PENGERTIAN KURIKULUM
Terdapat beberapa pengertian
kurikulum. Di dalam memberikan pengertian kurikulum para ahli mengalami
perbedaan pendapat, karena kurikulum memiliki sifat dinamis yang serba berubah
mengikiti perkembangan pada zaman. Dengan adanya perkembangan zaman tersebut,
maka pemikiran para ahli juga mengalami pergeseran, namun secara garis besar
pengertian kurikulum pendidikan terdapat dua macam :
Pengertian Kurikulum
Secara Tradisional
Roebert M. Hutchin yang mengatakan, “The curiculum should
include grammar, theoric and logic, reading, and eddition, and mathematic at
the secondary level introduce the great books of the western world.”
Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa yang
dimaksud dengan kurikulum menurut pengertian tradisional yaitu sejumlah dari
mata pelajaran atau ilmu pengetahuan yang harus ditempuh, dijalani, dipelajari
dan dikuasai oleh para peserta didik untuk mencapai suatu tingkat tertentu atau
untuk mendapatkan Ijazah atau untuk mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut.
Pengertian Kurikulum
Secara Modern
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang
begitu cepat membawa dampak terhadap berbagai perubahan di dalam aspek
kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan yang mengalami perubahan dalam
kurikulum. Dengan mengikuti kamajuan zaman tersebut, sistem pendidikan menuntut
kita untuk dapat memenuhi faktor kebutuhan hidup yang sesuai dengan kebutuhan
zaman tersebut. Dan saat ini peran kurikulum di dalam sekolah bukan lagi hanya
sebagai pembekalan bagi para peserta didik tersebut untuk mendapatkan suatu
ilmu pengetahuan, akan tetapi para peserta didik juga dituntut untuk dapat
mengembangkan bakat atau minatnya, serta mereka di haruskan untuk membentuk
kepribadian dan moral yang baik, dan bahkan anak didik dituntut agar dapat
menguasai berbagai macam keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia pekerjaan.
Oleh sebab itu pengertian kurikulum tradisional mengalami pergeseran terhadap
pengertian kurikulum modern.
Ada pun Pengertian Kurikulum modern yang di nyatakan oleh
Zakiah Daradjat bahwasannya, “All activities that are provided for studied by
the school constitut: is curriculum” atau dapat juga dikatakan "the term
curriculum…include all of the experience of children for which the school
accepts responsibity."
Pada intinya pengertian kurikulum di atas tidak diartikan
sebagai isi dan mata pelajaran lagi, akan tetapi diaggap sebagai pengalaman belajar siswa. Kurikulum adalah
seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa baik di dalam maupun di luar sekolah
asal kegiatan tersebut berada dibawah tanggung jawab guru (sekolah). Yang
dimaksud dengan kegiatan itu tidak terbatas intra ataupun ekstra kurikuler.
Apapun yang dilakukan siswa asal saja ada dibawah tanggung jawab dan bimbingan
guru, itu adalah kurikulum dalam artian modern.
Selanjutnya dijelaskan, dalam memahami konsep kurikulum,
setidaknya ada tiga pengertian yang harus dipahami, yaitu; (1) kurikulum
sebagai substansi atau sebagai suatu rencana belajar; (2) kurikulum sebagai
suatu sistem, yaitu sistem kurikulum yang merupakan bagian dari sistem
persekolahan dan sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat; (3) kurikulum
sebagai suatu bidang studi, yaitu bidang kajian kurikulum, yang merupakan
bidang kajian para ahli kurikulum, pendidikan dan pengajaran.
Mengacu pada pendapat tersebut, dapat ditegaskan bahwa
kurikulum merupakan rancangan pendidikan, yang berisi serangkaian proses
kegiatan belajar siswa. Dengan demikian secara implisit kurikulum memiliki
tujuan yaitu tujuan pendidikan. Selain itu juga jelas bahwa banyak faktor yang
terkait dengan pelaksanaan pendidikan, yaitu guru, siswa, orang tua, dan
lingkungan.