SEJARAH PENYEBARAN AGAMA ISLAM
Sejarah penyebaran agama Islam di dunia di mulai sejak
Nabi Muhammad SAW memulai dakwah Mekkah. Kali ini kita akan
membahas ringkasan sejarah dan penyebaran agama Islam. Ulasan ini didapat dari
berbagai sumber.
Sejarah Awal
Islam
muncul di Jazirah Arab pada abad ke-7 masehi ketika Nabi Muhammad s.a.w.mendapat
wahyu dari Allah s.w.t. Setelah kematian Rasullullah s.a.w. kerajaan Islam
berkembang sampai Samudra Atlantik di Barat dan Asia Tengah di Timur.
Lama-kelamaan umat Islam terpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam
lain yang muncul.
Namun
demikian, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah,kerajaan
Abbasiyyah, kerajaan Seljuk/Turki Seljuk,Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan
Mughal, India, dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang kuat dan besar
di dunia. Tempat belajar ilmu yang hebat telah mewujudkan satu Tamadun Islam
yang agung.Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul
dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam.
Pada
abad ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan
penjajah Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Ottoman yaitu kekaisaran Islam
terakhir tumbang menyembah bumi.
Jazirah
Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang dilewati oleh jalur
sutera. Kebanyakkan orang Bangsa Arab/Arab merupakan penyembah berhala dan ada
sebagian merupakan pengikut agama Kristen dan Yahudi.Mekah ialah tempat suci
bagi bangsa Arab ketika itu karana di situ terdapatnya berhala-berhala agama
mereka dan juga terdapat Telaga Zamzam dan yang paling penting sekali Kaabah.
Nabi
Muhammad s.a.w. dilahirkan di Mekah pada Tahun Gajah (570 atau 571 masihi). Ia
merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib dan
ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia. Ia dibesarkan oleh pamannya yaitu Abu
Thalib. Baginda kemudiannya menikah dengan Siti Khadijah dan menjalani
kehidupan yang bahagia.
Namun
demikian, ketika Nabi Muhammad s.a.w. berusia lebih kurang 40 tahun, beliau
didatangi oleh Malaikat Jibril a.s. Sesudah beberapa waktu beliau mengajar ajaran
Islam secara tertutup kepada rekan-rekan terdekatnya yang dikenal sebagai
“as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk Islam)”dan seterusnya
secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah.
Pada
tahun 622 masehi, baginda dan pengikutnya hijrah ke Madinah. Peristiwa ini
disebut Hijrah. Peristiwa lain yang terjadi setelah hijrah adalah dimulainya
kalender Hijrah.
Mekah
dan Madinah kemudiannya berperang. Nabi Muhammad s.a.w. memenangi banyak
pertempuran walaupun ada di antaranya tentera Islam yang tewas. Lama kelamaan
orang-orang Islam menjadi kuat dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah
wafatnya Nabi Muhammad s.a.w., seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan orang
Islam.
Khalifah Rasyidin
Khalifah
Rasyidin atau Khulafaur Rasyidin memilki arti pemimpin yang baik diawali dengan
kepemimpinan Abu Bakar, dan dilanjutkan oleh kepemimpinan Umar bin Khattab,
Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib.
Pada
masa ini umat Islam mencapai kestabilan politik dan ekonomi.
Abu
Bakar memperkuat dasar-dasar kenegaraan umat Islam dan mengatasi pemberontakan
beberapa suku-suku Arab yang terjadi setelah meninggalnya Muhammad.
Umar
bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib berhasil memimpin
balatentara dan kaum Muslimin pada umumnya untuk mendakwahkan Islam, terutama
ke Syam, Mesir, dan Irak.
Dengan
takluknya negeri-negeri tersebut, banyak harta rampasan perang dan wilayah
kekuasaan yang dapat diraih oleh umat Islam.
Masa Kekhalifahan
Selanjutnya
Setelah
periode Khalifah Rasyidin, kepemimpinan umat Islam berganti dari tangan ke
tangan dengan pemimpinnya yang juga disebut "khalifah", atau
kadang-kadang "amirul mukminin", "sultan", dan sebagainya.
Pada
periode ini khalifah tidak lagi ditentukan berdasarkan orang yang terbaik di
kalangan umat Islam, melainkan secara turun-temurun dalam satu dinasti (bahasa
Arab: bani) sehingga banyak yang menyamakannya dengan kerajaan; misalnya
kekhalifahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, hingga Bani Utsmaniyyah.
