TEORI DEFISIT ANGGARAN
Ada beberapa Teori Defisit Anggaran. Suatu anggaran pemerintah terdiri
dari besaran pengeluaran dan penerimaan pemerintah. Dalam kondisi perekonomian
tertentu, salah satu kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah adalah melalui kebijakan fiskal. Kebijakan
fiskal yang diterapkan dapat dilihat dalam anggaran pemerintah tersebut, dan
defisit anggaran adalah sala h satu kebijakan fiskal pemerintah yaitu kebijakan
fiskal ekspansif. Anggaran pemerintah memiliki sifat struktural dan siklikal.
Anggaran memiliki sifat struktural atau
aktif, berarti anggaran tersebut ditentukan oleh kebijakan aktif dan beban
(diskresioner) seperti penetapan tingkat pajak, jaminan sosial, dan belanja
peme rintah untuk menghitung seberapa besar penerimaan dan pengeluaran
pemerintah, serta kemungkinan defisit/surplus bila perekonomian beroperasi pada
tingkat produk si potensial. Akan
tetapi, sebagian besar dari anggaran bersifat siklikal atau pasif dimana
ditentukan oleh keadaan siklus ekonomi, untuk menghitung dampak daripada siklus
ekonomi terhadap anggaran atau mengukur perubahan da lam penerimaan,
pengeluaran, dan defisit/surplus yang timbul oleh karena perekonomian tidak beroperasi pada output
potensialnya. Anggaran yang bersifat
siklikal in i merupakan selisih antara anggaran aktual dan anggaran strukt ural
(Samuelson dan Nordhaus, 1997).
Konsep atau definisi defisit anggara n bervariasi. Perbedaan definisi
yang diaplikasikan oleh berbagai penguasa fiskal maupun oleh para peneliti didasari oleh perbedaan metode
pencatatan dan oleh perbedaan tujuan analisis dampak defisit anggaran terhadap
berbagai sektor perekonomian.
Definisi defisit secara konvensional, dapat dihitung berdasarkan selisih antara
total belanja dengan total pe ndapatan termasuk hibah. Sementara itu, pengertian
kedua adalah defisit moneter. Defisit
moneter adalah selisih antara total belanja pemerintah (di luar pembayaran pokok utang) dengan total pendapatan
(di luar penerimaan utang). Pengertian ketiga adalah defisit operasional, yaitu
defisit moneter yang di ukur dalam nilai riil dan bukan nilai nominal. Definisi
yang terakhir adalah defisit primer.
Menurut Dornbusch, et al . (1989)
defisit anggaran dapat dikelo mpokkan menjadi dua komponen. Kedua komponen itu
adalah defisit primer dan komponen
pembayaran bunga utang. Defisit primer didefinisikan sebagai selisih antara
penge luaran pemerintah (tidak termasuk pembayaran bunga utang) dengan seluruh penerimaan pemerintah (tidak termasuk
utang baru dan pembayaran cicilan
utang). Pengelompokan komponen defisit anggaran itu dimaksudkan untuk melihat peranan beban utang dalam anggaran
pemerintah. Jika beban utang pemerintah,
suku bunga pinjaman, dan kurs mata uang semakin tinggi maka pembayaran bunga
utang juga akan semakin tinggi, selanjutnya defisi t anggaran cenderung semakin
tinggi. Pemerintah terpaksa menjalankan defisit anggaran yang lebih tinggi karena faktor pembayaran bunga utang.
Selain itu, masih terdapat beberapa
definisi dari defisit dan sangat tergantung pada kriteria yang digunakan
serta tujuan analisis. Biasanya pilihan konsep defisit yang tepat tergantung
oleh beberapa faktor, antara lain: jenis ketidakseimbangan yang terjadi,
cakupan pemerintah (pemerintah pusat, konsolidasi pemerintah, dan sektor
publik), metode akuntasi (cash dan
accrual basis), dan status dari
contingent liabilities
(Simanjuntak dalam Waluyo, 2006).