Mekanisme Pembentukan Dental Plak
Mekanisme pembentukan dental plak terdiri dari dua tahap yaitu tahap
pembentukan lapisan acquired pelicle dan tahap proliferasi bakteri.
Acquired pelicle merupakan deposit selapis tipis dari protein saliva terdiri –
dari glikoprotein yang terbentuk beberapa detik setelah menyikat gigi. Setelah
pembentukan acquired pellicle, bakteri mulai berproliferasi disertai dengan
pembentukan matriks inter bakterial yang terdiri dari polisakarida
ekstraseluler. Polisakarida ini terdiri dari levan, dextran, protein saliva dan
hanya bakteri pembentuk polisakarida ekstraseluler yang dapat tumbuh, yakni
Streptococcus mutans, Streptococcus bovis, Streptococcus sanguis dan
Streptococcus salivarius, sehingga pada 24 jam pertama terbentuklah lapisan
tipis yang terdiri dari jenis coccus. Bakteri tidak membentuk suatu lapisan
yang kontinyu diatas permukaan aquirec pelikel melainkan suatu kelompok – kelompok
kecil yang terpisah, suasana lingkungan pada lapisan plak masih bersifat aerob
sehingga hanya mikroorganisma aerobik dan fakultatif yang dapat tumbuh dan
berkembang biak (Klaus,1989; Manson,1993 ; Caranza, 2006).
Pada awal ploriferasi bakteri yang tumbuh adalah jenis coccus dan
bacillus fakultatif (Neisseria, Nocardia dan Streptococcus), dari keseluruhan
populasi 50% terdiri dari Streptococcus mutans (Willet, 1991). Dengan adanya perkembangbiakan
bakteri maka lapisan plak bertambah tebal karena adanya hasil metabolisme dan
adesi bakteri pada permukaan luar plak, lingkungan dibagian dalam plak berubah
menjadi anaerob. Setelah kolonisasi pertama oleh Streptococcus mutans berbagai
jenis mikroorganisma lain memasuki plak, hal ini dinamakan “Phenomena of
succession”, pada keadaan ini dengan bertambahnya umur plak, terjadi pergeseran
bakteri di dalam plak (Semaranayake, 2006).
Pada tahap kedua, dihari kedua sampai keempat apabila kebersihan mulut diabaikan,
coccus gram negatif dan bacillus bertambah jumlahnya (dari 7% menjadi 30%)
dimana 15% diantaranya terdiri dari bacillus yang bersifat anaerob. Pada hari
kelima Fusobacterium, Actinomyces dan Veillonella yang aerob bertambah
jumlahnya. Pada saat plak matang dihari ketujuh ditandai dengan munculnya
bakteri jenis Spirochaeta, Vibrio dan jenis filamen terus bertambah, dimana
peningkatan paling menonjol pada Actinomyces naeslundi. Pada hari ke-328 dan
ke-29 jumlah Streptococcus terus berkurang (Semaranayake, 2006; Gurenlian, 2007;
Megananda et al, 2009).