KRITERIA FILM BERMUTU
Terdapat beberapa kriteria film bermutu. Film bisa
dikatakan baik atu tidak baik, layak ditonton atau tidak, berdasarkan kriteria
film bermutu tertentu yang telah disepakati oleh orang-orang yang ahli, salah
satunya menurut Onong U. E yaitu kriteria film bermutu dalam bukunya Ilmu Teori
dan Filsafat Komunikasi:
Memenuhi
trifungsi film
Fungsi film adalah hiburan, pendidikan dan penerangan.
Kalau film membawakan pesan yang sifatnya mendidik atau memberikan penerangan
itu dapat dinilai memenuhi salah satu film bermutu.
Konstruktif
Kebalikan dari sifat destruktif, yakni film dimana
prilaku si aktor atau aktris serba negatif yang bisa ditiru oleh masyarakat
terutama muda-mudi.
Artistik-etis-logis
Film memang harus artistik. Itulah sebabnya, film sering
disebut hasil seni. Kalau film membawakan cerita yang mengandung etika, lalu
penampilannya memang logis, film itu dapat dinilai memenuhi ciri kriteria film
bermutu.
Persuasif
Film yang bersifat persuasif adalah film yang ceritanya
mengandung ajakan secara halus, dalam hal ini sudah tentu ajakan berpartisipasi
dalam pembangunan yang harus dipadukan dangan dramaturgi filmis, sehingga
menjadi sebuah film yang selain mendapat restu
dari pemerintah juga menghasilkan keuntungan finansial (Effendy, 1993).
Sebenarnya film-film yang sekarang banyak ditayangkan
ditelevisi tujuan utamanya hanya sebagai sarana hiburan saja dengan dukungan
sponsor iklan sehingga menghasilkan keuntungan yang besar bagi stasiun
televisi, di samping tersisip fungsi-fungsi yang lebih baik sebagai sarana informasi
dan mendidik, tetapi hal ini minim sekali. Oleh sebab itu, pengaruh negatif
dari film lebih banyak, dari pada positifnya. Sebagai seorang individu, maka
kita bertanggung jawab terhadap diri sendiri terhadap pengaruh negatif dari
film yang ditonton.