Besarnya
kekuasaan kekhalifahan Islam telah menjadikannya salah satu kekuatan politik
yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu.
Timbulnya
tempat-tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama, filsafat, sains, dan tata bahasa
Arab di berbagai wilayah dunia Islam telah mewujudkan satu kontinuitas
kebudayaan Islam yang agung.
Banyak
ahli-ahli ilmu pengetahuan bermunculan dari berbagai negeri-negeri Islam,
terutamanya pada zaman keemasan Islam sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13
masehi.
Luasnya
wilayah penyebaran agama Islam dan terpecahnya kekuasaan kekhalifahan yang
sudah dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya berbagai otoritas-otoritas
kekuasaan terpisah yang berbentuk
"kesultanan";
misalnya Kesultanan Safawi, Kesultanan Turki Seljuk, Kesultanan Mughal,
Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan Malaka, yang telah menjadi
kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan yang kuat dan terkenal di dunia.
Meskipun
memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan tersebut secara nominal
masih menghormati dan menganggap diri mereka bagian dari kekhalifahan Islam.
Pada
kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan
penjajah Eropa. Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang secara nominal
dianggap sebagai kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya tumbang selepas Perang
Dunia I.
Penyebaran Agama
Islam
Penyebaran
Islam dimulai tak lama setelah kematian nabi Islam, Muhammad pada 632.
Perdagangan yang terhubung ke banyak daerah telah membantu dalam penyebaran
Islam. Selama hidupnya, komunitas Muslim di Semenanjung Arab hadir karena
konversi ke Islam. Pada abad-abad pertama Islam masuk dan memiliki pertumbuhan
cepat dibawah Kekhalifahan Rasyidin dan Umayyah.
Dinasti
muslim segera didirikan dan selanjutnya kerajaan seperti Bani Abbasiyah,
Murabitun, Seljuk Turki, Mughal di India dan Safawi di Persia serta Utsmani
termasuk yang terbesar dan terkuat di dunia. Dunia Islam memiliki pusat
kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang canggih dimasa itu, ilmuwan, wisata,
astronomi, dokter, dan filsuf telah memberikan kontribusi bagi keemasan Islam.
Perdagangan
dan politik telah menyebabkan penyebaran Islam dari Mekah hingga Cina dan
Indonesia, dimana komunitas Islam terbesar menetap disana. Saat ini ada sekitar
1,1 milyar hingga 1.8 milyar Muslim, menjadikan Islam sebagai agama terbesar
kedua di dunia.
Kepercayaan
Kepercayaan
dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat
persaksian"), yaitu
"Laa ilaha illallah, Muhammadar Rasulullah" — yang berarti
"Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah".
Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan
dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap sebagai seorang
Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum
Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan al-Qur'an kepada Muhammad sebagai
Khataman Nabiyyin (Penutup Para Nabi) dan menganggap bahwa al-Qur'an dan Sunnah
(setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber fundamental Islam.
Mereka
tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai
pembaharu dari keimanan monoteistik dari Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi lainnya. Tradisi Islam menegaskan
bahwa agama Yahudi dan Kristen telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan
kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks atau memperkenalkan intepretasi
palsu, ataupun kedua-duanya.
Umat
Islam juga meyakini al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang
disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril yang
sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2).
Allah
juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman dalam
suatu ayat. Adapun
sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk
mengimani kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur'an (Zabur,
Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul
terdahulu adalah benar adanya.
Umat
Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu telah
mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu
pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah
satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna
kitab-kitab sebelumnya.
Umat
Islam juga meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan
Allah sejak masa Adam adalah agama tauhid, dengan demikian tentu saja Ibrahim
juga menganut ketauhidan secara hanif (murni imannya) maka menjadikannya
seorang muslim.
Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama
Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur'an, penganut
Yahudi dan Kristen sering disebut sebagai Ahli Kitab atau Ahlul Kitab. Hampir semua Muslim
tergolong dalam salah satu dari dua mazhab terbesar, Sunni (85%) dan Syiah
(15%).
Perpecahan
terjadi setelah abad ke-7 yang mengikut pada ketidaksetujuan atas kepemimpinan
politik dan keagamaan dari komunitas Islam ketika itu. Islam adalah agama
pradominan sepanjang Timur Tengah, juga di sebagian besar Afrika dan Asia. Komunitas
besar juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di Eropa Timur dan Rusia. Terdapat
juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, seperti
Eropa Barat.
