PERTOLONGAN PERTAMA PADA EPILEPSI

Pertolongan pertama pada epilepsi seharusnya dapat dilakukan oleh semua orang. Sering kita mendapati saat dimana seorang penderita epilepsi mengalami kejang, lalu oleh orang-orang di sekitarnya dibacakan Ayat Kursi karena dikira sedang kesurupan. Lalu apa sebenarnya pertolongan pertama pada epilepsi/ ayan/sawan ini? Tetap disimak ya.
Di Indonesia, Epilepsi dikenal sebagai “ayan” atau “sawan”
Banyak masyarakat masih beranggapan bahwa epilepsi bukanlah penyakit tapi masuknya roh jahat, kesurupan atau kutukan. Kurang lebih 0,5 - 1% dari penduduk Indonesia dapat terkena penyakit ini.
Epilepsi dapat terjadi pada semua umur dan bukan penyakit menular
Ketua Perhimpunan Penanggulangan Epilepsi di Indonesia (Perpei) Jakarta dr Fitri Octaviana mengatakan, faktor perawatan ibu hamil, keadaan waktu melahirkan, trauma lahir, kekurangan gizi, dan penyakit infeksi, diduga menjadi faktor pemicu perkembangan penyakit epilepsy.  "Sebagian besar masyarakat masih melihat epilepsi sebagai penyakit kutukan," ulasnya.
Itu sebabnya, banyak penderita epilepsi yang lebih memilih bungkam mengungkapkan statusnya karena takut dianggap aib dalam masyarakat.
Pertolongan Pertama
Hal yang dapat dilakukan apabila kebetulan anda berada dekat penderita epilepsi yang sedang mengalami serangan:
  1. Hindarkan benturan kepala atau bagian tubuh lainnya dari benda keras, tajam atau panas. Jauhkan ia dari tempat atau benda berbahaya.
  2. Longgarkan bajunya. Miringkan kepalanya ke samping untuk  mencegah lidahnya menutupi jalan pernafasan.
  3. Biarkan kejang berlangsung. Jangan memasukkan benda keras diantara giginya, karena dapat menyebabkan gigi patah.
  4. Penderita akan bingung atau mengantuk setelah kejang. Biarkan ia istirahat.
  5. Laporkan pada keluarga terdekatnya. Hal ini penting untuk  pemberian pengobatan oleh dokter
  6. Bila serangan berulang-ulang dalam waktu singkat atau penderita terluka berat, bawa segera ke dokter atau rumah  sakit terdekat.

Artikel Terkait :