KELAINAN STRUKTUR KROMOSOM SEKS
Kelainan Struktur Kromosom Seks diakibatkan oleh beberapa faktor seperti
translokasi, delesi, duplikasi, dan inversi. Kelainan struktur kromosom dapat
terjadi seimbang bila tidak ada penambahan atau pengurangan jumlah materi
kromosom, dan tidak seimbang jika ada penambahan atau pengurangan materi
kromosom. Secara umum kelainan seimbang (inversi, translokasi yang seimbang)
tidak memiliki efek pada fenotip, kecuali jika kerusakan kromosom mengenai gen
yang penting, kerusakan yang terjadi mempengaruhi ekspresi gen meskipun tidak
mengubah urutan pengkodean, translokasi kromosom X-autosom, yang berpengaruh terhadap
inaktivasi kromosom X.
Translokasi
Translokasi merrupakan suatu perpindahan materi genetik dari satu kromosom
ke kromosom yang lain. translokasi. Suatu translokasi resiprok terbentuk ketika
patahan terjadi pada masing-masing dari dua kromosom dengan pertukaran segmen
membentuk kombinasi kromosom yang baru. Suatu translokasi dapat terjadi pada
kromosom seks diantaranya: translokasi X;Autosom, translokasi kromosom X;Y, translokasi
kromosom Y; Autosom.
Delesi
Delesi merupakan hilangnya suatu segmen pada kromosom. Delesi dapat
mengenai bagian terminal dimana semua materi kromosom mulai dari yang patah
akan hilang, atau bagian intersisial di mana segmen internal pada salah satu
lengan kromosom menghilang. Delesi yang melibatkan kromosom seks antara lain,
delesi Xp, delesi Xq, delesi Yp, delesi Yq.
Duplikasi
Proses mutasi kromosom terkadang menghasilkan salinan tambahan pada pada
beberapa regio kromosom. Duplikasi yang melibatkan kromosom seks antara lain:
Duplikasi Xp.
Inversi
Inversi adalah penyusunan ulang yang melibatkan kromosom tunggal di mana
salah satu segmen berbalik posisi (inverted). Bila segmen yang mengalami
inversi melibatkan sentromer disebut pericentric inversion, jika hanya pada
salah satu lengan kromosom disebut sebagai paracentric inversion. Inversi yang
melibatkan kromosom seks antara lain, inversi pada kromosom X baik perisentrik
maupun parasentrik.
Kondisi lain yang berhubungan dengan kelainan struktur kromosom seks adalah
sebagai berikut:
Isodisentrik Kromosom X
Isodisentrik kromosom X terbentuk akibat fusi dua kromosom X. efek terhadap
fenotip bervariasi dan tergantung pada apakah kromosom bergabung pada lengan panjang atau lengan
pendek dan apakah terdapat delesi.
Isokromosom
Isokromosom merupakan suatu duplikasi inversi. Isokromosom terjadi etika
kromosom normal terbagi secara transversal bukannya longitudinal, kemudian
tersusun dengan dua lengan panjang atau dengan dua lengan pendek. Pada setiap
kasus, lengan yang lain akan menghilang. Isokromosom yang sering terjadi pada
lengan panjang kromosom X [i(Xq)]. Pada banyak kasus isokromosom pada kromosom
Yp atau Yq, abnormalitas kromosom disentrik dan terdapat kondisi mosaik
biasanya garis sel 45,X (salah satu varian sindrom Turner). Fenotip sangat bervariasi
karena tingkat mosaiksme dan distribusi jaringan dengan abnormal kromosom Y
yang bervariasi.
Kromosom cincin
Kromosom cincin terbentuk ketika suatu patahan terjadi pada setiap lengan
kromosom, menyebabkan dua akhir pada bagian tengah yang lengket dan bersatu
membentuk cincin. Dua fragmen distal kromosom akan menghilang. Kromosom cincin
dapat terjadi pada baik kromosom Y maupun kromosom X.