MALAIKAT DAN IBLIS - NOVEL ANGELS & DEMONS
Malaikat dan Iblis adalah sebuah Novel (Angels & Demons).
Karakteristik Novel ini adalah sebagai berikut:
Judul :
Malaikat & Iblis (Angels & Demons)
Penulis : Dan
Brown
Penerjemah :
Isma B. Koesalammadi
Penerbit :
Serambi
Cetakan :
Pertama, November 2006
Tebal : 680 halaman
Setelah ‘mengguncang’ dunia dengan novel kontroversial The Da Vinci Code,
Dan Brown kembali hadir menebar ketegangan lewat karyanya yang tak kalah
‘menggigit’: Malaikat dan Iblis (Angels & Demons). Seperti yang diakui Dan,
novel ini merupakan prekuel dari The Da Vinci Code.
Dalam novel inilah pertama kalinya Brown menciptakan karakter Robert
Langdon (simbolog dari Harvard University yang ‘berkunjung’ ke Paris dalam The
Da Vinci Code itu), berikut asal usul ketertarikannya pada seni, kode,
simbol-simbol dan kelompok rahasia.Malaikat & Iblis bercerita tentang
hidupnya kembali sebuah persaudaraan kuno (Illuminati), yang terkenal
berbahaya. Persaudaraan ini lahir pada sekitar tahun 1600 atas prakarsa beberapa
ilmuwan/seniman yang menaruh dendam terhadap otoritas Gereja.
Pendirian Illuminati merupakan respon terhadap ‘kesewenang-wenangan’
Gereja yang telah membunuh beberapa ilmuwan yang dianggap melenceng pada
masanya, seperti Galileo dan Copernicus. Illuminati hadir untuk ‘mencerahkan’,
memberikan jawaban atas kemurnian ilmu pengetahuan. Persaudaraan Illuminati
sangat ahli dalam menyusupkan anggotanya ke dalam lembaga-lembaga, bank,
pemerintahan, atau bahkan ke dalam tubuh Gereja sekalipun. Setelah empat abad menghilang,
Illuminati kembali lahir untuk membalaskan dendam mereka pada Gereja.
Serangkaian pembunuhan keji pun dilakukan.Korban pertama mereka adalah
seorang ilmuwan yang bekerja di CERN – Conseil Europeen pour la Recherche
Nucleaire - (sebuah pusat penelitian dan pengembangan IPTEK terbesar di dunia,
yang berada di Swiss), Leonardo Vetra. Tak hanya membunuh ahli fisika itu,
Illuminati juga mencuri hasil penelitian Leonardo: Sebuah tabung antimateri
yang mempunyai daya ledak yang sangat tinggi. Bayangkan, satu gram antimateri
setara dengan kekuatan bom nuklir yang dulu meluluh-lantakkan Hiroshima.
Mengetahui rekannya terbunuh, direktur CERN, Maximillian Kohler pun
bertindak. Ia segera menghubungi seorang simbolog Amerika yang mengajar di
Harvard, Robert Langdon, untuk mengusut motif dibunuhnya Leonado Vetra oleh
persaudaraan kuno Illuminati. Langdon semula tak percaya dengan apa yang
dikatakan Kohler. Namun, setelah menerima faks berisi gambar mayat Leonardo
Vetra dan ambigram Illuminati yang dicap ditubuh bugil ilmuwan itu, ia pun
percaya bahwa persaudaraan kuno Illuminati telah hidup kembali.
Hari itu juga, salah seorang pegawai CERN menjemputnya dan membawa
Langdon ke CERN. Di sanalah, Langdon bertemu dengan putri Leonardo Vetra,
Vittoria yang juga seorang ilmuwan CERN (ahli biologi kelautan). Dari titik
inilah kemudian ketegangan dalam novel ini dijalin. Berbagai peristiwa,
ketegangan, dan kejutan, berjalin berkelindan satu sama lain.
Di saat Vittoria begitu terpukul atas kematian ayahnya dan antimateri yang
diculik, Kohler mendapat telepon dari Vatikan, mengabarkan tentang keberadaan
antimateri. Langdon dan Vittoria pun diutus ke ‘Kota Tuhan’ itu. Vittoria
merasa bertanggung jawab atas marabahaya yang akan ditimbulkan antimateri. Ia
berusaha keras untuk menemukan antimateri sebelum ada korban yang jatuh.
