PENGERTIAN PROPOLIS

Ada Beberapa pengertian propolis. Kata propolis  berasal dari bahasa Yunani, yaitu pro yang berarti pertahanan dan polis berarti kota. Sehingga propolis bermakna pertahanan kota (sarang lebah). Propolis atau lem lebah adalah nama generik yang diberikan untuk bahan resin yang dikumpulkan oleh lebah madu dari berbagai macam jenis tumbuhan, terutama dari bagian kuncup dan daun tumbuhan tersebut. Lebah kemudian mencampur bahan resin ini dengan enzim yang disekresikan dari kelenjar mandibula lebah, meskipun demikian komponen yang terdapat dalam propolis tidak mengalami perubahan. Oleh karena itu, kandungan dan senyawa kimia yang teradpat pada propolis beberda-beda menurut letak geografisnya.

Lebah menggunakan propolis sebagai: (1) memperkuat sarang lebah, (2) bahan pelapis untuk melindungi sarangnya dari faktor penggangu dari luar, misalnya serangga, kumbang atau tikus, (3) meratakan dinding sarang lebah, (4) bahan pengisi lubang atau celah dan perekat pada sarang lebah, (5) melindungi sel sarang tempat ratu lebah menetaskan telurnya sehingga larva lebih terlindungi dari penyakit dan (6) antibakteri.
Propolis diketahui memiliki beberapa efek farmakologis yang penting, antara lain sifat antibakteri baik terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif. Sifat antibakteri dari propolis ini bukan semata-mata disebabkan karena senyawa tunggal, namun karena efek sinergis dari beberapa senyawa yang terdapat pada propolis yang bersifat antibakteri yakni : flavonoid, asam ferulat, ester asam fenol, asam sinamat dan berbagai ester asam kafeat.
Mekanisme propolis dalam menghambat pertumbuhan bakteri belum sepenuhnya diketahui, namun demikian  Simuth et al. melaporkan adanya beberapa komponen yang terdapat pada propolis mampu mengabsorbsi sinar ultraviolet sehingga menghambat kerja enzim polymerase RNA bakteri untuk melekat pada DNA sehingga replikasi DNA tidak terjadi. Selain itu komponen tersebut juga mengahambat kerja dari enzim endonuklease restriksi sehingga transkripisi tidak terjadi pada RNA dan hal ini mengakibatkan pembelahan sel bakteri tidak terjadi karena terganggunya sintesis protein.
Mekanisme lain dikemukakan oleh  Takaisi-Kikuni dan Schilcer yang pada penelitiannya mendapatkan bahwa ekstrak etanol propolis bersifat antibakteri terhadap bakteri Streptococcus agalactiae melalui beberapa mekansime, yakni dengan mencegah pembelahan sel bakteri dengan cara menghamabat replikasi DNA sehingga menyebabkan terbentuknya Streptococcus pseudo-multicellular. Selain itu ekstrak etanol propolis juga menyebabkan terjadinya disorganisasi dari sitoplasma, membran sitoplasmik serta dinding sel yang kesemuanya mengakibatkan bakteriolisis parsial dan penghambatan sintesis protein, sehingga dikatakan bahwa mekanisme antibakteri propolis terhadap bakteri sangat kompleks dan tidak dapat dianalogikan dengan cara kerja antibiotika klasik.

Artikel Terkait :