MANFAAT SENAM PADA LANSIA
Manfaat Senam pada lansia sangat besar. Semua senam dan aktifitas
olahraga ringan tersebut sangat bermanfaat untuk menghambat proses
degeneratif/penuaan. Senam ini sangat dianjurkan untuk mereka yang memasuki
usia pralansia (45 thn) dan usia lansia (65 thn ke atas). Orang melakukan senam
secara teratur akan mendapatkan kesegaran jasmani yang baik yang terdiri dari
unsur kekuatan otot, kelentukan persendian, kelincahan gerak, keluwesan,
cardiovascular fitness dan neuromuscular fitness.
Apabila orang melakukan senam, peredarah darah akan lancar dan
meningkatkan jumlah volume darah. Selain itu 20% darah terdapat di otak,
sehingga akan terjadi proses indorfin hingga terbentuk hormon norepinefrin yang
dapat menimbulkan rasa gembira, rasa sakit hilang, adiksi (kecanduan gerak) dan
menghilangkan depresi. Dengan mengikuti senam lansia efek minimalnya adalah lansia
merasa berbahagia, senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran
tetap segar.
Senam lansia disamping memiliki dampak positif terhadap peningkatan
fungsi organ tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia
setelah latihan teratur. Tingkat kebugaran dievaluasi dengan mengawasi kecepatan
denyut jantung waktu istirahat yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat.
Jadi supaya lebih bugar, kecepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus
menurun.
Manfaat senam lainnya yaitu terjadi keseimbangan antara osteoblast dan osteoclast.
Apabila senam terhenti maka pembentukan osteoblast berkurang sehingga
pembentukan tulang berkurang dan dapat berakibat pada pengeroposan tulang.
Senam yang diiringi dengan latihan stretching dapat memberi efek otot yang
tetap kenyal karena ditengah-tengah serabut otot ada impuls saraf yang dinamakan
muscle spindle, bila otot diulur (recking) maka muscle spindle akan bertahan
atau mengatur sehingga terjadi tarik-menarik, akibatnya otot menjadi kenyal.
Orang yang melakukan stretching akan menambah cairan sinoval sehingga
persendian akan licin dan mencegah cedera (Suroto, 2004).
Olahraga yang bersifat aerobik seperti senam merupakan usaha-usaha yang
akan memberikan perbaikan pada fisik atau psikologis. Faktor fisiologi dan metabolic
yang dikalkulasi termasuk penambahan sel-sel darah merah dan enzim fosforilase
(proses masuknya gugus fosfat kedalam senyawa organik), bertambahnya aliran
darah sewaktu latihan, bertambahnya sel-sel otot yang mengandung mioglobin dan
mitokondria serta meningkatnya enzim-enzim untuk proses oksigenasi jaringan
(Kusmana, 2006).
Sedangkan menurut Depkes (2003) olahraga dapat memberi beberapa manfaat,
yaitu: meningkatkan peredaran darah,
menambah kekuatan otot, dan merangsang pernafasan dalam. Selain itu dengan
olahraga dapat membantu pencernaan, menolong ginjal, membantu kelancaran
pembuangan bahan sisa, meningkatkan fungsi jaringan, menjernihkan dan
melenturkan kulit, merangsang kesegaran mental, membantu mempertahankan berat
badan, memberikan tidur nyenyak, memberikan kesegaran jasmani.