PENYEBAB UTAMA EPILEPSI

Ada sekitar 180.000 kasus baru epilepsi setiap tahun. Sekitar 30% terjadi pada anak-anak. Epilepsi paling sering terjadi pada anak-anak dan manula. Hanya sebagian kecil kasus epilepsi yang diketahui jelas penyebabnya.  Beberapa penyebab utama epilepsi meliputi:
  1. Kurang/rendahnya oksigen saat dilahirkan/Kepala mengalami cedera dalam proses kelahiran. Janin rentan terhadap kerusakan otak karena infeksi pada ibu, kurangnya nutrisi atau kekurangan oksigen. Hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan otak pada anak. Dua puluh persen kejang-kejang pada anak berhubungan dengan kelumpuhan otak atau tidak normalnya neurological. Hal ini dapat mengakibatkan cerebral palsy pada anak. Sekitar 20 persen dari kejang pada anak berhubungan dengan cerebral palsy atau kelainan neurologis lainnya.
  2. Kepala cedera saat anak-anak/dewasa. Kecelakaan mobil atau cedera lain dapat menyebabkan epilepsi. Trauma kepala. Kecelakaan mobil atau motor yang menyebabkan benturan pada kepala dapat menyebabkan epilepsi
  3. Tumor otak
  4. Kondisi genetik yang mengakibatkan cedera otak, seperti tuberous sclerosis. Beberapa tipe epilepsi menurun pada keluarga, membuatnya seperti ada keterkaitan dengan genetik. Pengaruh genetik. Beberapa jenis epilepsi yang dikategorikan berdasarkan jenis kejang dapat terjadi dalam keluarga, sehingga kemungkinan ada pengaruh genetis. Para peneliti telah menghubungkan beberapa jenisepilepsi dengan gen tertentu, meskipun diperkirakan sampai 500 gen dapat dikaitkan dengan kondisi tersebut.
  5. Infeksi penyakit seperti meningitis, ensefalitis, virus AIDS dapat menyebabkan epilepsi.
  6. Kadar abnormal  zat-zat dalam tubuh seperti natrium atau gula darah
  7. Penyakit medisStroke atau serangan jantung yang menghasilkan kerusakan pada otak dapat juga menyebabkan epilepsi. Stroke adalah penyebab yang paling utama pada kejadian epilepsi terhadap orang yang berusia lebih dari 65 tahun.
  8. Demensia. Menyebabkan epilepsi pada orang tua.
  9. Epilepsi dapat berhubungan dengan perkembangan penyakit lain, seperti autis dan down syndrome. Sekitar 70% dari semua kasus epilepsi pada orang dewasa dan anak-anak, penyebabnya tidak pernah dapat ditemukan.

Artikel Terkait :