PENGERTIAN NGELINDUR

Ada beberapa Pengertian Ngelindur Dan Penyebabnya. Ngelindur digolongkan sebagai parasomnia yakni perilaku tidak normal yang dilakukan tanpa sadar saat tertidur. Jenis parasomnia yang lain contohnya sleepwalking (berjalan saat tidur), sleepeating (makan saat tidur) atau bahkan sleeptexting (berkirim SMS saat tidur).
Hampir 50 persen anak berusia 3-10 tahun pernah mengalami gangguan ini, jauh lebih banyak dibandingkan orang dewasa yang angkanya hanya sekitar 5 persen. Sebuah survei tahun 2010 mengungkap, 1 dari 10 anak kecil ngelindur lebih dari sekali dalam sepekan.
Dalam banyak kasus, ngelindur tidak digolongkan sebagai gangguan kesehatan yang serius. Namun dalam kondisi tertentu, gangguan ngelindur perlu dikonsultasikan ke dokter misalnya jika ada indikasi sleep terror atau sering disebut juga night terror.
Masih banyak dari kita menganggap, bahwa gangguan tidur bukanlah sesuatu yang serius. Padahal, tahukah Anda, salah satu penyebab kecelakaan pesawat ulang-alik Challenger tahun 1986 silam adalah karena pengambilan keputusan yang kurang tepat dari para manajer NASA, yang jika dirunut-runut diakibatkan karena kurang tidur?
Ngelindur digolongkan sebagai parasomnia yakni perilaku tidak normal yang dilakukan tanpa sadar saat tertidur. Jenis parasomnia yang lain contohnya sleepwalking (berjalan saat tidur), sleepeating (makan saat tidur) atau bahkan sleeptexting (berkirim SMS saat tidur).
Sleep terror merupakan gangguan tidur yang menyebabkan seseorang berteriak histeris, meronta-ronta dan memukul-mukul plus menendang seperti sedang mimpi buruk. Seseorang yang sedang mengalami sleep terror biasanya sulit dibangunkan, lalu esok harinya bangun dalam kondisi kelelahan dan tidak bugar.
Beberapa faktor yang bisa memicu n gelindur maupun sleep terror seperti dikutip dari WebMD, Selasa (12/7/2011) antara lain sebagai berikut:
  1. Sedang mengonsumsi obat-obatan
  2. Stres secara emosional
  3. Sedang demam
  4. Gangguan mental
  5. Penyalahgunaan obat terlarang.
Ya, tidur merupakan kebutuhan tubuh yang sangat penting, namun banyak yang menganggapnya sebagai proses istirahat biasa. Pada saat tidur, gelombang otak malah sangat aktif. Menurut Dr. Andreas A. Prasadja, tidur normal terdiri dari beberapa tahap, antara lain tahap rapid eye movement (REM) atau tahap tidur mimpi, dan tahap non-REM. Tahap non-REM dibagi lagi menjadi 4 tahap, yaitu tahap 1 sampai 4. Tahap 1 dan 2 sering disebut tidur dangkal, sementara tahap 3 dan 4 disebut tidur yang dalam, tahap dimana orang paling sulit dibangunkan.
Begitu tidur masuk dalam tahap 3, tubuh kita akan mengeluarkan hormon pertumbuhan (growth hormone). "Hormon ini penting untuk membangun sel-sel tubuh yang rusak. Pada anak, hormon ini berfungsi untuk pertumbuhan, misalnya pertumbuhan tulang," kata dokter dari Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, Jakarta, ini.
Hormon kortisol yang dikeluarkan tubuh ini akan semakin meningkat menjelang pagi. "Meningkatnya hormon kortisol ini terutama pada saat kita mengalami stres (fisik atau kejiwaan). Hormon kortisol inilah yang membuat kita bangun dalam kondisi kuat dan segar," lanjut Andreas.

Artikel Terkait :