SEJARAH HIDUP NELSON MANDELA
Nelson
Rolihlahla Mandela (lahir di Mvezo, 18 Juli 1918; umur 90 tahun) dikenal di
seluruh dunia sebagai pejuang kemerdekaan melalui kegiatan anti apartheidnya
dan kemudian menjadi Presiden Afrika Selatan. Masa kecilnya dihabiskan di
Thembu kemudian memulai karir di bidang hukum. Beliau juga memiliki nama
kehormatan dari klannya yaitu Madiba. Dilahirkan di Mvezo, Transkei pada 18
Juli 1918, Rolihlahla Mendela kemudian pindah ke Qunu sampai berumur 9 tahun.
Ia merupakan yang pertama dari keluarganya yang mengikuti sekolah. Ia juga
mendapat nama Nelson dari gurunya yang seorang Metodis. Pada umur 16 tahun, ia
masuk Clarkebury Boarding Institute mempelajari kebudayaan barat.
Apartheid
adalah sistem diskriminasi dan pemisahan rasis yang berkuasa di Afrika Selatan
dari tahun 1948 hingga akhirnya dihapuskan di awal 1990-an. Dengan mengembangkan diskriminasi terhadap
orang-orang kulit hitam selama bertahun-tahun, National Party atau Partai Nasional
menerapkan apartheid sebagai model untuk memisahkan pembangunan bagi berbagai
ras yang berbeda, meski pada kenyataannya kebijakan tersebut hanya bertujuan
untuk melindungi kepentingan orang kulit putih.
Kebijakan tersebut mengklasifikasikan masyarakat sebagai orang kulit
putih, Bantu (kulit hitam), kulit berwarna (ras campuran), atau Asia. Manifestasi kebijakan ini termasuk tidak
memiliki hak pilih, pemisahan areal permukiman dan sekolah, pas khusus untuk
bepergian dalam negeri untuk orang kulit hitam, dan kendali sistem peradilan
yang dipegang oleh orang kulit putih.
Nelson
Mandela mendeskripsikan apartheid sebagai “kaum yang terlalu memilah siapa yang
miskin dan siapa yang kaya… siapa yang hidup dalam kemewahan dan siapa yang
hidup dalam kekumuhan... siapa yang layak mendapatkan makanan, pakaian dan
pelayanan kesehatan... dan siapa yang layak hidup dan siapa yang harus mati.”
Kemenangan
Mandela adalah salah seorang dari banyak tokoh pejuang politik Afrika Selatan
yang sempat menyaksikan dan merasakan puncak dari perjuangannya yakni pembebasan
kaum kulit hitam Afrika Selatan dari penindasan kaum kulit putih. Kemenangannya
dalam pemilihan demokratis dan multirasial
pertama kali sepanjang 340 tahun sejarah Afrika Selatan pada bulan Mei 1994
membawa perubahan besar bagi negeri itu. Nama Nelson Mandela mulai menanjak
ketika ia terpilih menjadi Sekjen ANC (African National Congress) pada tahun
1948 dan pada tahun 1952 menjadi Presiden Liga Pemuda. Sejak itu Mandela lebih
banyak memainkan peranannya secara rahasia. Pada tahun 1961 sebagai Sekretariss
Jenderal ANC, Mandela mengomandokan pemogokan selama tiga hari 29 – 31 Mei
1961. seruan pemogokan itu ditanggapi oleh pemerintah Apartheid sebagai suatu
pelanggaran serius.
Pada
bulan Desember 1962, ia dijatuhi 5 tahun penjara, dengan tuduhan meninggalkan
negara secara ilegal. Mandela menjalani hukumannya di penjara Pretoria. Tidak
beberapa lama tokoh-tokoh ANC lainnya juga ditangkap di markas ANC. Pada saat
itu disita pula sejumlah dokumen rahasia, menyangkut ANC dan Tombak Bangsa.
Mereka yang ditangkap yaitu Walter Sisulu, Govan Mbeki, Raymond Mhlaba, Ahmed
Akthrada, Dennis Golberg dan Lionel Bernstein. Mandela bersama-sama dengan
keenam rekannya diperiksa dengan tuduhan melakukan sabotase bersengkongkol
untuk menumbangkan pemerintah dan membantu unsur asing menyerang Afrika
Selatan. Mereka akhirnya divonis dengan hukuman seumur hidup pada tanggal 12
Juni 1964 dan harus mendekam dalam penjara di Pulai Roben Cape Town. Pada tahun
1982 Mandela dipindahkan lagi ke penjara Pollsmor juga masih daerah Cape Town.
Selama
di penjara itulah kampanye pembebasannya dilancarkan, baik di Afrikan Selatan
sendiri maupun di luar Afrika Selatan. Aksi protes dan kampanye pembebasan
Mandela semakin berkobar sejak tahun 1982, bahkan pada tahun 1988 ulang tahun
ke-70 Nelson Mandela dirayakan oleh bangsa kulit hitam Afrika Selatan dengan
menggelar konser musik selama 120 jam non stop dan disiarkan ke-50 negara.
Akibat kampanye pembebasan tokoh ANC ini, makin banyak negara yang menekan
pemerintah Apartheid Afrika Selatan baik secara politik maupun ekonomi.
Kampanye
pembebasan itu membuat Mandela menjadi tokoh tahanan politik paling populer di
dunia. Akibat tekanan yang bertubi-tubi pada bulan Juli 1989 Botha bertemu
dengan presiden F.W. de Klerk pengganti Botha. Dari pertemuan-pertemuan itu
pada bulan Februari 1990, de Klerk mengumumkan di depan parlemen bahwa
pemerintahannya akan mencabut larangan bagi ANC, Partai Komunis Afrika Selatan
(SACP) dan Pan Africanist Congress (PAC) menyusul diakhirinya Politik
Apartheid. Pada kesempatan itu de Klerk juga mengisyaratkan bahwa Mandela akan
segera dibebaskan. Pembebasan tokoh kharismatik Afrika Selatan ini kemudian
dilaksanakan sesuai dengan janjinya. Pada tanggal 11 Februari 1990 dari penjara
Victor Verster, Mandela dibebaskan. Pembebasan itu sangat menarik perhatian
dunia dan disambut oleh ratusan wartawan baik dari dalam maupun luar negeri.