CONTOH KASUS KRITIK SOSIAL PADA LAGU-LAGU RAGE AGAINST THE MACHINE
Grup musik Rage
Against The Machine selalu mengkaitkan isu–isu yang berkembang di masyarakat
dan pemerintah ke dalam lagu–lagunya, sebagaimana tujuan mereka dalam berkarya
yaitu menggabungkan musik dengan kemampuan melancarkan kritik. Contohnya pada
peristiwa yang dialami Leonard Peltier,
yaitu seorang pemimpin American Indian
Movement (AIM), yang pada akhir tahun 1970-an markas tempatnya bernaung
dengan anggota AIM lainnya diserbu
oleh FBI (Federal Investigation Bureau).
Dua orang agen FBI meninggal dalam
baku tembak pada peristiwa tersebut. Tuduhan dilemparkan kepada Peltier yang
kemudian ditahan di Penjara Federal
Leavenworth, Kansas, Amerika, tanpa kesempatan untuk membela diri, dengan
proses pengadilan yang merugikannya.
Contoh
lain yaitu pada kasus Mumia Abu Jamal,
yang merupakan seorang jurnalis radio dan pimpinan dari Association of Black Journalists, yang sering mengkritik polisi
yang bersikap rasis di Philadelphia. Pada tahun 1981 Mumia dituduh menembak
polisi yang sedang akan menangkap dan memukuli adiknya, sehingga menimbulkan
kemarahan besar pada segenap jajaran polisi Philadelphia. Pembelaan diri bahwa
bukan ia yang membunuh polisi tersebut tidak dihiraukan, lalu ia dijatuhi vonis
hukuman mati (www. accidentprone.com/ragefaq).
Grup
musik Rage Against The Machine tampaknya berupaya menyebarluaskan kepada publik
bahwa masih banyak ketidakadilan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi
dalam kehidupan yang tidak terekspos dan disembunyikan rapat–rapat oleh
pemerintah.