GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA
Gangguan tidur pada lansia ada beberapa faktor yang menyebabkan hal
tersebut. Sebagian besar lansia berisiko tinggi mengalami gangguan tidur akibat
berbagai faktor. Proses patologis terkait usia dapat menyebabkan perubahan pola
tidur, gangguan tidur mempengaruhi kualitas hidup. Selama penuaan, pola tidur
mengalami perubahan-perubahan yang khas yang membedakannya dengan orang-orang
yang lebih muda. Perubahan-perubahan tersebut mencakup kelatenan tidur,
terbangun pada dini hari, dan peningkatan jumlah tidur siang. Jumlah waktu yang
dihabiskan untuk tidur yang lebih dalam juga menurun (Stanley& Beare,
2006).
Jumlah tidur total tidak berubah sesuai pertambahan usia. Akan tetapi,
kualitas tidur kelihatan menjadi berubah pada kebanyakan lansia. Episode tidur
REM cenderung memendek. Terdapat penurunan yang progresif pada tahap tidur NREM
3 dan 4, beberapa lansia hampir tidak memiliki tahap 4 atau tidur yang dalam.
Seorang lansia yang terbangun lebih sering di malam hari dan membutuhkan banyak
waktu untuk jatuh tertidur. Akan tetapi, pada lansia yang berhasil beradaptasi
terhadap perubahan fisiologis dan psikologis dalam penuaan lebih mudah memelihara
tidur REM dan keberlangsungan dalam siklus tidur yang mirip dengan dewasa muda
(Reynolds dalam Perry dan Potter, 2005).
Baca jurnal penelitian tentang Penanganan Gangguan Tidur Pada Lansia ….
>>> DISINI <<< ….