PENGGUNAAN PESTISIDA SECARA SELEKTIF

Penggunaan Pestisida Secara Selektif sangat penting dilakukan. Keefektifan cara pengendalian merupakan pemikiran pokok dalam pengelolaan hama. Pestisida jenis baru memang banyak yang cepat di degradasi secara biologis tetapi daya racunnya cukup luas. Tetapi telah ditemukan pestisida yang cukup selektif seperti mikroba yang bahan aktifnya bakteri (spora biotoksin dan Bacillus thuringiensis). Dengan adanya perundang-undangan lingkungan hidup maka arah pengembangan insektisida akan berubah, yaitu mengarah ke insektisida yang secara fisiologis selektif, dari segi ekologis, aplikasi dan perilakunya apabila digunakan.
Selektifitas Fisiologis
Senyawa yang mempunyai sifat selektif fisiologis bekerja pada sasaran yang spesifik yang ada hubungannya dengan pola perkembangan yang spesifik bagi serangga, atau biotoksin yang secara evolusi memang hanya tertuju pada serangga.
Selektifitas Ekologi
Untuk mengurangi penggunaan insektisida dapat dimulai dengan menggunakan cara yang selektif dan mengganti cara rutin berjadwal dengan perlakuan apabila perlu saja, yang berdasarkan pengetahuan ekologi hama, pengembangan konsep neraca hijau hama memberikan informasi tentang stadium dan siklus hidup yang mempunyai faktor-faktor utama pertumbuhan populasi yaitu predatisme, parasitisme, penyakit, makanan, migrasi dan cuaca.
Selektifitas Melalui Perbaikan Cara Aplikasi
Sebagian besar pestisida yang disemprotkan jatuh diantara daun dan selanjutnya sampai diatas tanah atau melayang ke tempat lain, sehingga menjadi kontaminan yang tidak diharapkan. Hal ini tentu saja merugikan petani dan masyarakat umum.
Ada beberapa cara sederhana untuk mencegah perlakuan yang berlebihan, yakni:
  1. Pengurangan dosis bahan akif.
  2. Menggunakan formulasi butiran pada waktu tanam.
  3. Menggunakan insektisida sistemik, memanfaatkan sifat non-persistensi terhadap perlakuan benih dan buah.
  4. Selektifitas Perilaku
Dengan cara menentukan waktu dan penempatan insektisida yang tepat dalam hubungannya dengan serangga hama maka selektifitas pestisida dapat dipertinggi dan banyaknya aplikasi dapat dikurangi.
Hal ini dapat dicapai dengan cara:
  1. Penggunaan waktu aplikasi berdasarkan tangkapan perangkap lampu atau perangkap feromon.
  2. Penggunaan zat pemikat (attractants) termasuk feromon. 

Artikel Terkait :