Sekitar
20% Muslim tinggal di negara-negara Arab, 30% di subbenua India dan 15.6% di
Indonesia, negara Muslim terbesar berdasar populasi. Negara dengan mayoritas
pemeluk Islam Sunni adalah Indonesia, Arab Saudi, dan Pakistan sedangkan negara
dengan mayoritas Islam Syi'ah adalah Iran dan Irak.
Doktrin
antara Sunni dan Syi'ah berbeda pada masalah imamah (kepemimpinan) dan
peletakan Ahlul Bait (keluarga keturunan Muhammad). Namun secara umum, baik
Sunni maupun Syi'ah percaya pada rukun Islam dan rukun iman walaupun dengan
terminologi yang berbeda.
Saat
ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 milyar umat Muslim yang
tersebar di seluruh dunia. Dari
jumlah tersebut sekitar 18% hidup di negara-negara Arab, 20% di Afrika, 20% di
Asia Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India dan Bangladesh.
Populasi
Muslim terbesar dalam satu negara dapat dijumpai di Indonesia. Populasi Muslim juga dapat
ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Republik Rakyat Cina, Amerika
Serikat, Eropa, Asia Tengah, dan Rusia. Pertumbuhan Muslim sendiri diyakini mencapai
2,9% per tahun, sementara pertumbuhan penduduk dunia hanya mencapai 2,3%.
Besaran
ini menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tergolong
cepat di dunia. Beberapa
pendapat menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka kelahiran di
banyak negara Islam (enam dari sepuluh negara di dunia dengan angka kelahiran
tertinggi di dunia adalah negara dengan mayoritas Muslim
Namun
belum lama ini, sebuah studi demografi telah menyatakan bahwa angka kelahiran
negara Muslim menurun hingga ke tingkat negara Barat.
Islam Di Nusantara
Cikal
bakal keberadaan Islam di Nusantara telah dirintis pada periode abad ke-1
hingga ke-5 H atau abad ke-7 hingga ke-8 M. Pada periode ini, para pedagang dan
mubalig membentuk komunitas Islam. Para mubalig memperkenalkan dan mengajarkan
Islam kepada penduduk setempat tentang Islam. Ajaran-ajaran Islam tersebut
antara lain sebagai berikut:
- Islam mengajarkan toleransi terhadap sesama manusia, saling menghormati dan tolong menolong.
- Islam mengajarkan bahwa dihadapan Allah, derajat semua manusia sama, kecuali takwanya.
- Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Penyayang, dan mengharamkan manusia saling berselisih, bermusuhan, merusak, dan saling mendengki.
- Islam mengajarkan agar manusia menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukannya serta senantiasa setiap saat berbuat baik terhadap sesama manusia tanpa pilih kasih.
Ajaran
Islam ini sangat menarik perhatian penduduk Indonesia. Dengan demikian, dakwah
dan pengaruh Islam makin meluas, baik di kalangan masyarakat biasa, maupun
bangsawan atau penguasa.
Proses
Islamisasi diperkirakan sudah berlangsung sejak persentuhan itu terjadi. Di
Aceh, kerajaan Islam Samudra Pasai berdiri pada pertengahan abad ke-13 M
sehingga perkembangan masyarakat muslim di Malaka semakin pesat. Ibnu Batutah
menceritakan, Sultan Kerajaan Samudra Pasai, Sultan Al Malik Az Zahir dikelilingi
oleh ulama dan mubalig Islam.
Sementara
itu di Jawa proses penyebaran Islam sudah berlangsung sejak abad ke-11 M dengan
ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di Leran Gresik yang bertahun 475
H/1082 M.
Pengaruh
Islam yang masuk ke Indonesia bagian timur, terutama Maluku, tidak dapat
dipisahkan dari jalur perdagangan yang terbentang sepanjang pusat lalu lintas
pelayaran internasional di Malaka, Jawa, dan Maluku.
Menurut
Tome Pires, masyarakat yang masuk Islam di Maluku dimulai kira-kira tahun 1460-1465
M. Mereka datang dan menyebarkan pembelajaran Islam melalui perdagangan,
dakwah, dan perkawinan.
Sulawesi,
terutama bagian selatan, sejak abad 15 M sudah didatangi oleh pedagang-pedagang
muslim yang kemungkinan berasal dari Malaka, Jawa, dan Sumatra. Pada abad ke-16
di daerah Goa sebuah kerajaan terkenal di daerah itu telah terdapat masyarakat
muslim.