DAYA HAMBAT ANTIBAKTERI
Daya hambat antibakteri berbeda-beda. Antibakteri merupakan bahan atau
senyawa yang khusus digunakan untuk kelompok bakteri. Antibakteri dapat
dibedakan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu antibakteri yang menghambat
pertumbuhan dinding sel, antibakteri yang mengakibatkan perubahan permeabilitas
membrane sel atau menghambat pengangkutan aktif melalui membrane sel,
antibakteri yang menghambat sintesis protein dan antibakteri yang menghambat
sintesis asam nukleat sel. Aktivitas antibakteri dibagi menjadi dua yaitu
bakteriostatik (menghambat pertumbuhan tetapi tidak membunuh, bakteri tumbuh
lagi setelah agen dihilangkan) dan bakterisid (bakteri tidak dapat tumbuh lagi
walaupun tidak terkena zat itu lagi) (Brooks et al.,2005 ; Jawetz, 2008).
Kekuatan daya hambat bakteri dikategorikan menurut Davis dan Stout (1971)
dibagi atas: sangat kuat (zona bening > 20mm), kuat (zona bening 10 – 20mm),
sedang (zona bening 5 – 10mm), lemah (<5mm) (Dewi,2010).
Uji aktivitas antibakteri dapat
dilakukan dengan metode difusi disk dan metode pengenceran. Uji difusi disk
dilakukan dengan mengukur diameter zona bening (clear zone) yang merupakan
petunjuk adanya respon penghambatan pertumbuhan bakteri oleh suatu senyawa
antibakteri dalam ekstrak. Syarat jumlah 11 bakteri untuk uji kepekaan atau
sensitivitas yaitu 105 – 108 CFU/ml (Hermawan et al., 2007). Untuk mengukur
zona bening yang disekitar difusi disk dengan menggunakan jangka sorong secara
vertical, horizontal dan diagonal, kemudian dirata – ratakan dalam millimeter
(Pertiwi, 2005).