Pencegahan Karies Gigi
Menurut Mansjoer (2009), penatalaksanaan pencegahan karies gigi dilakukan
dengan:
Perawatan mulut
Perawatan mulut dilakukan dengan mempraktekkan instruksi berikut:
- Sikatlah gigi sekurang – kurangnya dua kali sehari pada waktu – waktu yang tepat yaitu waktu sesudah makan, sebelum tidur, ditambah dengan sesudah bangun tidur.
- Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus, permukaan datar dan kepala sikat kecil.
- Gunakan dental gloss (benang gigi) sedikinya satu kali sehari.
- Gunakan pencuci mulut anti plak yang mengandung antibiotik (vancomycin), enzim (destronase) dan antiseptik (chlor hexidine 0,1 %).
- Untuk anak yang masih kecil dan belum dapat menggunakan sikat gigi dengan benar, dapat digunakan kain pembersih yang tidak terlalu tipis untuk membersihkan bagian depan dan belakang gigi, gusi serta lidah. Cara mempergunakan yaitu dengan melilitkan pada jari kemudian digosokkan pada gigi.
- Kunjungi dokter gigi sedikitnya 6 bulan sekali atau bila mengalami pengelupasan gigi, luka oral yang menetap lebih dari dua minggu atau sikat gigi.
Diet
Karies dapat dicegah dengan menurunkan jumlah gula dalam makanan yang
dikonsumsi. Hindari kebiasaan makan makanan yang merusak gigi (permen, coklat
dan lain sebagainya) dan membiasakan mengkonsumsi makanan yang menyehatkan gigi
(buah dan sayur).
Flouridasi
Flouridasi dilakukan dengan memungkinkan dokter gigi memberikan sel
dental pada gigi, menambahkan floiuride
pada suplai air minum dirumah, penggunaan pasta gigi yang
mengandung floiuride atau menggunakan tablet, tetesan atau
hisap natrium floiuride. Karies gigi
dapat dihindari/dicegah apabila anak melakukan perawatan gigi dengan benar
setelah mengkonsumsi makanan kariogenik.