ETIOLOGI RETARDASI MENTAL
Faktor Etiologi Retardasi Mental Bermacam-macam. Adanya disfungsi otak
merupakan dasar dari retardasi mental. Untuk mengetahui adanya retardasi mental
perlu anamnesis yang baik, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Penyebab dari retardasi
mental sangat kompleks dan multifaktorial.
Ada beberapa faktor penyebab yang dinyatakan sebagai dasar terjadinya
retardasi mental, misalnya faktor cedera yang terjadi didalam rahim, saat bayi
tersebut masih berbentuk janin. Selain itu dapat pula terjadi cedera pada saat
kelahiran (persalinan). Ada teori lain, menyebutkan adanya variasi somatik yang
dikarenakan perubahan fungsi kelenjar internal dari sang ibu selama terjadinya
kehamilan, dan hal ini belum diketahui secara lengkap mekanismenya.
Selain itu, perlu diwaspadai penyakit-penyakit yang terjadi pada awal
masa kanak-kanak, karena hal yang demikian dapat menimbulkan retardasi mental.
Diperkirakan juga ada sejumlah faktor genetik lainnya yang dapat menimbulkan
gangguan retardasi mental.
Demikian pula halnya dengan beberapa faktor prenatal yang dialami oleh
ibu-ibu yang hamil, misalnya telah sama diketahui bahwa calon ibu-ibu yang
mengalami penyakit campak Jerman (Rubella) sering anak yang dikandungnya
dikemudian hari akan mengalami gangguan retardasi
mental.
Semua retardasi mental yang langsung disebabkan oleh gangguan metabolisme
(misalnya gangguan metabolime lemak, karbohidrat dan protein), sindroma reye,
dehidrasi hipernatremik, Hipotiroid kongenital, hipoglikemia (diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik), pertumbuhan
atau gizi termasuk dalam kelompok ini seperti kwashiorkor, marasmus dan malnutrisi
dapat mengakibatkan retardasi mental.
Retardasi mental juga dapat disebabkan oleh kesalahan jumlah kromosom
(sindroma Down), defek pada kromosom (sindroma X yang rapuh, sindroma Angelman, sindroma
Prader Willi), dan translokasi kromosom. Kelainan genetik dan kelainan
metabolik yang diturunkan seperti galaktosemia, penyakit Tay-Sachs,
fenilketonuria, sindroma Hunter, sindroma Hurler, sindroma Sanfilippo juga
dapat menjadi penyebab retardasi mental.
Akibat penyakit otak yang nyata (postnatal), dalam kelompok ini termasuk retardasi mental
akibat neoplasma (tidak termasuk
pertumbuhan sekunder karena rudapaksa atau peradangan) dan beberapa
reaksi sel-sel otak yang nyata, tetapi yang belum diketahui betul etiologinya
(diduga herediter). Reaksi sel otak ini dapat bersifat degeneratif, infiltratif, radang, proliferatif,
sklerotik atau reparatif.
Prematuritas dan kehamilan wanita diatas
40 tahun juga dapat menjadi penyebab kasus retardasi mental. Hal ini
berhubungan dengan keadaan bayi pada waktu lahir berat badannya kurang dari
2500 gram dan atau dengan masa hamil kurang dari 38 minggu.