SEJARAH BUAH APEL DI INDONESIA
Sejarah buah Apel di Indonesia pertama kali ditanam di Asia Tengah,
kemudian berkembang luas di wilayah yang lebih dingin. Apel yang dibudidayakan
memiliki nama ilmiah Malus domestica yang menurut sejarahnya merupakan
keturunan dari Malus sieversii dengan sebagian genom dari Malus sylvestris
(apel hutan/apel liar) yang ditemui hidup secara liar di pegunungan Asia
Tengah, di Kazakhstan, Kirgiztan, Tajikistan, dan Xinjiang, Cina.
Tanaman buah apel masuk ke Indonesia sekitar tahun 1930-an dibawa oleh orang
Belanda bernama Kreben kemudian menanamnya di daerah Nongkojajar (Kabupaten
Pasuruan). Pada tahun 1953, Bagian Perkebunan Rakyat (sekarang bernama Lembaga
Penelitian Hortikultura) mendatangkan beberapa jenis apel dari luar negeri,
termasuk Rome Beauty dan Princess Noble. Selanjutnya, sejak tahun 1960 tanaman
apel sudah banyak ditanam di Batu, Malang untuk mengganti tanaman jeruk yang
mati diserang penyakit.
Sejak saat itu tanaman buah apel terus berkembang hingga sekarang di
dataran tinggi Kota Batu, Poncokusumo (Malang) dan Nongkojajar (Pasuruan) dan masa
kejayaannya pada sekitar tahun 1970.
Sekarang buah apel telah tersebar luas di seluruh Indonesia, disukai
banyak orang, dan harganya relatif terjangkau. Adanya globalisasi perdagangan menyebabkan
kita di Indonesia dapat mengkonsumsi apel dari Amerika, Australia, Cina,
ataupun Taiwan disamping apel lokal dari Malang. Ketersediaannya melimpah di
pasaran dan nyaris tidak tergantung musim. Jadi,setiap saat kita dapat
mengkonsumsi buah apel.