PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PADA PERIODE TAHUN 2007 – 2010 (Study Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk., PT. Indosat Tbk., PT. Bakrie Telecom Tbk., PT. Xl Axiata Tbk., PT. SmartFren Telecom Tbk., dan PT. Inovisi Infracom Tbk. di Bursa Efek Indonesia)

Abstraksi: Masalah  yang  terjadi  pada  perusahaan  telekomunikasi  di  Indonesia  adalah semakin  ketatnya  persaingan  yang  dihadapi  oleh  mereka  akibat banyaknya perusahaan  yang  bermain  di  sector  ini.  Hal  ini  merupakan  tantangan  tersendiri  bagi perusahaan – perusahaan  telekomunikasi  yang  tercatat  di  Bursa  Efek Indonesia.Banyaknya perusahaan  yang bergerak  di bidang telekomunikasi baik  yang tercatat  di  Bursa  Efek  Indonesia  maupun  yang  tidak  tercatat,  membuat  persaingan yang terjadi semakin keras. Perusahaan dituntut untuk semakin meningkatkan kinerja mereka.  Ada  perusahaan  yang  mampu  meningkatkan  nilai  perusahaannya,  ada  yang stabil,  bahkan  ada  yang  menurun. Dalam  hubungannya  dengan  penilaian  kinerja keuangan  perusahaan  telekomunikasi,  tingkat  kesehatan  perusahaan  bagi  para pemegang saham sangat berkepentingan untuk mengetahui kondisi sebenarnya suatu perusahaan,  agar  modal  yang  cukup  aman  dan  mendapatkan  tingkat  hasil pengembalian  yang  menguntungkan  dari  investasi  yang  ditanamkan.  Bagi  pihak manajemen  perusahaan,  penilaian  kinerja  ini  akan  sangat  mempengaruhi  dalam penyusunan  rencana  usaha  perusahaan  yang  akan  diambil  untuk  masa  yang  akan datang demi kelangsungan hidup perusahaan.
Penelitian  ini  dilakukan  pada  perusahaan – perusahaan  telekomunikasi  yang masuk  pada  bursa  saham  periode  2007  hingga  2010.  Penelitian  ini  menggunakan analisis rasio keuangan dengan rasio Current Ratio, Total Debt To Total Asset Ratio, Return On Equity dan Total Asset Turn Over.
Nilai Current Ratio rata – rata industri telekomunikasi mengalami penurunan yang terus menerus secara konsisten dari tahun 2007 hingga 2010, hal ini disebabkan karena  adanya  persaingan  usaha  yang  cukup  ketat. Secara  rata – rata  industri  dapat dinyatakan  bahwa Debt  To  Asset  Ratio untuk  bisnis  telekomunikasi  cukup  stabil. Terjadinya  penurunan  dalam Total  Debt  to  Total  Assets  Ratio menunjukkan  bahwa kinerja  perusahaan  semakin  meningkat  dengan  semakin  menurunnya  porsi  hutang dalam pendanaan  aktiva. Secara keseluruhan industry, fenomena  yang terjadi adalah penurunan  ROE  secara  terus  menerus,  yang  terutama  dimulai  pada  tahun  2008 dimana krisis global sedang melanda hampir seluruh dunia termasuk Indonesia. Rasio Total Asset  Turn  Over  industry  telekomunikasi  mengalami  penurunan  dari  tahun  ke tahun. Dari analisis trend kinerja terlihat bahwa trend terbaik adalah PT. Telkom dan yang terburuk adalah PT. SmartFren.
Kata kunci: Penilaian Kinerja Keuangan, Analisis Rasio Keuangan, Analisis Trend
Penulis: Deddy Kurniawan, Sugeng Rianto
Kode Jurnal: jpmanajemendd120220
Pesan jurnal yang anda butuhkan disini.... >>> KLIK DISINI <<<
Atau download gratis di bawah ini:

Artikel Terkait :