PENGERTIAN METODE EJA
Pengertian
metode eja adalah belajar membaca yang dimulai dari mengeja huruf demi huruf.
Pendekatan yang dipakai dalam metode eja adalah pendekatan harfiah. Siswa mulai
diperkenalkan dengan lambang-lambang huruf. Pembelajaran metode Eja terdiri
dari pengenalan huruf atau abjad A sampai dengan Z dan pengenalan bunyi huruf
atau fonem.
Pembelajaran
membaca dan menulis permulaan (MMP) dengan metode eja memulai pengajarannya
dengan memperkenalkan huruf-huruf secara alpabetis. Huruf-huruf tersebut
dihapalkan dan dilafalkan murid sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Sebagai
contoh A a, B b, C c, D d, E e, F f, dan seterusnya. Dilafalkan sebagai a, be,
ce, de, e, ef, dan seterusnya. Kegiatan ini diikuti dengan →latihan menulis
lambing tulisan, seperti a, b, c, d, dan seterusnya atau dengan huruf rangkai,
a, b, c, d, dan seterusnya.
Setelah
melalui tahapan ini, para murid diajarkan untuk perkenalan dengan suku kata
dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya.
Misalnya
:
b,
a → ba (dibaca be. a → ba )
d,
u → du ( dibaca de, u → du )
ba-du
dilafalkan Badu
b,
u, k, u menjadi b, u → bu (dibaca be, u → bu )
k,
u → ku (dibaca ka, u → ku )ontoh, ambillah kata’’
Proses
ini sama dengan menulis permulaan, setelah murid-murid dapat menulis
huruf-huruf lepas, kemudian dilanjuutkan dengan belajar menulis rangkai huruf
yang berupa suku kata. Sebagai contoh, ambillah kata” badu”tadi. Selanjutnya,
murid diminta menulis seperti : ba - du → badu.
Proses
pembelajaran selanjutnya adalah pengenalan kalimat-kalimat sederhana, misalnya
huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat yang
diupayakan mengikuti prinsip pendekatan spiral, pendekatan komunikatif, dan
pendekatan pengalaman berbahasa. Artinya pemilihan bahan ajar untuk
pembelajaran MMP hendaknya dimulai dari hal-hal yang konkret menuju pada hal
yang abstrak, yaitu dari hal-hal yang mudah, akrab, familiar dengan kehidupan
peserta didik menuju hal-hal yang sulit, dan mungkin merupakan sesuatu yang
baru bagi peserta didik.
Berdasarkan
pengamatan, metode ini memiliki kelemahan-kelemahan antara lain kesulitan dalam
mengenal rangkaian-rangkaian huruf yang berupa suku kata atau pun kata.
Kelemahan lain dalam metode ini adalah dalam kesulitan pelafalan diftong dan
fonem – fonem rangkap, seperti ng, ny, kh, au, oi, dan sebagainya.