VIRUS-VIRUS PENYEBAB INFLUENZA
Ada
beberapa klasiifkasi virus-virus penyebab influenza. Penyebab utama influenza
atau pilek adalah virus yang bernama
Rinovirus. Virus yang terdapat dalam mukus atau lapisan lendir penderita flu,
dapat mengontaminasi permukaan alat-alat rumah tangga yang sering disentuh.
Sehingga virus penyebab infeksi ini dapat dipindah-pindahkan ke ujung-ujung
jari orang lain selam melakukan aktivitas sehari-hari. Jika jari-jari yang
mengandung virus diusapkan pada mata dan hidung sehingga virus berpindah ke
tempat tersebut, maka dapat menimbulkan gejala flu.
Perpindahan
rinovirus dalam mukus dari alat rumah tangga ke jari=jari melalui aktivitas
rutin sehari-hari terjadi pada 23,5% jari, setelah mukus mengering selama 1
jam. Dengan pengeringan selama 24 jam, perpindahan virus menurun menjadi 4%,
dan setelah 48 jam tidak ditemukan adalanya perpindahan.
Ada
3 jenis virus Rinovirus yang menyebabkan flu:
Virus Influenza A
Virus
ini menyerang sistem pernafasan yang ditularkan dari satu orang yang terinfeksi
ke orang lain melalui udara atau air. Genus ini memiliki satu spesies, virus
influenza A. Unggas akuatik liar merupakan inang alamiah untuk sejumlah besar
varietas influenza A. Kadangkala, virus dapat ditularkan pada spesies lain dan
dapat menimbulkan wabah yang berdampak besar pada peternakan unggas domestik
atau menimbulkan suatu pandemi influenza manusia.
Virus
tipe A merupakan patogen manusia paling virulen di antara ketiga tipe influenza
dan menimbulkan penyakit yang paling berat. Virus influenza A dapat dibagi lagi
menjadi subdivisi berupa serotipe-serotipe yang berbeda berdasarkan tanggapan
antibodi terhadap virus ini.
Virus Influenza B
Virus ini hanya menjangkiti
manusia. Genus ini memiliki satu
spesies, yaitu virus influenza B. influenza B hampir secara eksklusif hanya
menyerang manusia dan lebih jarang
dibandingkan dengan influenza A. Hewan lain yang diketahui dapat terinfeksi
oleh infeksi influenza B adalah anjing laut dan musang. Jenis influenza ini
mengalami mutasi 2-3 kali lebih lambat dibandingkan tipe A dan oleh karenanya
keragaman genetiknya lebih sedikit, hanya terdapat satu serotipe influenza B.
Karena tidak terdapat keragaman antigenik, beberapa tingkat kekebalan terhadap
influenza B biasanya diperoleh pada usia muda. Namun, mutasi yang terjadi pada
virus influenza B cukup untuk membuat kekebalan permanen menjadi tidak mungkin.
Perubahan antigen yang lambat, dikombinasikan dengan jumlah inang yang terbatas
(tidak memungkinkan perpindahan antigen antarspesies), membuat pandemi
influenza B tidak terjadi.
Virus Influenza C
Sama halnya dengan Influenza
A, virus ini juga hanya menjangkiti manusia. Genus
ini memiliki satu spesies, virus influenza C, yang menginfeksi manusia, anjing,
dan babi, kadangkala menimbulkan penyakit yang berat dan epidemi lokal. Namun,
influenza C lebih jarang terjadi dibandingkan dengan jenis lain dan biasanya
hanya menimbulkan penyakit ringan pada anak-anak.