PENGERTIAN TIDUR MENURUT PARA AHLI
Terdapat beberapa pengertian
Tidur Menurut Para Ahli. Tidur
didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana seseorang masih dapat
dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya
(Guyton & Hall, 1997). Menurut Potter & Perry (2005), Tidur merupakan
proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari
keterjagaan. Tidur merupakan kondisi tiak sadar dimana induvidu dapat
dibangunkan oleh stimulasi atau sensoriyang sesuai (Guyton dalam Aziz Alimul H)
atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif,
bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan
suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktifitas yang minim,
memiliki kesadaran yang bervariasi terhadap perubahan fisiologis dan terjadi
penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.
Tidur
adalah suatu keadaan relative tanpa sadar yang penuh ketengan tanpa kegiatan
yang erupakan urutan siklus yang berulan-ulang dan masing-masing menyatakan
fase kegiatan otak dan badanlah yang berbeda.
Tanda
tanda kehidupan seperti kesadaran, puls, dan frekuensi pernapasan mengalami
perubahan. Dalam tidur normal biasanya fungsi saraf motorik juga saraf sensorik
untuk kegiatan yang memerlukan koordinasi dengan sistem saraf pusat akan
diblokade, sehingga pada saat tidur cenderung tidak bergerak dan daya tanggap
pun berkurang
Fase
peralihan dari sadar ke tidur disebut sebagai pradormitium dan fase peralihan
dari tidur kembali ke sadar disebut sebagai postdormitium. Di dalam ilmu
kedokteran ilmu yang mempelajari gangguan tidur disebut sebagai somnologie.
Kebutuhan
tidur dan istirahat yang sesuai sama pentingnya dengan kebutuhan nutrisi dan
olahraga yang cukup bagi kesehatan. Menurut Hodgson (1991) dalam Potter &
Perry (2005), kegunaan tidur masih belum jelas, namun diyakini tidur diperlukan
untuk menjaga keseimbangan mental, emosional dan kesehatan.
Tidur
diperlukan untuk memperbaiki proses biologis secara rutin, selama tidur
gelombang rendah yang dalam (NREM tahap IV), tubuh melepaskan hormon
pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan memperbaharui sel epitel dan sel
khusus seperti sel otak. Sintesa protein dan pembagian sel untuk pembaharuan
jaringan seperti pada kulit, sumsung tulang, mukosa lambung terjadi juga selama
tidur dan istirahat Oswold (1984) dalam Potter & Perry (2005) kegunaan
tidur yang lain adalah selama tidur tubuh akan menyimpan energi.
Menurut
penelitian, orang yang tidur selama 6,5 sampai 7,5 jam dalam sehari akan
memiliki hidup yang lebih panjang dari pada yang tidurnya hanya memakan waktu
kurang dari 6,5 jam atau lebih dari 8 jam perhari (Japan Epidemiology
Association). Pada tidur REM terjadi perubahan dalam aliran darah serebral,
peningkatan aktivitas kortikal, peningkatan konsumsi oksigen dan pelepasan
epinefrin, sehingga membantu penyimpanan memori dan pembelajaran maka tidur REM
penting untuk pemulihan kognitif. Tanpa kebutuhan tidur dan istirahat yang
cukup, konsentrasi dan pengambilan keputusan akan menurun (Potter & Perry,
2005).