerti. Namun yang telah diketahui genetik adalah faktor utama dan terlalu banyak makan gula tidak otomatis menyebabkan diabetes. Sebaliknya, Diabetes terjadi ketika sesuatu mengganggu kemampuan tubuh untuk mengubah makanan yang kita makan menjadi energi.
Mitos : Diabetes bukanlah penyakit serius
Mitos tersebut adalah mitos yang keliru. Seperti dilansir dari care2.com, sebaliknya diabetes adalah penyakit yang serius. Diabetes membunuh lebih banyak orang di Amerika setiap tahunnya dari AIDS dan kanker payudara apabila digabungkan. Jangan remehkan penyakit ini.
Mitos : Penderita Diabetes tidak boleh mengkonsumsi makanan manis
Konsumsi gula tetap diperlukan tubuh Anda, agar tidak terjadi hipoglikemia (kadar gula darah rendah).  Jika kadar gula darah Anda terlalu rendah, maka dapat terjadi pusing, lelah, gangguang mata, bahkan hilang kesadaran.  Yang penting jumlah makanan manisnya dapat dikontrol, atau diganti dengan pemanis lainnya seperti aspartame, stevia, sorbitol, atau acesulfame-K, dimana ini membantu mengontrol asupan gula dan cukup aman bagi penderita diabetes.
Mitos : Lebih baik mengkonsumsi nasi yang dimasak sehari sebelumnya dan didiamkan semalaman
Tidak ada perubahan yang berarti antara nasi yang didiamkan semalaman dengan nasi yang baru dimasak. Anda dapat memilih nasi merah yang lebih kaya serat dan memiliki nilai Indeks Glikemik lebih rendah.
Mitos : Diabetes bisa sembuh
Kadangkala individu mengira bahwa gula darah yang selalu stabil dan normal dalam jangka waktu lama, dianggap diabetesnya sembuh. Padahal, gangguan fungsi pankreas sifatnya permanen dan irreversible. Diabetes memang tidak dapat disembuhkan, namun dengan pengelolaan yang baik maka gula darah dapat dijaga tetap normal. Gula darah yang dijaga dalam batas normal membuat penyandang diabetes tidak berbeda sama sekali dengan orang sehat, serta menjauhkan diabetisi dari resiiko komplikasi.
Mitos : Penyandang diabetes tidak perlu alat ukur khusus
Gejala seseorang yang mengalami gula darah tinggi atau hiperglikemia bisa jadi dirasakan. Namun, justru banyak pula pasien diabetes melaporkan mereka tidak menyadari sama sekali. Jika tidak diukur, kondisi hiperglikemia ekstrim berpotensi menimbulkan ketoasidosis yang bisa mengakibatkan koma pada pasien.
Mitos :  Diabetes bikin umur pendek
Faktanya: Orang dengan diabetes memang disarankan mendapat vaksinasi flu. Hal ini dikarenakan penyakit apapun yang menimbulkan infeksi, bisa menyebabkan diabetes lebih sulit dikontrol. Sehingga lebih rawan untuk mengalami hiperglikemia yang bisa memacu perkembangan komplikasi serius. Dengan pola makan dan gaya hidup sehat, penyandang diabetes  bisa mengurangi risiko terkena berbagai macam penyakit.
Mitos : Terlalu Banyak Aturan Dalam Diet Diabetes
Aturan sesungguhnya sangat mudah : pilihlah makanan yang sesuai dengan aktivitas individu Penderita Diabetes dan konsumsilah obat yang sesuai, untuk yang menjaga kadar gula darah mendekati normal.
Mitos  : Protein Lebih Baik Daripada Karbohidrat Untuk Penderita Diabetes
Terlalu banyak protein akan menimbulkan masalah untuk penderita Diabetes. Karena kebanyakan makanan kaya protein , seperti daging, juga mengandung Lemak Jenuh. Terlalu banyak mengkonsumsi lemak jenuh dapat meningkatkan resiko Penyakit Jantung. Dalam Diet Diabetes, dianjurkan hanya 15 – 20% protein dari total kalori yang dimakan setiap harinya.
Mitos  : Pemanis Buatan Berbahaya Bagi Penderita Diabetes
Tidak. Karena Pemanis buatan jauh lebih manis daripada Gula dengan jumlah yang sama, maka dibutuhkan lebih sedikit penggunaan pemanis buatan untuk mendapatkan rasa manis yang sama dalam gula. Sehingga konsumsi kalori lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan gula.

Artikel Terkait :