Sementara itu, Garda Swiss – penjaga tersumpah Vatikan – sebenarnya telah
berhasil mendeteksi dan mengetahui kalau ada suatu ‘benda aneh’ yang ditanam di
suatu tempat di Basilika Santo Petrus. Namun, mereka tak bisa melacak dengan
pasti dimana persisnya antimateri tersebut. Padahal pada waktu itu ratusan
kardinal berpengaruh dari seluruh penjuru dunia sedang berkumpul di Basilika
Santo Petrus untuk mengadakan conclavo – upacara tertutup untuk memilih paus baru
setelah 15 hari kematian paus yang lama. Robert Langdon dan Vittoria berusaha
meyakinkan Garda Swiss akan bahaya antimateri yang mengancam mereka. Namun, tak
ada yang percaya. Bahkan, Olivetti – komandan Garda Swiss – mengurung mereka di
kantornya, dengan alasan Langdon dan Vittoria hanya akan mengacaukan upacara
pemilihan paus yang baru. Vittoria tak menyerah sampai di situ.
Dengan berbagai cara, mereka akhirnya berhasil keluar dari sana dan
menemui Camerlango – asisten pribadi paus yang menjabat sebagai pimpinan
tertinggi Vatikan selama paus baru belum terpilih. Ketika mereka bersusah
meyakinkan Camerlango tentang adanya antimateri, seseorang yang mengaku dari
persaudaraan Illuminati menelpon camerlango, memberitahukan tentang apa yang
sedang dan akan mereka lakukan terhadap gereja. Ia juga memberitahukan kalau
Illuminati telah menculik empat orang preferiti (kardinal yang diunggulkan
untuk menjadi paus) yang akan mereka bunuh satu persatu untuk membalaskan
dendam mereka. Para preferiti itu secara bergiliran akan dibunuh mulai pukul
delapan malam, dan ‘pesta pengorbanan para perjaka’ itu akan ditutup dengan
meledakkan antimateri tepat jam dua belas malam.‘Kota Tuhan’ sedang terancam.
Dibantu Garda Swiss, Robert Langdon dan Vittoria pun berusaha menggagalkan
pembunuhan itu, berikut memecahkan kode-kode dan teka-teki Illuminati di
beberapa karya penting seniman Bernini, yang tersebar di ‘empat altar ilmu pengetahuan’di
Roma dan Vatikan.
Berhasilkah mereka menyelamatkan ‘Kota Tuhan’ yang terancam? Siapakah otak
dibalik pembunuhan keji Leonardo Vetra, Paus dan empat kardinal preferiti?
Betulkah Camerlango seorang yang taat? Semua jawabannya akan Anda temukan dalam
novel setebal 680 halaman ini.
Data pendukung yang akurat
Salah satu keunggulan Dan Brown dalam menulis novel adalah kemampuannya
menjalin rangkaian kisah imajinatif dengan fakta-fakta yang dapat dibuktikan.
Deskripsi mengenai makam-makam kuno, terowongan, gereja, benda-benda seni dan
lembaga-lembaga resmi seperti CERN, adalah benar adanya. Begitu juga dengan dua
isu utama yang ia angkat dalam novel ini: persaudaraan Illuminati dan penemuan
antimateri. Persaudaraan Illuminati ini nyata, dan dipercaya masih aktif sampai
sekarang. Kemampuan infiltrasi mereka yang hebat ke berbagai instansi penting,
membuat keberadaan mereka ‘tersamar’hingga tetap eksis. Bahkan, menurut Dan
Brown, Illuminati berhasil menyusup ke pemerintahan Amerika. Simbol ‘Greek
Delta’ (Pencerahan) yang muncul di pecahan satu dolar Amerika Serikat adalah
bukti otentik dari kemampuan infiltrasi Illuminati. Prseiden Franklin D.
Roosevelt dan wapres Henry Wallace diyakini sebagai anggota kelompok
‘Freemason’, yang tak lain adalah ‘saudaranya’ Illuminati (hal. 149).
Walaupun Malaikat & Iblis bukanlah novel teologi , namun secara garis
kasar, ia mempertanyakan kembali pertentangan antara ilmu pengetahuan dan
ideologi (ketuhanan). Hal ini terlihat jelas di beberapa bagian novel, yang
terselip dalam percakapan-percakapan antar tokoh, renungan-renungan, atau pun
data yang disajikan tentang ‘pertentangan’ tersebut.
Namun, Dan tidak mau terjebak dalam kontroversi atau pun pilihan pelik
antara ilmu pengetahuan dan agama.Keduanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu
mencari kebenaran akan adanya Tuhan, namun dengan cara yang berbeda. Apa yang
ditulis oleh Leonardo Vetra di kantornya tentang ”Ilmu Pengetahuan dan Agama
tidak berseberangan, Ilmu pengetahuan hanya terlalu muda untuk mengerti” (hal.
98), setidaknya memperlihatkan sikap Dan.Tak hanya itu, penulis novel-novel
best-seller ini pun menyisipkan beberapa fakta ‘kecil’ yang mengejutkan di
beberapa bagian cerita, seperti misalnya fakta tentang World Wide Web (WWW)
yang bukan ditemukan oleh Amerika tetapi oleh CERN.