PENGERTIAN PERIBAHASA

Pengertian Peribahasa adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung pengertian tertentu, bidal, pepatah. Sebuah pepatah yang menjelaskan aturan dasar perilaku mungkin juga dikenal sebagai sebuah pepatah. Jika peribahasa dibedakan dengan ungkapan yang sangat baik, mungkin akan dikenal sebagai sebuah aforisme.
Peribahasa merupakan  ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung pengertian tertentu, bidal, pepatah. Beberapa peribahasa merupakan perumpamaan yaitu perbandingan makna yang sangat jelas karena ia didahului oleh perkataan seolah-olah, ibarat, bak, seperti, laksana, macam, bagai dan umpama.
Peribahasa merupakan ungkapan yang walaupun tidak langsung namun secara tersirat menyampaikan suatu hal yang dapat dipahami oleh pendengarnya atau pembacanya karena sama-sama hidup dalam ruang lingkup budaya yang sama. Persamaan ruang lingkup buadaya yang sama menjadi faktor penting, karena jika tidak maka pembicaraan dengan penggunaan peribahasa tidak akan nyambung. Misalnya, "baru-baru ini ada pejabat tinggi kepolisian yang dengan bangga menyebut diri dan institusinya sebagai buaya karena menganggap buaya itu lambang kekuatan dan keperkasaan". Padahal di masyarakat sekarang kita sudah sejak lama menganggap kata buaya itu selalu dalam arti negatif, contohnya saja pada ungkapan buaya darat, air mata buaya, dll.
Mengikut Kamus Fajar Malaysia, peribahasa ialah patah-patah kata , rangkai kata atau ayat yang telah sedia tersusun tetap dengan maksud tertentu.  Za’ba dalam bukunya Ilmu Mengarang Melayu mentakrifkan peribahasa sebagai susunan cakap pendek atau ringkas yang telah melekat dimulut orang ramai semenjak beberapa lama oleh sebab ianya menarik didengar , penggunaan perkataan yang bijak dan mempunyai maksud yang luas. Beliau juga telah menyatakan bahawa bidalan , pepatah , perbilangan dan perumpamaan mempunyai maksud yang sama dengan peribahasa. Ini kerana semuanya mempunyai ciri-ciri yang sama iaitu percakapan bijaksana dan ringkas yang merupakan warisan dari zaman dahulu yang meniti dimulut orang-orang dulu hingga kini ,kadang-kadang ianya dikenali sebagai “perkataan orang tua-tua” sahaja.Peribahasa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu peribahasa yang memiliki arti lugas dan peribahasa yang memiliki arti simbolis. Peribahasa yang memiliki arti lugas terdiri dari dua jenis, yaitu bidal dan pepatah, sedangkan peribahasa yang memiliki arti simbolis, yaitu perumpamaan.
Peribahasa yang memiliki arti lugas:
Bidal
Peribahasa jenis bidal memiliki rima dan irama, seringkali digolongkan kedalam bentuk puisi.
Contoh:
bagai kerakap di atas batu
hidup segan mati tak mau
Pepatah
Peribahasa jenis pepatah memiliki isi yang ringkas, bijak dan seolah-olah diucapkan untuk mematahkan/mematikan ucapan orang lain.
Contoh:
biar lambat asal selamat.
sedikit-demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.
Peribahasa yang memiliki arti simbolis
Perumpamaan
Peribahasa dalam bentuk perumpamaan, ungkapannya mengandung arti simbolik, biasanya dimulai dengan kata seperti, bagai atau bak.
Contoh:
bagai pinang dibelah dua.
datar bak lantai papan, licin bak dinding cermin.
Contoh-contoh peribahasa
  1. Angan -angan mengikat tubuh --- >>> Memikirkan yang tidak-tidak akhirnya menderita sendiri
  2. Angin tidak dapat ditangkap, asap tidak dapat digenggam --- >>> Sesuatu hal yang tidak dapat dirasakan.
  3. Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam --- >>> Orang muda harus bersabar,dalam meraih cita-cita
  4. Bagai api dengan asap --- >>> Persahabatan yang sangat erat
  5. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi --- >>> Belajarlah sungguh-sungguh jangan tanggung-tanggung(ragu-ragu)
  6. Berjalan sampai kebatas, berlayar sampai kepulau --- >>> Kita harus berusaha secara sungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan
  7. Biar lambat asal selamat,tak akan lari gunung dikejar --- >>> Dalam mengerjakan suatu pekerjaan haruslah berhati-hati supaya selamat
  8. Dalam lautan dapat diduga, dalam hati siapa tau --- >>> Kita tidak mengetahui isi hati orang lain
  9. Digenggam takut mati, dilepas takut terbang --- >>> Serba salah sama-sama merugikan
  10. Dimana lalang habis, disitu api padam --- >>> Hidup dan mati tidak dapat ditentukan, jika sudah saatnya pasti kita akan mati
  11. Elok basa akan kekal hidup, elok budi akan bekal mati --- >>> Orang yang baik budi balasannya akan disayang orang selama hidup dan setelah mati pun akan dikenang orang
  12. Gigi dengan lidah ada kalanya bergigit juga --- >>> Walau persahabatan sangat akrab ada kalanya berselisih juga
  13. Hidup segan mati pun tak mau --- >>> Hidup yang merana karena terus menerus sakit
  14. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati  meninggalkan nama --- >>> Orang yang baik bila telah mati, kebaikannya akan dikenang orang
  15. Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang juga --- >>> Jasa baik sekecil apapun selalu dikenang sepanjang masa
  16. Hujan emas di negeri orang, hujan batu dinegeri sendiri , baik juga di negeri sendiri --- >>> Betapa senang dan bahagi di perantauan , tentu lebih senag dan bahagia di negeri sendiri
  17. Ikhtiar menjalani, untung menyudahi --- >>> Setiap orang harus berusaha sebaik-baiknya, berhasil tidaknya terserah kepada tuhan
