DIMENSI OPINI MENJADI OPINI PUBLIK
Ada beberapa dimensi opini menjadi opini publik. Pernyataan masing-masing
individu (baca : opini) bisa berkembang menjadi
luas, menjadi “milik suatu segmen masyarakat”. Opini yang terkristal menjadi
luas itu disebut opini publik. Untuk berkembang menjadi opini publik,
opini-opini tersebut melewati sejumlah dimensi, yang menjadikan dimensi opini menjadi opini publik yakni:
Waktu
Opini atas masing-masing
individu itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan memerlukan beberapa
waktu. Berapa lama waktu yang dibutuhkan tergantung pada unsur emosi anggota
segmen publik, kesamaan persepsi, kepercayaan atas isu yang dibicarakan,
pengalaman yang sama, tekanan-tekanan dari luar, dan tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh sumber berita.
Cakupan (luasnya publik)
Pernyataan masing-masing
individu biasanya dimulai dari suatu kelompok segmen yang paling kecil,
kemudian berkembang menjadi suatu kelompok yang lebih luas. Kadang-kadang ia
hanya mempengaruhi suatu segmen publik tertentu saja.
Pengalaman Masa Lalu Audiens
Audiens atau khalayak, umumnya
pernah memiliki suatu pengalaman tertentu atas objek yang dibicarakan. Makin
intensif hubungan antara objek tersebut dengan audiens, maka akan semakin
banyak pengalaman yang dimiliki oleh audiens, selama audiens menjalin hubungan
dengan objek, ia akan melakukan penilaian.
Media Massa
Opini biasanya akan berkembang
lebih pesat lagi apabila suatu kejadian diekspos oleh media massa. Bahkan media
massa sering disebut sebagai alat pembentukan opini publik. Sulit dihindari
bahwa media massa hanya menyajikan fakta. Sejak fakta itu ditulis dan dibaca
oleh manusia, hampir dapat dipastikan beritanya mengandung opini (Renald Kasali, 2003).