FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN BAKTERI

Ada beberapa Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah semua komponen organisma secara teratur. Pertumbuhan bakteri berarti jumlah bakteri tersebut bertambah dan berakumulasi sebagai koloni yang merupakan populasi yang terdiri atas miliaran sel (Jawetz, 2008; Radji, 2010).
Untuk membuat media pertumbuhan bakteri yang cocok harus mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh organisma agar dapat dibiakkan.
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah:
Suhu
Sebagian besar bakteri tumbuh optimal pada suhu tubuh manusia. Bakteri di golongkan menjadi tiga bagian besar berdasarkan perbedaan suhu tumbuh, yaitu : hidup di udara dingin, pada suhu 15 – 200C (psikrofilik), hidup di udara bersuhu sedang, pada suhu 25 – 400C (mesofilik) dan hidup di udara panas, suhu 50 – 600C (termofilik). Streptococcus merupakan bakteri mesofilik yang tumbuh pada suhu 18 – 400C dan tumbuh optimum disekitar suhu inangnya berkisar 370C. Untuk menginkubasi biakan bakteri, suhu inkubator diatur pada suhu 370C.
Konsentrasi ion Hidrogen (pH)
Sebagian besar organisma memiliki kisaran pH optimal yang cukup sempit. pH optimal harus ditentukan secara empiris untuk masing – masing spesies. Sebagian besar organisma (neutrofil) paling baik tumbuh pada pH 6,0 – 8,0, 9 meskipun beberapa bentuk (asidofil) mempunyai pH optimal 3,0 dan yang lainnya (alkalifil) mempunyai pH optimal 10,5. Ketika dibiakkan di laboratorium bakteri sering memproduksi asam yang biasanya berpengaruh pada pertumbuhan bakteri itu sendiri. Untuk menetralkan asam dan mempertahankan pH, dapar kimia dapat ditambahkan ke dalam media. Pepton dan asam amino bekerja sebagai dapar pada beberapa media perbenihan.
Tekanan osmotik dan kekuatan ionik
Faktor – faktor seperti tekanan osmotik dan konsentrasi garam harus dikendalikan. Bakteri memperoleh semua nutrisi dari cairan disekitarnya, bakteri membutuhkan air untuk pertumbuhan. Tekanan osmotik yang tinggi dapat menyebabkan air keluar dari dalam sel. Organisme yang memerlukan konsentrasi garam tinggi disebut halofilik, organisme yang memerlukan tekanan osmotik tinggi disebut osmofilik.
Oksigen
Banyak organisma adalah obligat aerob yang secara spesifik memerlukan oksigen sebagai akseptor hidrogen. Beberapa organisma bersifat fakultatif yang mampu hidup secara aerob maupun anaerob dan organisme yang lain adalah obligat aerob memerlukan zat selain oksigen sebagai akseptor hidrogen dan menjadi sensitif terhadap inhibisi oksigen.
Zat kimia
Selain air, unsur penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroorganisme adalah unsur kimia antara lain: karbon, nitrogen, sulfur, fosfor dan unsur kelumit (misalnya : Cu, Zn dan Fe) (Jawetz, 2008 ; Radji, 2010).

Artikel Terkait :