FUNGSI SURAT KABAR
Ada beberapa fungsi surat kabar. Surat
kabar adalah sarana yang menyiarkan produk jurnalistik. Fungsi pers berarti juga fungsi jurnalistik
yang merupakan salah satu bentuk komunikasi massa. Pada zaman modern sekarang
ini, jurnalistik tidak hanya mengelola berita, tetapi juga aspek-aspek lain
untuk isi surat kabar. Karena itu,
fungsinya bukan lagi menyiarkan informasi, tetapi juga mendidik, menghibur dan
mempengaruhi agar khalayak melakukan kegiatan tertentu.
Menurut Onong Uchjana Effendy
fungsi-fungsi surat kabar terdiri dari:
Fungsi
menyiarkan informasi
Fungsi yang pertama dan utama surat kabar yaitu
menyiarkan informasi. Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar
dikarenakan membutuhkan informasi mengenai berbagai hal di bumi ini, mengenai
peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan
orang lain, apa yang dikatakan orang lain, dan lain sebagainya.
Fungsi
mendidik
Sebagai sarana pendidikan
massa (mass education). Surat kabar memuat tulisan-tulisan yang
mengandung pengetahuan, sehingga khalayak pembaca menjadi bertambah
pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bisa
secara implisit dalam bentuk berita, dapat juga secara eksplisit dalam bentuk
artikel atau tajuk rencana. Kadang-kadang
cerita bersambung atau bergambar juga dapat mengandung unsur pendidikan.
Fungsi
menghibur
Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat surat kabar
untuk mengimbangi berita-berita lempang (hard
news) dan artikel-artikel yang berbobot.
Isi surat kabar yang berisi hiburan bisa berbentuk cerita pendek, cerita
bergambar, pojok, teka-teki silang, karikatur, dan kadang-kadang tajuk
rencana. Tujuan pemuatan isi yang
mengandung hiburan itu, semata-mata untuk melemaskan ketegangan pikiran setelah
pembaca disuguhi berita dan artikel yang berat-berat.
Fungsi
mempengaruhi
Adalah
fungsi yang keempat ini, yakni fungsi mempengaruhi, yang menyebabkan surat
kabar memegang perana penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari surat kabar secara
implisit terdapat pada berita, sedangkan secara eksplisit terdapat pada tajuk
rencana dan artikel (Effendy, 1993).