TEORI NILAI TUKAR

Ada beberapa Teori Nilai Tukar. Untuk menjelaskan fluktuasi nilai kurs dalam jangka panjang dapat dijelaskan dengan kerangka teori paritas daya beli. Teori paritas daya beli pertama kali dikemukakan oleh  Gustav Cassell (1992). Teori paritas daya beli didasarkan pada prinsip yang disebut hukum satu harga ( the law of one price ). Teori ini menyatakan bahwa satu unit dari setiap mata uang seharusnya mampu membeli barang-barang di semua negara dalam jumlah yang sama.
Teori paritas daya beli mengandung dua pengertian, yaitu pengertian absolut dan pengertian relatif. Secara absolut teori paritas daya beli merumuskan bahwa kurs antara dua mata uang merupakan rasio dari tingkat harga umum dari dua negara yang bersangkutan. Sedangkan menurut teori paritas daya beli versi relatif menyatakan bahwa fluktuasi kurs dalam jangka waktu tertentu  akan bersifat proporsional atau sebanding besa rannya terhadap perubahan tingkat harga yang berlaku di kedua negara selama periode yang sama (Yuliadi, 2004).
Beberapa hal yang perlu ditekankan dari teori paritas daya beli adalah pertama masalah dasar dari paritas daya beli, yakni proporsionalitas tingkat harga dan nilai tukar hanya terjadi jika penyebab goncangan yang mengubah tingkat harga dari nilai tukar merupakan suatu goncangan moneter. Kedua, teori paritas daya beli tersebut tidak bekerja seketika, tetapi memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga dapat dikatakan bahwa teori tersebut menunjukkan hubungan keseimbangan jangka panjang antara nilai tukar dengan tingkat harga.

Artikel Terkait :