KRITIK SOSIAL

Ada beberapa pembahasan terkait kritik sosial. Proses komunikasi berkaitan dengan proses sosialisasi, karena komunikasi merupakan cara manusia untuk bersosialisasi, yang dapat menempatkan individu dalam struktur sosial yang nyata. Dalam kegiatan sosial menusia akan mengalami hambatan, bahwa tujuan dan keinginannya tidak selalu dibenarkan atau diterima oleh lingkungan sosialnya.
Dengan demikian dalam setiap kegiatan sosial, individu akan mengalami adanya tekanan dan kemungkinan besar konflik dengan lingkungannya..Dalam usaha setiap masyarakat untuk meneruskan nilai - nilai sosialnya, individu yang mengadakan sosialisasi akan merasakan kontrol sosial, hal mana merupakan tekanan pertama bagi dirinya..melalui kontrol sosial inilah setiap masyarakat berusaha mempertahankan keseimbangan sosialnya (Susanto, 1985).
Menurut Astrid S. Susanto, fungsi kontrol  sosial yaitu sebagai suatu usaha untuk mempertahankan keseimbangan sosial. Sedangkan menurut Adinegoro   (1949):
Kritik adalah  senantiasa hendak mengambil faedah yang baik untuk orang banyak, sifatnya ialah membangunkan anggapan umum, atau memimpinnya ke jalan yang benar, tidak hendak memecah atau mencela saja. Kritik yang berguna untuk mendidik rakyat, mengangkat perasaannya dari yang sesat kepada yang benar, dari yang gelap kepada yang terang. Kritik adalah pertukaran pikiran yang jujur.
Empat  pekerjaan kritik menurut Adinegoro:
  1. Mengetahui apa yang dikecam
  2. Menempatkan pada tempatnya
  3. Mempertimbangkannya.
  4. Menarik kesimpulan.
Orang yang memberanikan diri untuk melancarkan kritik harus mengetahui kenyataan yang dihadapinya terlebih dahulu, karena bila tidak, kritiknya tidak akan mengenai sasaran.
Kritik menentukan nilai kenyataan yang dihadapinya. Istilahnya saja sudah menyatakan. Kata kritik berasal dari bahasa Yunani Krinein, artinya memisahkan atau memerinci. Dalam kenyataan yang dihadapinya, seseorang membuat pemisahan, perincian, antara nilai dan yang bukan nilai, arti dan yang bukan arti, baik dan jelek-- kata - kata yang terakhir ini harus ditangkap dalam arti yang seluas - luasnya; jadi, tidak melulu dalam arti susila. Kritik adalah penilaian atas nilai (Kwant, dalam  Sobur,  2001).
Berdasarkan penjelasan diatas, jelaslah bahwa setiap penilaian pada hakikatnya mengandung kritik. Bila ada suatu kegiatan pemerintah yang tidak berjalan dengan baik, atau malahan membawa dampak yang buruk, maka penilaian terhadapnya tentu akan mengandung kecaman.
Apabila kritik sosial ditujukan kepada sekelompok elite, umumnya yang dipermasalahkan adalah ada tidaknya pelaksanaan fungsi dan tugasnya berdasarkan etos dan moralitas yang tinggi, sebagaimana yang selalu diharapkan masyarakat luas dari lapisan atas, yang biasanya merupakan teladan baginya (Susanto, dalam  Sobur, 2001).
Sedangkan pendapat mengenai definisi kritik, dikemukakan oleh Alex Sobur dalam bukunya Etika Pers: “Kritik adalah penilaian atas nilai yang dihubungkan dengan perlunya situasi dan perilaku yang ideal” (Sobur, 2001).

Artikel Terkait :