  18. Kalau tidak angina bertiup, tidak akan pohon bergoyang --- >>> Sesuatu hal yang terjadi tentu ada penyebabnya.
  19. Lain dulang lain kaki,lain orang lain hati --- >>> Setiap orang punya pendapat, kehendak dan perasaan yang berbeda.
  20. Lancar kaji karena diulang, pasah jalan karena diturut --- >>> Segala sesuatu harus dilakukan berulang ulang supaya paham.
  21. Murah dimulut, mahal ditimbangan --- >>> Mudah sekali berjanji tetapi tidak pernah menepati.
  22. Tangan merentang bahu memikul --- >>> Berani berbuat harus berani bertanggung jawab.
  23. Yang buta peniup lesung, yang peka pelpas bedil --- >>> Masing-masing ada faedahnya, asal diletakkan pada tempatnya
  24. Badai pasti berlalu --- >>> Artinya: Segala penderitaan pasti ada akhirnya.
  25. Badak makan anaknya Artinya: (1). Laki-laki yang merusakkan anaknya sendiri, (2) Membuat aib terhadap keluarga sendiri.
  26. Bagai air dengan minyak --- >>> Artinya: Dua hal yang tidak bisa dipersatukan.
  27. Bagai air di daun talas --- >>> Artinya: (1) Ketidakcocokan antara dua orang, seperti air yang ditaruh di atas daun talas akan terpisah, (2) Orang yang tidak mempunyai pendirian.
  28. Bagai air titik ke batu --- >>> Artinya: Sukar sekali memberi nasihat kepada orang jahat
  29. Bagai alu pencungkil duri --- >>> Artinya: Pekerjaan yang sia-sia atau tidak mungkin dilakukan
  30. Bagai anjing beranak enam --- >>> Artinya: Orang yang sangat kurus sekali.
  31. Bagai anjing melintang denai --- >>> Artinya: Sangat gembira.
  32. Bagai anjing menyalak di ekor gajah --- >>> Artinya: Orang yang hina dan lemah hendak melawan orang yang besar dan kuat, tentu tak akan berhasil.
  33. Bagai api dengan asap --- >>> Artinya: (1) Tak dapat bercerai lagi/selalu bersama-sama, (2) Berkasih-kasihan.
  34. Bagai api dengan rabuk --- >>> Artinya: Berbahaya sekali bila diperdekatkan (misalnya : seperti gadis dengan jejaka).
  35. Bagai aur dengan tebing --- >>> Artinya:  Saling tolong menolong; saling membantu.
  36. Bagai aur di atas bukit --- >>> Artinya: Sukar disembunyikan oleh sebab mudah sekali dilihat orang.
  37. Bagai ayam bertelur di padi --- >>> Artinya: Seseorang yang menyenangi hidup senang dan mewah.
  38. Bagai ayam lepas bertaji --- >>> Artinya: Serba berbahaya; dilepas berbahaya, ikut dicampuri juga berbahaya.
  39. Bagai bara dalam sekam --- >>> Artinya: (1) Perbuatan jahat yang tak tampak, (2) Perasaan yang tersembunyi.
  40. Bagai babi merasa gulai --- >>> Artinya: (1). Orang kecil yang beristrikan perempuan bangsawan, (2) Tidak setara
  41. Bagai bertanak di kuali --- >>> Artinya: Biaya yang dikeluarkan terlalu besar sehingga hasil yang diperoleh menjadi sedikit.
  42. Bagai bulan kesiangan --- >>> Artinya: Paras rupa yang pucat (karena sakit ataupun patah hati).
  43. Bagai bumi dan langit --- >>> Artinya: Dua hal yang mempunyai perbedaan yang sangat jauh. Contoh: Naik sepeda dengan naik mobil, kecepatannya "bagai bumi dan langit".
  44. Bagai cendawan dibasuh --- >>> Artinya: (dikatakan kepada orang yang mukanya tiba-tiba berubah pucat sekali karena mendapat malu besar).
  45. Bagai denai gajah lalu --- >>> Artinya: Kerusakan yang besar.
  46. Bagai diiris dengan sembilu --- >>> Artinya: Suasana hati yang sangat pedih/sakit hati teramat sangat.
  47. Bagai getah dibawa ke semak --- >>> Artinya: Perkara yang makin bertambah kusut.
  48. Bagai hujan jatuh ke pasir --- >>> Artinya(1) Nasihat yang diberi tidak berbekas, (2) Tidak ada guna berbuat baik kepada orang jahat.
  49. Bagai inai dengan kuku --- >>> Artinya: Tidak pernah bercerai; tidak terpisahkan.
  50. Bagai jampuk kesiangan --- >>> Artinya: Bingung; kehilangan akal tak tahu apa yang hendak diperbuat.

Artikel Terkait :